Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan Satgas Mandago Raya TNI-Polri terus memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang melakukan teror di wilayah Sulawesi Tengah.
Dalam Rapat Kerja Kapolri dengan Komisi III DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, Sigit mengatakan kelompok MIT pimpinan Ali Kalora masih tersisa sembilan orang.
"Kami akan terus melakukan pengejaran terhadap sembilan orang kelompok Ali Kalora," kata Sigit.
Menurut mantan Kabareskrim ini, personel TNI-Polri tahun ini telah melakukan tindakan tegas dan terukur kepada dua buronan kelompok tersebut. Mereka adalah Alvin alias Adam alias Mus’ab DPO Banten dan Hairul alias Irul DPO Poso.
"TNI-Polri menyelenggarakan Operasi Madago Raya 2021 sejak Januari 2021. Pada tahap pertama, Polri telah berhasil melakukan tindakan tegas terukur terhadap dua DPO MIT," ujar Sigit.
Tak hanya itu, kata Sigit, pihaknya juga telah mengetahui pergerakan dari kelompok MIT tersebut.
"Ditemukan informasi kuat terkait pergerakan DPO," ujar Sigit.
Sementara itu informasi yang diperoleh, kelompok MIT terpecah menjadi dua, yakni kelompok pimpinan Ali Kalora berjumlah empat orang dan MIT pimpinan Qatar berjumlah lima orang.
Kelompok Qatar diyakini yang sering melakukan teror dan pembunuhan terhadap para petani di wilayah Lore, Kabupaten Poso, termasuk membunuh empat petani yang terjadi pada tanggal 11 Mei 2021 di Desa Kalimango.
Dalam Rapat Kerja Kapolri dengan Komisi III DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, Sigit mengatakan kelompok MIT pimpinan Ali Kalora masih tersisa sembilan orang.
"Kami akan terus melakukan pengejaran terhadap sembilan orang kelompok Ali Kalora," kata Sigit.
Menurut mantan Kabareskrim ini, personel TNI-Polri tahun ini telah melakukan tindakan tegas dan terukur kepada dua buronan kelompok tersebut. Mereka adalah Alvin alias Adam alias Mus’ab DPO Banten dan Hairul alias Irul DPO Poso.
"TNI-Polri menyelenggarakan Operasi Madago Raya 2021 sejak Januari 2021. Pada tahap pertama, Polri telah berhasil melakukan tindakan tegas terukur terhadap dua DPO MIT," ujar Sigit.
Tak hanya itu, kata Sigit, pihaknya juga telah mengetahui pergerakan dari kelompok MIT tersebut.
"Ditemukan informasi kuat terkait pergerakan DPO," ujar Sigit.
Sementara itu informasi yang diperoleh, kelompok MIT terpecah menjadi dua, yakni kelompok pimpinan Ali Kalora berjumlah empat orang dan MIT pimpinan Qatar berjumlah lima orang.
Kelompok Qatar diyakini yang sering melakukan teror dan pembunuhan terhadap para petani di wilayah Lore, Kabupaten Poso, termasuk membunuh empat petani yang terjadi pada tanggal 11 Mei 2021 di Desa Kalimango.