Jakarta (ANTARA) - Mulai 3 Agustus mendatang, Twitter resmi menutup fitur Fleets untuk pengguna di seluruh dunia, hanya bertahan selama 8 bulan sejak pertama kali diluncurkan November 2020 lalu.
Wakil presiden produk Twitter Ilya Brown dalam keterangan tertulis di blog Twitter, Kamis, mengatakan fitur Fleets ditiadakan karena tidak memiliki peluang yang cukup besar.
“Sejak kami memperkenalkan Fleets kepada semua orang, kami belum melihat peningkatan jumlah pengguna baru yang bergabung dalam percakapan dengan Fleets seperti yang kami harapkan,” tulis Brown.
Baca juga: Twitter lakukan uji coba iklan pada Fleets
Fleets merupakan fitur Story yang memungkinkan pengguna mengunggah teks, foto, hingga video dan akan hilang otomatis setelah 24 jam. Format Story ini dicetuskan oleh Snapchat dan semakin populer sejak Instagram menghadirkan fitur tersebut, diikuti oleh Facebook dan WhatsApps.
Pada awalnya, Fleets dikembangkan oleh Twitter untuk menurunkan tensi dan tekanan pengguna untuk mencuit namun sebagian besar pengguna menggunakannya untuk memperkuat cuitan mereka sendiri.
Lanjut Brown, belajar dari kekurangan Fleets, tim akan fokus menciptakan langkah lain agar orang-orang tetap tertarik dan bergabung di Twitter.
Twitter akan menguji pembaruan pada tweet composer dan kamera untuk menggabungkan fitur dari Fleets, seperti kamera layar penuh, opsi format teks, dan stiker GIF.
Selain itu, tim dikabarkan tengah mempelajari lebih lanjut kinerja iklan di Fleets yang merupakan eksplorasi pertamanya dengan menggunakan format vertikal layar penuh.
“Kami akan terus menciptakan berbagai cara baru untuk berpartisipasi dalam percakapan, mendengarkan umpan balik, dan mengubah arah saat menemukan cara yang lebih baik untuk melayani orang yang menggunakan Twitter,” tutup Brown dalam tulisannya.
Baca juga: Fleets di Twitter masih terlihat setelah 24 jam karena 'bug'
Baca juga: Begini proses verifikasi 'centang biru' pada Twitter
Baca juga: Tips-tips mengurangi risiko perundungan di Twitter
Wakil presiden produk Twitter Ilya Brown dalam keterangan tertulis di blog Twitter, Kamis, mengatakan fitur Fleets ditiadakan karena tidak memiliki peluang yang cukup besar.
“Sejak kami memperkenalkan Fleets kepada semua orang, kami belum melihat peningkatan jumlah pengguna baru yang bergabung dalam percakapan dengan Fleets seperti yang kami harapkan,” tulis Brown.
Baca juga: Twitter lakukan uji coba iklan pada Fleets
Fleets merupakan fitur Story yang memungkinkan pengguna mengunggah teks, foto, hingga video dan akan hilang otomatis setelah 24 jam. Format Story ini dicetuskan oleh Snapchat dan semakin populer sejak Instagram menghadirkan fitur tersebut, diikuti oleh Facebook dan WhatsApps.
Pada awalnya, Fleets dikembangkan oleh Twitter untuk menurunkan tensi dan tekanan pengguna untuk mencuit namun sebagian besar pengguna menggunakannya untuk memperkuat cuitan mereka sendiri.
Lanjut Brown, belajar dari kekurangan Fleets, tim akan fokus menciptakan langkah lain agar orang-orang tetap tertarik dan bergabung di Twitter.
Twitter akan menguji pembaruan pada tweet composer dan kamera untuk menggabungkan fitur dari Fleets, seperti kamera layar penuh, opsi format teks, dan stiker GIF.
Selain itu, tim dikabarkan tengah mempelajari lebih lanjut kinerja iklan di Fleets yang merupakan eksplorasi pertamanya dengan menggunakan format vertikal layar penuh.
“Kami akan terus menciptakan berbagai cara baru untuk berpartisipasi dalam percakapan, mendengarkan umpan balik, dan mengubah arah saat menemukan cara yang lebih baik untuk melayani orang yang menggunakan Twitter,” tutup Brown dalam tulisannya.
Baca juga: Fleets di Twitter masih terlihat setelah 24 jam karena 'bug'
Baca juga: Begini proses verifikasi 'centang biru' pada Twitter
Baca juga: Tips-tips mengurangi risiko perundungan di Twitter