Sampit (ANTARA) - Sebanyak 225 ton beras disalurkan untuk membantu masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang terdampak pandemi COVID-19.

"Kami menyediakan berasnya, sedangkan yang menyalurkannya kepada penerima adalah PT Pos Indonesia. Berasnya sudah 100 persen diambil oleh PT Pos Indonesia dari kami, mereka yang kemudian menyalurkannya," kata Kepala Perum Bulog Sub Divre Sampit Roni Hadianto di Sampit, Jumat.

Penyaluran bantuan beras PPKM 2021 ini dimulai pada Rabu (21/7) atau sebulan lalu. Penyaluran perdana dilaksanakan di Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang oleh Kepala Dinas Sosial Rusmiati.

Penerima bantuan ini adalah peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Mereka terdiri sekitar 10.000 keluarga penerima manfaat (KPM) dari kelompok PKH, sedangkan sisanya dari kelompok BST. Setiap KPM menerima bantuan sebanyak 10 kg beras.

Bantuan beras PPKM ini diberikan pemerintah selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Langkah ini untuk mendukung upaya pemerintah memutus mata rantai penularan COVID-19, khususnya di Kotawaringin Timur yang penularannya masih tinggi.

Roni menyebut, jumlah beras bantuan sebanyak 225 ton diberikan kepada sekitar 20.000 KPM yang tersebar di seluruh kecamatan. Pihaknya juga menyalurkan bantuan serupa untuk Kabupaten Seruyan sebanyak 75 ton.

Baca juga: Legislator Kotim yakinkan Perda Protokol Kesehatan tidak bertujuan membebani masyarakat

Beras yang dibagikan tersebut beras kualitas medium. Dia meyakinkan bahwa beras bantuan tersebut dalam kondisi baik dan layak untuk dikonsumsi.

"Sebelumnya dikemas dengan ukuran 10 kg, beras itu telah kami lakukan pengecekan untuk memastikan bahwa beras kami bersih dan layak dikonsumsi. Kami berusaha memberikan yang terbaik kepada masyarakat," kata Roni.

Penyaluran beras bantuan tersebut diberi waktu hingga satu bulan dan berakhir hari ini. Roni menegaskan bahwa pihaknya sudah menyerahkan seluruh beras tersebut kepada PT Pos Indonesia untuk disalurkan.

Roni berharap program bantuan beras ini berlanjut karena disambut antusias masyarakat yang memang terdampak pandemi COVID-19 ini. Selain itu, penyaluran beras ini juga membuat pihaknya perlu kembali mengisi stok beras sehingga bisa menyerap beras hasil petani lokal.

Baca juga: Tarif baru tes PCR mandiri di RSUD Murjani Sampit Rp525.000

Baca juga: DPRD Kotim dorong pengembangan Bandara Haji Asan Sampit dituntaskan

Baca juga: Kotim jadi daerah pertama di Kalteng berlakukan Perda Protokol Kesehatan

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024