Sydney perpanjang masa lockdown karena gagal tekan COVID-19

Rabu, 14 Juli 2021 12:58 WIB

Sydney (ANTARA) - Australia memperpanjang penguncian wilayah (lockdown) di Sydney mulai Rabu (14/7) hingga 14 hari ke depan, setelah tiga minggu pembatasan gagal menekan wabah COVID-19 di kota terbesar negara itu.

Pemimpin negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan pembatasan harus tetap diberlakukan setidaknya sampai 30 Juli setelah dia melaporkan 97 kasus baru penularan lokal, naik sedikit dari hari sebelumnya.

"Selalu menyakitkan untuk mengatakan ini, tetapi kita perlu memperpanjang penguncian setidaknya dua pekan lagi," kata Berejiklian di Sydney, Rabu.

"Kita ingin keluar dari penguncian ini sesegera mungkin dan itulah sebabnya kita tetap berlakukan aturan ini."

Dari 97 kasus baru, 24 orang tertular dari komunitasnya.
Baca juga: Dua RT di daerah ini jalani 'lockdown' mikro

Berejiklian telah berulang kali mengatakan bahwa "lockdown" yang berlaku sejak 26 Juni hanya akan dicabut jika jumlah kasus baru penularan lokal mendekati angka nol.

Kota pelabuhan berpenduduk 5 juta jiwa itu berada dalam penguncian awal selama dua pekan sejak akhir Juni ketika varian Delta mulai menyebar luas di Australia.

Banyak bisnis non-esensial ditutup, sebagian besar siswa sekolah tinggal di rumah, dan warga hanya diizinkan keluar rumah untuk keperluan penting dan beberapa jenis kegiatan olahraga.

Baca juga: Banyak negara kembali 'lockdown', Jokowi minta prokes diperketat

Jumlah Pasien Dirawat Meningkat

Saat ini 71 pasien COVID-19 dirawat di sejumlah rumah sakit akibat lonjakan kasus di Sydney, 20 di antaranya berada di unit perawatan intensif (ICU), termasuk satu pasien berusia 20-an dan dua pasien berusia 30-an.

"Ya, kecil kemungkinan untuk merawat kelompok usia yang lebih muda tetapi itu masih bisa jadi kasus penyakit serius yang dibawa ke ICU sehingga penting bagi kita untuk menjaga diri dan orang-orang yang kita cintai. Jadi, tolong ikuti saran kesehatan masyarakat," kata Kepala Petugas Kesehatan New South Wales Kerry Chant.

Penguncian telah diperpanjang dua kali setelah pembatasan gagal menekan jumlah kasus harian COVID-19. Total kasus infeksi sejak pertama kali terdeteksi di pinggiran timur Sydney pada pertengahan Juni kini hampir mencapai 900. Dua kematian telah dilaporkan, kasus pertama di Australia tahun ini. Virus corona tampaknya telah menyebar ke bagian kota yang sebelumnya tidak terdampak, menurut data potensi lokasi terpapar yang diterbitkan otoritas kesehatan.

Wabah juga telah menyebar ke sejumlah daerah. Satu kasus terdeteksi di Goulburn, sekitar 200 km barat daya Sydney dan tiga kasus dilaporkan muncul di negara bagian Victoria.

Sumber : Reuters

Baca juga: Pemerintah belum berlakukan 'lockdown', kata Tjahjo Kumolo

Baca juga: Berani sebar hoaks 'lockdown', siap-siap sanksi pidana penjara

Baca juga: Benarkah kasus bunuh diri melonjak 200 persen sejak 'lockdown'?

Pewarta : Azis Kurmala
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Apple akan hadirkan 'lockdown mode' untuk lawan aplikasi spyware

07 July 2022 11:08 Wib, 2022

Sri Mulyani terus waspadai dampak 'lockdown' di China

30 May 2022 16:11 Wib, 2022

Dampak 'lockdown' China, Toyota kembali kurangi rencana produksi

28 May 2022 15:40 Wib, 2022

Selama masa lockdown, dua warga Jepang di Shanghai meninggal dunia

26 May 2022 22:25 Wib, 2022

Harga karet turun dampak dari RRT lakukan 'lockdown'

06 May 2022 17:47 Wib, 2022
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib