Kuala Pembuang (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Masfuatun mempertanyakan kepada pemerintah terkait kendala operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kecamatan Suling Tambun.
“Kalau misalnya ada kendala baiknya disampaikan sehingga persoalan tersebut bisa diatasi bersama," kata Masfuatun di Kuala Pembuang, Selasa.
Menurutnya jangan sampai hal itu dibiarkan karena sangat disayangkan masyarakat tidak bisa menikmatinya dengan maksimal.
Menurut dia, berdasarkan informasi yang diterima, masyarakat di daerah tersebut hanya menikmati listrik yang bersumber dari tenaga air itu selama kurang lebih delapan bulan sejak difungsikan.
“Jadi masyarakat disana hanya menikmati selama delapan bulan. Kami ingin tahu apa kendalanya, agar bisa dicarikan solusinya bersama-sama sehingga dapat kembali memenuhi kebutuhan listrik,” ungkapnya.
Lanjut dia, pembangkit listrik ini sangat potensial dan dari sisi ekonomis hal ini sangat minim. Maka keberadaannya harus bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga masyarakat dapat terus menikmatinya.
Dia menyampaikan, pembangunan PLTMH tersebut menggunakan anggaran yang cukup besar, tetapi operasionalnya masih belum optimal, sehingga sangat disayangkan jika hal tersebut tidak segera diatasi.
Masfuatun menambahkan, informasinya bangunan itu sudah dihibahkan ke pihak desa. Kendati demikian Pemkab Seruyan harus terus memerhatikannya agar anggaran yang dikeluarkan tidak sia-sia atau mubazir.
Untuk itu dirinya sangat berharap agar permasalahan tersebut bisa segera diselesaikan dan PLTMH bisa segera berfungsi sebagaimana mestinya, agar masyarakat setempat bisa menikmati aliran listrik.
“Masyarakat disana sangat memerlukan listrik. Kasihan mereka, sudah wilayah yang jauh, sinyal susah, ditambah lagi tidak adanya jaringan listrik. Saya harap itu bisa dimaksimalkan baik dari pemkab, kecamatan hingga desa,” demikian Masfuatun.
“Kalau misalnya ada kendala baiknya disampaikan sehingga persoalan tersebut bisa diatasi bersama," kata Masfuatun di Kuala Pembuang, Selasa.
Menurutnya jangan sampai hal itu dibiarkan karena sangat disayangkan masyarakat tidak bisa menikmatinya dengan maksimal.
Menurut dia, berdasarkan informasi yang diterima, masyarakat di daerah tersebut hanya menikmati listrik yang bersumber dari tenaga air itu selama kurang lebih delapan bulan sejak difungsikan.
“Jadi masyarakat disana hanya menikmati selama delapan bulan. Kami ingin tahu apa kendalanya, agar bisa dicarikan solusinya bersama-sama sehingga dapat kembali memenuhi kebutuhan listrik,” ungkapnya.
Lanjut dia, pembangkit listrik ini sangat potensial dan dari sisi ekonomis hal ini sangat minim. Maka keberadaannya harus bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga masyarakat dapat terus menikmatinya.
Dia menyampaikan, pembangunan PLTMH tersebut menggunakan anggaran yang cukup besar, tetapi operasionalnya masih belum optimal, sehingga sangat disayangkan jika hal tersebut tidak segera diatasi.
Masfuatun menambahkan, informasinya bangunan itu sudah dihibahkan ke pihak desa. Kendati demikian Pemkab Seruyan harus terus memerhatikannya agar anggaran yang dikeluarkan tidak sia-sia atau mubazir.
Untuk itu dirinya sangat berharap agar permasalahan tersebut bisa segera diselesaikan dan PLTMH bisa segera berfungsi sebagaimana mestinya, agar masyarakat setempat bisa menikmati aliran listrik.
“Masyarakat disana sangat memerlukan listrik. Kasihan mereka, sudah wilayah yang jauh, sinyal susah, ditambah lagi tidak adanya jaringan listrik. Saya harap itu bisa dimaksimalkan baik dari pemkab, kecamatan hingga desa,” demikian Masfuatun.