Kenali perbedaan beser dan mengompol

Kamis, 19 Agustus 2021 17:37 WIB

Jakarta (ANTARA) - Beser dan mengompol termasuk dua masalah yang bisa dialami siapa saja mulai dari anak-anak hingga lansia, ungkap Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD, KGer, M.Epid dari Divisi Geriati Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Beser (overactive bladder atau OAB) merupakan gangguan fungsi berkemih atau gangguan penyimpanan urin di kandung kemih yang ditandai keinginan berkemih tak tertahankan, tiba-tiba dan diikuti berkemih berkali-kali. Dari sisi frekuensi berkemih, mereka yang beser bisa buang air kecil 8 kali atau lebih dalam 24 jam. Padahal, orang normal biasanya 4-5 jam sekali atau maksimal 6 kali dalam sehari.

Baca juga: Ini solusi bila mengompol usai operasi kanker prostat

Sementara mengompol (inkontinensia) yakni kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan atau mengendalikan keluarnya urin dan ini umumnya kelanjutan dari OAB.

"Masalah besar dan ngompol bukan pada lansia saja, lintas umur. Beser itu belum sampai mengompol, kalau mengompol kelanjutan beser," ujar Prof. Siti dalam sebuah edukasi media secara virtual, Kamis.

Menurut Prof. Siti, baik beser maupun mengompol tak bisa dianggap masalah biasa karena dapat menurunkan kualitas hidup, yang dimulai dari gangguan tidur akibat sering terbangun di malam hari untuk berkemih, sulit beraktivitas, khawatir tak bisa menemukan kamar mandi bila ingin berpergian dan lainnya.

Pada mereka, terutama lansia, sering buang air kecil dan terburu-buru karena tidak bisa menahannya bisa meningkatkan risiko jatuh. Di sisi lain, popok atau pembalut dianggap bukan solusi karena bisa menyebabkan masalah baru yakni ruam-ruam hingga lecet pada bokong.

Beberapa penyebab mengompol dan beser dapat diperbaiki tanpa obat-obatan, sehingga pasien tidak perlu terlalu terburu-buru meminum obat. Tenaga medis pasti akan melakukan pengkajian yang lebih menyeluruh terlebih dahulu sebelum memberikan obat.

Sebelum obat, mengatasi kedua masalah ini bisa melalui sejumlah cara antara lain: pembatasan asupan minum, tidak minum 2 jam sebelum tidur, mengurangi konsumsi kafein, alkohol, minuman bersoda, minuman manis, berhenti merokok, menurunkan berat badan bila sebelumnya mengalami kelebihan bobot, bladder retaining. Latihan misalnya yang berfokus pada otot dasar panggul juga bisa dilakukan.

Baca juga: Cara ampuh atasi anak ngompol di malam hari

Baca juga: Sering merasa 'kebelet' sampai rumah? Ini penjelesannya

Baca juga: Penyebab sering buang air kecil di malam hari

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Benarkah mengompol bisa jadi tanda anak kekurangan vitamin?

03 October 2024 14:48 Wib

Dokter : Sebut lansia mengompol bukan kondisi wajar

22 May 2024 17:28 Wib

Lansia dianjurkan hindari minuman berkafein pada sore hari agar tidak mengompol

30 April 2024 14:45 Wib

Ini solusi bila mengompol usai operasi kanker prostat

17 February 2021 14:23 Wib, 2021

Yang akan sering dialami pasien usai operasi kanker prostat

06 August 2019 16:22 Wib, 2019
Terpopuler

Pengusaha siap patuhi penerapan UMK di Kotim

Kabar Daerah - 11 December 2024 16:58 Wib

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 3 jam lalu

ASN Pemkab Kapuas diwajibkan gunakan nomor kendaraan Kalteng

Kabar Daerah - 11 December 2024 21:03 Wib