Palangka Raya (ANTARA) - Personal branding merupakan upaya seseorang menonjolkan sesuatu yang khas dari dalam dirinya dan melekatkan pandangan orang lain pada dirinya.
"Personal branding melalui dunia maya sangatlah penting, dalam hal ini yakni memanfaatkan media sosial," kata salah satu influencer Kota Palangka Raya Ahmad Safari Ramadani, Kamis.
Hal itu ia jabarkan saat menjadi narasumber dalam webinar Indonesia Makin Cakap Digital, yakni kegiatan literasi digital yang bertujuan meningkatkan kemampuan digital masyarakat.
Founder Betang Muda Peduli ini menjelaskan, apabila masyarakat dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi secara optimal, maka diyakini ia akan mampu menggerakkan dunia nyata melalui dunia maya.
Alasan personal branding melalui media sosial menjadi penting karena hal tersebut bisa dilakukan dengan cepat. Untuk mengunggah dan menyampaikan sesuatu kepada orang lain, seseorang cukup hanya memiliki kuota atau sarana wifi, hingga akhirnya dalam hitungan detik orang lain mengetahui apa yang sedang dilakukan.
"Jangkauan juga lebih luas. Nilai jual media sosial adalah menawarkan keluasan jangkauan," terangnya.
Kemudian 'first impression style' yaitu kesan pertama kali yang dilihat sudah bisa menarik perhatian orang lain. Faktanya milenial umumnya hanya perlu sedikit waktu untuk tertarik terhadap sesuatu.
Meski demikian dalam melakukan personal branding juga akan menghadapi sejumlah hambatan, seperti jatuhnya mental saat awal memulai, karena mendapat cibiran, hinaan bahkan teror.
Hambatan lainnya yakni saat seseorang hanya fokus pada diri sendiri, padahal personal branding bukan hanya selalu membahas diri sendiri. Contohnya banyak artis atau influencer melakukan kolaborasi bersama lainnya.
"Selanjutnya tidak konsisten seringkali menjadi hambatan bagi seseorang saat melakukan personal branding. Biasanya rasa malas dan bosan akan muncul dalam perjalanan membuat konten," tuturnya yang juga merupakan founder Until All Smile tersebut.
Adapun sejumlah tips dalam melakukan personal branding yang dapat dilakukan, yakni menampilkan keunikan, serta cara mengomunikasikan keunikan tersebut.
"Produk boleh sama, namun cara komunikasi berbeda akan menghasilkan dua hasil yang berbeda," katanya.
Kemudian konsisten, yakni terus dan terus melakukan hal tersebut, serta memiliki tujuan yang jelas. Sebab tujuan sangatlah penting bagi seseorang dalam melakukan hal apa saja.
"Media sosial bagi saya ibarat jendela pada setiap rumah. Meski orang lain tidak akan tahu semua isi rumah, minimal kita perlu mempersiapkan, apa yang dilihat orang lain saat melihat dari jendela, begitulah media sosial," tutupnya.
"Personal branding melalui dunia maya sangatlah penting, dalam hal ini yakni memanfaatkan media sosial," kata salah satu influencer Kota Palangka Raya Ahmad Safari Ramadani, Kamis.
Hal itu ia jabarkan saat menjadi narasumber dalam webinar Indonesia Makin Cakap Digital, yakni kegiatan literasi digital yang bertujuan meningkatkan kemampuan digital masyarakat.
Founder Betang Muda Peduli ini menjelaskan, apabila masyarakat dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi secara optimal, maka diyakini ia akan mampu menggerakkan dunia nyata melalui dunia maya.
Alasan personal branding melalui media sosial menjadi penting karena hal tersebut bisa dilakukan dengan cepat. Untuk mengunggah dan menyampaikan sesuatu kepada orang lain, seseorang cukup hanya memiliki kuota atau sarana wifi, hingga akhirnya dalam hitungan detik orang lain mengetahui apa yang sedang dilakukan.
"Jangkauan juga lebih luas. Nilai jual media sosial adalah menawarkan keluasan jangkauan," terangnya.
Kemudian 'first impression style' yaitu kesan pertama kali yang dilihat sudah bisa menarik perhatian orang lain. Faktanya milenial umumnya hanya perlu sedikit waktu untuk tertarik terhadap sesuatu.
Meski demikian dalam melakukan personal branding juga akan menghadapi sejumlah hambatan, seperti jatuhnya mental saat awal memulai, karena mendapat cibiran, hinaan bahkan teror.
Hambatan lainnya yakni saat seseorang hanya fokus pada diri sendiri, padahal personal branding bukan hanya selalu membahas diri sendiri. Contohnya banyak artis atau influencer melakukan kolaborasi bersama lainnya.
"Selanjutnya tidak konsisten seringkali menjadi hambatan bagi seseorang saat melakukan personal branding. Biasanya rasa malas dan bosan akan muncul dalam perjalanan membuat konten," tuturnya yang juga merupakan founder Until All Smile tersebut.
Adapun sejumlah tips dalam melakukan personal branding yang dapat dilakukan, yakni menampilkan keunikan, serta cara mengomunikasikan keunikan tersebut.
"Produk boleh sama, namun cara komunikasi berbeda akan menghasilkan dua hasil yang berbeda," katanya.
Kemudian konsisten, yakni terus dan terus melakukan hal tersebut, serta memiliki tujuan yang jelas. Sebab tujuan sangatlah penting bagi seseorang dalam melakukan hal apa saja.
"Media sosial bagi saya ibarat jendela pada setiap rumah. Meski orang lain tidak akan tahu semua isi rumah, minimal kita perlu mempersiapkan, apa yang dilihat orang lain saat melihat dari jendela, begitulah media sosial," tutupnya.