Presiden putuskan beri tambahan beras pada penerima bansos

Rabu, 7 Juli 2021 16:17 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan memberikan bantuan tambahan berupa beras kepada penerima bantuan sosial (bansos) sebagai respons penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.

“Tadi pagi barusan diputuskan Pak Presiden untuk memberikan tambahan beras pagi keluarga-keluarga penerima bansos," kata Menteri Keuangan  (Menkeu) Sri Mulyani saat webinar Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook, di Jakarta, Rabu.

Sri Mulyani menyampaikan tambahan bantuan tersebut sekaligus untuk menyerap gabah petani yang produksinya sedang meningkat, juga sebagai upaya untuk menstabilkan harga gabah di level petani.

“Ini juga bisa menstabilkan harga di petani dan membantu keluarga keluarga, yang terutama kelompok rentan,” ujar Sri Mulyani.

Untuk merespon penerapan PPKM Darurat pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pemberian bansos tunai selama dua bulan dengan anggaran tambahan sebesar Rp6,1 triliun untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sehingga total anggaran untuk bansos tunai adalah Rp18 triliun.

Baca juga: KPK pastikan tetap kawal penyaluran Bansos COVID-19

Pemerintah juga melakukan percepatan penyaluran kartu sembako pada awal Juli 2021 dan memenuhi target 18,8 juta KPM dengan total alokasi Rp40,19 triliun.

Kemudian percepatan penyaluran dana Penerima Keluarga Harapan (PKH) pada awal Juli dengan alokasi Rp28,31 triliun untuk 10 juta KPM. Begitu juga dengan percepatan penyaluran BLT desa dengan alokasi Rp28,8 triliun untuk 8 juta KPM.

Adapun pemerintah mengalokasikan Rp153,86 triliun untuk klaster perlindungan sosial dan baru terserap Rp66,43 triliun atau 43,2 persen dari pagu.

Kemudian klaster kesehatan terealisasi 24,6 persen atau Rp47,71 triliun dari total pagi Rp193,93 triliun. Lalu klaster dukungan UMKM dan korporasi terealisasi Rp51,26 triliun atau 29,9 persen dari total pagu Ro171,77 triliun.

Klaster program prioritas terealisasi Rp41,83 triliun atau 35,7 persen dari pagu Rp117,4 triliun. Kemudian klaster insentif usaha terealisasi Rp45,07 triliun atau 71,70 persen dari pagu Rp62,83 triliun, sehingga realisasi Program PEN semester satu 2021 mencapai Rp252,3 triliun atau 36 persen dari pagu Rp699,43 triliun.

Baca juga: Presiden perintahkan bansos PKH dibayarkan pekan ini

Baca juga: Pemerintah dipastikan kembali beri bansos saat PPKM Darurat

Baca juga: Mensos temukan dugaan penyalahgunaan bansos di daerah ini

Pewarta : Kuntum Khaira RIswan
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Lapas Sampit jalani monev pengelolaan keuangan dari KPPN

12 December 2024 23:36 Wib

Sambut Nataru, Bank Kalteng pastikan layanan prima untuk masyarakat

12 December 2024 5:28 Wib

BKAD lakukan pendampingan khusus bagi BLUD di Kobar

22 November 2024 15:56 Wib

Harmoni Emas, Bank Kalteng Choir borong penghargaan di FPSSJK 2024

21 November 2024 10:25 Wib

Pemerintah diminta jaga transparansi pengelolaan anggaran kepada masyarakat

14 November 2024 12:12 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib