Tantangan Diet Special Needs dalam mengembangkan bisnis makanan sehat

Rabu, 21 Juli 2021 14:06 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pemilik bisnis kuliner Diet Special Needs, Iman Santosa berharap pemerintah memberikan perhatian pada pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor makanan sehat.

Iman mengatakan, masalah pendanaan merupakan hambatan terbesar yang dihadapi UMKM dalam mengembangkan usaha makanan sehat bagi orang-orang yang menjalani diet khusus.

"Kami berharap pemerintah bisa membantu pendanaannya agar kami bisa berkembang karena ternyata di Indonesia yang punya penyakit itu banyak. Kasihan mereka sulit cari makanan sehat, mereka makan itu-itu aja," kata Iman saat dihubungi ANTARA melalui telepon pada Rabu.

Baca juga: Ini aspek penting jadikan bisnis rumahan makin cuan

Iman melanjutkan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi oleh orang-orang dengan pantangan khusus ternyata cukup sulit ditemukan.

Sebelum mendirikan bisnisnya itu, Iman mengaku sangat kesulitan mendapatkan makanan sehat yang bisa dikonsumsi oleh anaknya yang menderita autis. Sehingga, menurut Iman, kehadiran pelaku usaha makanan sehat sangat membantu mereka yang tak bisa makan secara bebas seperti orang-orang pada umumnya.

"Saya alami sendiri bagaimana susahnya mencari makanan yang bisa dikonsumsi khususnya bagi anak kami yang autis, itu luar biasa susah," ujar Iman.

"Kita berharap bisa mengolah dari bahan-bahan lokal yang sehat yang organik dan higenis, dan hambatan kita memang pendanaan," tambahnya.

Iman juga mengatakan, masalah pendanaan juga menjadi hambatan untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya membuka cabang agar produk lebih mudah didapatkan oleh konsumen.

"Rencananya akan buka (cabang) sih nantinya, bertahap. Intinya ya kembali ke masalah pendanaan itu. Sedang kita coba," tuturnya.

Selain itu, Iman juga berharap bantuan pemerintah karena banyak pelaku UMKM termasuk dirinya mengalami penurunan omset sejak pandemi COVID-19.

"Kita omzet sehari tuh rata-rata Rp2 sampai Rp3 juta, sebelum pandemi kan bisa Rp3,5 sampai Rp4 juta," tandasnya.

Baca juga: Tips untuk UMKM bertahan selama PPKM Darurat

Baca juga: Digitalisasi dan inovasi jadi kunci UMKM lokal bertahan saat pandemi

Baca juga: Pembiayaan kredit UMKM baru mencapai 19,97 persen

Pewarta : Suci Nurhaliza
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Sean juara semua special stage hari terakhir APRC Danau Toba

27 November 2023 5:14 Wib, 2023

Suzuki Satria F150 edisi spesial hadirkan warna baru

20 September 2022 15:05 Wib, 2022

Promo tiket konser The Script diskon 20 persen

07 September 2022 16:22 Wib, 2022

Wamenkumham: Hukuman mati merupakan 'special punishment'

28 March 2022 23:03 Wib, 2022

Park So Dam absen promosi film 'Special Cargo' akibat pemulihan kanker

13 December 2021 14:45 Wib, 2021
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib