Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa vaksin dosis ketiga bagi tenaga kesehatan menggunakan Vaksin Moderna.
"Mengenai program ini, vaksin ketiga kepada tenaga kesehatan akan diberikan menggunakan Vaksin Moderna," ujar Menkes dalam konferensi pers dipantau via daring di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan bahwa penggunaan Vaksin Moderna itu sudah melalui diskusi dengan Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai penasihat independen.
Ia menambahkan rencana vaksinasi ketiga itu juga sudah disetujui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN).
Menkes mengatakan, pemberian vaksin ketiga itu sebagai upaya menjaga tenaga kesehatan agar bisa konsentrasi bekerja.
Baca juga: Tiga juta dosis vaksin Moderna bakal tiba di Indonesia
"Karena nakes setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi kadarnya, mereka harus dilindungi. Penting untuk kita pahami vaksinasi ketiga hanya diberikan kepada nakes," ucapnya.
Ia mengharapkan pemberian vaksin ketiga itu dapat memberikan kekebalan yang maksimal terhadap variasi-variasi mutasi virus yang ada.
"Vaksin Moderna ini rencananya akan datang di hari Minggu (11/7) ini, diharapkan mulai minggu depan sudah bisa dimulai," ucapnya.
Baca juga: Proses hukum 16 penumpang pesawat palsukan PCR di Kalsel
Dalam kesempatan itu, Budi juga menyampaikan bahwa pada Juli 2021, Indonesia akan kedatangan 33 juta dosis vaksin COVID-19. Salah satu vaksin yang akan datang adalah Vaksin Moderna dari Amerika Serikat sebanyak 4 juta dosis.
Ia menambahkan, setiap bulannya Indonesia akan kedatangan vaksin COVID-19. Pada Agustus tahun ini sekitar 45 juta dosis, September sekitar 55 juta dosis, dan pada Oktober mencapai 85 juta dosis.
"Data ini bisa berubah karena memang ada ketidakpastian dari sisi suplainya. Tapi setidaknya secara akumulasi sampai akhir tahun ini kita bisa menerima 441 juta dosis. Jadi harusnya sudah memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh target," katanya.
Baca juga: Dukung pengembangan vaksin COVID-19 GX-19N
Baca juga: Pemerintah tetapkan HET obat dalam masa pandemi
"Mengenai program ini, vaksin ketiga kepada tenaga kesehatan akan diberikan menggunakan Vaksin Moderna," ujar Menkes dalam konferensi pers dipantau via daring di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan bahwa penggunaan Vaksin Moderna itu sudah melalui diskusi dengan Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai penasihat independen.
Ia menambahkan rencana vaksinasi ketiga itu juga sudah disetujui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN).
Menkes mengatakan, pemberian vaksin ketiga itu sebagai upaya menjaga tenaga kesehatan agar bisa konsentrasi bekerja.
Baca juga: Tiga juta dosis vaksin Moderna bakal tiba di Indonesia
"Karena nakes setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi kadarnya, mereka harus dilindungi. Penting untuk kita pahami vaksinasi ketiga hanya diberikan kepada nakes," ucapnya.
Ia mengharapkan pemberian vaksin ketiga itu dapat memberikan kekebalan yang maksimal terhadap variasi-variasi mutasi virus yang ada.
"Vaksin Moderna ini rencananya akan datang di hari Minggu (11/7) ini, diharapkan mulai minggu depan sudah bisa dimulai," ucapnya.
Baca juga: Proses hukum 16 penumpang pesawat palsukan PCR di Kalsel
Dalam kesempatan itu, Budi juga menyampaikan bahwa pada Juli 2021, Indonesia akan kedatangan 33 juta dosis vaksin COVID-19. Salah satu vaksin yang akan datang adalah Vaksin Moderna dari Amerika Serikat sebanyak 4 juta dosis.
Ia menambahkan, setiap bulannya Indonesia akan kedatangan vaksin COVID-19. Pada Agustus tahun ini sekitar 45 juta dosis, September sekitar 55 juta dosis, dan pada Oktober mencapai 85 juta dosis.
"Data ini bisa berubah karena memang ada ketidakpastian dari sisi suplainya. Tapi setidaknya secara akumulasi sampai akhir tahun ini kita bisa menerima 441 juta dosis. Jadi harusnya sudah memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh target," katanya.
Baca juga: Dukung pengembangan vaksin COVID-19 GX-19N
Baca juga: Pemerintah tetapkan HET obat dalam masa pandemi