Jakarta (ANTARA) - Furnitur kontemporer dan rotan Indonesia sukses memikat pasar Amerika Serikat di Las Vegas Summer Market 2021 dan berhasil meraup potensi transaksi sekitar Rp20 miliar selama lima hari penyelenggaraannya pada 22-26 Agustus 2021 di Las Vegas, AS.
Keikutsertaan Indonesia pada pameran tersebut merupakan hasil kolaborasi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dengan ITPC Chicago melalui Paviliun Indonesia.
“Partisipasi Indonesia ini dilatarbelakangi oleh kenaikan permintaan mebel di AS pada masa pemulihan pandemi Covid-19. Pameran yang menitikberatkan promosi pada produk rotan, kayu jati, dan furnitur kontemporerini juga menjadi cara untuk mempromosikan produk furnitur Indonesia di pasar AS,” jelas Kepala ITPC Los Angeles Bayu Nugroho lewat keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.
Paviliun Indonesia menampilkan berbagai karya dari empat perusahaan mebel khas Indonesia, yaitu D-Art Collection, New Pacific Direct, Kasih Co-op, serta Indo Puri.
D-Art Collection adalah perusahaan yang berpusat di Santa Fe Springs, California, AS dengan fasilitas produksi di Indonesia. D-Art Collection memasok produknya ke industri perhotelan, ritel, atau mebel grosir, serta situs belanja daring.
New Pacific Direct (NPD) adalah perusahaan mebel yang fokus pada penjualan melalui situs belanja daring yang menawarkan desain bergaya transisi dan modern. Dengan gudang yang terletak di negara bagian California, NPD berkomitmen dapat memenuhi pesanan tidak lebih dari 48 jam kepada buyer di AS dan sekitarnya.
Sedangkan, Kasih Co-op bekerja sama dengan berbagai macam pengrajin serta usaha kecil dan menengah di Indonesia untuk memproduksi perabotan dan dekorasi rumah tangga dari bahan kayu, rotan, kain tenun ikat, dan kain batik. Beroperasi sebagai pengecer daring, Kasih Co-op dapat memenuhi pesanan dari seluruh AS.
Hadir pula dari wilayah midwest AS yaitu Indo Puri, perusahaan furnitur modern artisan yang telah bergerak lebih dari 19 tahun di bidang furnitur indoor dan outdoor.
Indo Puri memiliki beberapa fasilitas, yaitu pabrik furnitur di Jawa timur, lokakarya di Georgia, dan fasilitas gudang di North Carolina. Beberapa hotel besar yang telah bekerja sama dengan Indo Puri antara lain Sheraton Waikiki, Westin Hapuna, dan Alohilani Resort.
Bayu menjelaskan, nilai total impor produk mebel (Kode HS 94) AS pada periode Januari—Juni 2021 tercatat sebesar 35,99 miliar dolar AS. Jumlah tersebut 42,4 persen lebih besar dibanding nilai impor pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Kami optimis tren pasar furnitur di AS akan terus meningkat dalam beberapa waktu mendatang dan Indonesia harus hadir untuk mengambil kesempatan ini,” terang Bayu.
Di sisi lain, pandemi COVID-19 memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk memperbesar pangsa impor mebel di AS, khususnya dengan melemahnya posisi negara pesaing seperti Tiongkok, Vietnam, dan Thailand sebagai pemasok dominan.
Hal tersebut bisa dilihat dengan tren penurunan nilai impor mebel AS dari Tiongkok yang terus berlanjut. Sejak tiga tahun terakhir (2018—2020), nilai impor AS turun 35 persen dari 34,7 juta dolar AS menjadi 22,7 juta dolar AS.
Kepala ITPC Chicago Iska Huberta Sinurat menambahkan, melihat antusiasme para pengunjung terhadap produk-produk Indonesia berkualitas tinggi yang dipamerkan di Las Vegas Summer Market 2021 ini, dirinya percaya bahwa produk Indonesia mampu memperbesar pangsa pasarnya di AS.
