Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membantu para pelaku usaha atau industri kecil menengah di wilayah setempat untuk terus berkembang dengan meningkatkan kualitas produk yang dimiliki.
Salah satunya dilakukan melalui seleksi pelaku usaha designer dispatch service (DDS) produk maupun kemasan, kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng Aster Bonawaty di Palangka Raya, Senin.
"Hal ini sebagai salah satu bentuk pembinaan pemerintah kepada pelaku usaha khususnya yang berpotensi untuk dikembangkan dan dipromosikan ke pasar ekspor," katanya.
Untuk itu melalui program ini Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) secara konsisten memberi porsi dan ruang bagi pelaku usaha daerah untuk terlibat dalam agenda rutin nasional yaitu Pameran Trade Expo Indonesia.
Sekitar 25 pelaku usaha yang mengikuti seleksi DDS produk maupun kemasan ini, akan disaring hingga nantinya terpilih sebanyak dua dari Kalteng yang berhak mengikuti Pameran Trade Expo Indonesia.
"Ini menjadi kesempatan baik bagi pelaku usaha, karena pameran tersebut merupakan agenda besar dan seluruh pelaku usaha nasional dari seluruh provinsi ikut terlibat," jelasnya.
Untuk itu Disdagperin Kalteng berusaha secara maksimal mengakomodir pelaku usaha potensial dari kabupaten dan kota di Kalteng melalui kegiatan seleksi tersebut.
Adapun DDS atau program layanan pendampingan desainer ini, sebagai penyiapan teknis calon peserta Trade Expo Indonesia tahun 2021 mendatang.
Tujuannya untuk lahirnya protoype produk baru yang diciptakan melalui pengembangan atas produk unggulan yang dimiliki pelaku usaha di Kalteng.
"Dengan pendampingan intensif secara langsung dari pihak Ditjen PEN dan tenaga ahli, diharapkan dua IKM terpilih nantinya dapat maksimal saat mengikuti Pameran Trade Expo Indonesia di Tangerang, Banten," tegasnya.
Perwakilan Ditjen PEN Abdul Somad menyampaikan, melalui seleksi ini dari 25 IKM yang berpartisipasi,
akan dipilih sebanyak empat hingga lima IKM untuk dikunjungi, hingga akhirnya nanti menyisakan dua IKM.
"Dua IKM ini yang akan mendapat pendampingan secara intensif oleh desainer kami. Misalnya IKM
makanan dan minuman maka akan diasistensi untuk kemasannya agar bisa semakin menarik, atau produk lainnya, akan dikuatkan desain produk barunya serta pasar mana yang bisa dituju," paparnya.
Salah satunya dilakukan melalui seleksi pelaku usaha designer dispatch service (DDS) produk maupun kemasan, kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng Aster Bonawaty di Palangka Raya, Senin.
"Hal ini sebagai salah satu bentuk pembinaan pemerintah kepada pelaku usaha khususnya yang berpotensi untuk dikembangkan dan dipromosikan ke pasar ekspor," katanya.
Untuk itu melalui program ini Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) secara konsisten memberi porsi dan ruang bagi pelaku usaha daerah untuk terlibat dalam agenda rutin nasional yaitu Pameran Trade Expo Indonesia.
Sekitar 25 pelaku usaha yang mengikuti seleksi DDS produk maupun kemasan ini, akan disaring hingga nantinya terpilih sebanyak dua dari Kalteng yang berhak mengikuti Pameran Trade Expo Indonesia.
"Ini menjadi kesempatan baik bagi pelaku usaha, karena pameran tersebut merupakan agenda besar dan seluruh pelaku usaha nasional dari seluruh provinsi ikut terlibat," jelasnya.
Untuk itu Disdagperin Kalteng berusaha secara maksimal mengakomodir pelaku usaha potensial dari kabupaten dan kota di Kalteng melalui kegiatan seleksi tersebut.
Adapun DDS atau program layanan pendampingan desainer ini, sebagai penyiapan teknis calon peserta Trade Expo Indonesia tahun 2021 mendatang.
Tujuannya untuk lahirnya protoype produk baru yang diciptakan melalui pengembangan atas produk unggulan yang dimiliki pelaku usaha di Kalteng.
"Dengan pendampingan intensif secara langsung dari pihak Ditjen PEN dan tenaga ahli, diharapkan dua IKM terpilih nantinya dapat maksimal saat mengikuti Pameran Trade Expo Indonesia di Tangerang, Banten," tegasnya.
Perwakilan Ditjen PEN Abdul Somad menyampaikan, melalui seleksi ini dari 25 IKM yang berpartisipasi,
akan dipilih sebanyak empat hingga lima IKM untuk dikunjungi, hingga akhirnya nanti menyisakan dua IKM.
"Dua IKM ini yang akan mendapat pendampingan secara intensif oleh desainer kami. Misalnya IKM
makanan dan minuman maka akan diasistensi untuk kemasannya agar bisa semakin menarik, atau produk lainnya, akan dikuatkan desain produk barunya serta pasar mana yang bisa dituju," paparnya.