“Dengan upaya promosi ini, perwakilan perdagangan di AS berharap dapat berfungsi sebagai katalis untuk menggunakan momentum positif. Sehingga, ekspor mebel ke AS pada masa pemulihan pandemi COVID-19 akan jauh lebih meningkat,” pungkas Iska.
Keikutsertaan Indonesia pada pameran tersebut merupakan hasil kolaborasi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dengan ITPC Chicago melalui Paviliun Indonesia.
“Partisipasi Indonesia ini dilatarbelakangi oleh kenaikan permintaan mebel di AS pada masa pemulihan pandemi Covid-19. Pameran yang menitikberatkan promosi pada produk rotan, kayu jati, dan furnitur kontemporerini juga menjadi cara untuk mempromosikan produk furnitur Indonesia di pasar AS,” jelas Kepala ITPC Los Angeles Bayu Nugroho lewat keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.
Paviliun Indonesia menampilkan berbagai karya dari empat perusahaan mebel khas Indonesia, yaitu D-Art Collection, New Pacific Direct, Kasih Co-op, serta Indo Puri.
D-Art Collection adalah perusahaan yang berpusat di Santa Fe Springs, California, AS dengan fasilitas produksi di Indonesia. D-Art Collection memasok produknya ke industri perhotelan, ritel, atau mebel grosir, serta situs belanja daring.
New Pacific Direct (NPD) adalah perusahaan mebel yang fokus pada penjualan melalui situs belanja daring yang menawarkan desain bergaya transisi dan modern. Dengan gudang yang terletak di negara bagian California, NPD berkomitmen dapat memenuhi pesanan tidak lebih dari 48 jam kepada buyer di AS dan sekitarnya.
Sedangkan, Kasih Co-op bekerja sama dengan berbagai macam pengrajin serta usaha kecil dan menengah di Indonesia untuk memproduksi perabotan dan dekorasi rumah tangga dari bahan kayu, rotan, kain tenun ikat, dan kain batik. Beroperasi sebagai pengecer daring, Kasih Co-op dapat memenuhi pesanan dari seluruh AS.
Hadir pula dari wilayah midwest AS yaitu Indo Puri, perusahaan furnitur modern artisan yang telah bergerak lebih dari 19 tahun di bidang furnitur indoor dan outdoor.
Indo Puri memiliki beberapa fasilitas, yaitu pabrik furnitur di Jawa timur, lokakarya di Georgia, dan fasilitas gudang di North Carolina. Beberapa hotel besar yang telah bekerja sama dengan Indo Puri antara lain Sheraton Waikiki, Westin Hapuna, dan Alohilani Resort.
Bayu menjelaskan, nilai total impor produk mebel (Kode HS 94) AS pada periode Januari—Juni 2021 tercatat sebesar 35,99 miliar dolar AS. Jumlah tersebut 42,4 persen lebih besar dibanding nilai impor pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Kami optimis tren pasar furnitur di AS akan terus meningkat dalam beberapa waktu mendatang dan Indonesia harus hadir untuk mengambil kesempatan ini,” terang Bayu.
Di sisi lain, pandemi COVID-19 memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk memperbesar pangsa impor mebel di AS, khususnya dengan melemahnya posisi negara pesaing seperti Tiongkok, Vietnam, dan Thailand sebagai pemasok dominan.
Hal tersebut bisa dilihat dengan tren penurunan nilai impor mebel AS dari Tiongkok yang terus berlanjut. Sejak tiga tahun terakhir (2018—2020), nilai impor AS turun 35 persen dari 34,7 juta dolar AS menjadi 22,7 juta dolar AS.
Kepala ITPC Chicago Iska Huberta Sinurat menambahkan, melihat antusiasme para pengunjung terhadap produk-produk Indonesia berkualitas tinggi yang dipamerkan di Las Vegas Summer Market 2021 ini, dirinya percaya bahwa produk Indonesia mampu memperbesar pangsa pasarnya di AS.
“Dengan upaya promosi ini, perwakilan perdagangan di AS berharap dapat berfungsi sebagai katalis untuk menggunakan momentum positif. Sehingga, ekspor mebel ke AS pada masa pemulihan pandemi COVID-19 akan jauh lebih meningkat,” pungkas Iska.