Jakarta (ANTARA) - Siapa pun yang mencukur bisa mengalami luka di bagian tubuh mana pun tempat bercukur seperti wajah, kaki atau ketiak, kata pakar dermatologi Rhonda Q. Klein, MD dari Modern Dermatology PC di Connecticut.
Luka akibat pisau cukur ini dapat disebabkan pencukuran kering, teknik pencukuran yang agresif, atau pencukuran dengan pisau yang tumpul.
"Bisa juga terjadi ketika folikel rambut terbuka setelah bercukur dan zat iritan masuk, seperti air garam, klorin, atau tabir surya," kata Klein seperti dikutip dari Health, Selasa.
Lalu, bagaimana mencegah kulit terluka usai bercukur? Pertama, sebaiknya jangan pernah bercukur kering. Klein menyarankan Anda menggunakan sabun atau krim cukur.
Baca juga: Jangan 'waxing' rambut hidung, ini alasannya
Kedua, selalu gunakan pisau cukur yang bersih karena alat yang kotor sering dipenuhi bakteri dan sel kulit mati, juga bisa menarik rambut yang dapat menyebabkan lebih banyak iritasi dan peradangan.
Pakar dermatologi dari Mount Sinai School of Medicine, Debra Jaliman menyarankan Anda mengganti pisau cukur sesering mungkin dan bila memungkinkan pilihlah pisau cukur dengan banyak mata pisau, karena ini akan mengurangi frekuensi Anda harus menempelkan pisau cukur pada kulit dan mengurangi kemungkinan iritasi.
Di sisi lain, menggunakan pisau cukur yang tersumbat rambut, sabun, atau krim cukur juga dapat menyebabkan luka. Jadi, biasakan membilas pisau cukur Anda sesering mungkin selama sesi bercukur.
Perhatikan juga teknik bercukur. Sebaiknya lakukan eksfoliasi kulit untuk mengangkat sel kulit mati sebelum bercukur. Lalu, bercukurlah saat mandi untuk memastikan rambut Anda terhidrasi dengan baik sebelum mencukur.
Jaliman merekomendasikan Anda mencukur ke arah pertumbuhan rambut (jadi ke bawah kaki Anda, bukan ke atas), dengan sapuan ringan dan pendek.
Sebelum Anda mengeringkannya, bilas area yang Anda cukur dengan air dingin untuk menutup pori-pori sehingga bahan iritan tak masuk.
Anda mungkin memiliki kebiasaan bercukur setiap hari, tetapi mungkin Anda tidak perlu melakukannya. Jika luka akibat pisau cukur menjadi kejadian biasa, mungkin membantu bila Anda mencukur setiap dua hari sekali, atau bahkan hanya beberapa kali per minggu.
Baca juga: Ini penyebab ketiak gatal setelah dicukur
Baca juga: Kulit ketiak menghitam? Ini penyebabnya
Baca juga: Gel waxing dengan harga di bawah Rp100 ribu
Luka akibat pisau cukur ini dapat disebabkan pencukuran kering, teknik pencukuran yang agresif, atau pencukuran dengan pisau yang tumpul.
"Bisa juga terjadi ketika folikel rambut terbuka setelah bercukur dan zat iritan masuk, seperti air garam, klorin, atau tabir surya," kata Klein seperti dikutip dari Health, Selasa.
Lalu, bagaimana mencegah kulit terluka usai bercukur? Pertama, sebaiknya jangan pernah bercukur kering. Klein menyarankan Anda menggunakan sabun atau krim cukur.
Baca juga: Jangan 'waxing' rambut hidung, ini alasannya
Kedua, selalu gunakan pisau cukur yang bersih karena alat yang kotor sering dipenuhi bakteri dan sel kulit mati, juga bisa menarik rambut yang dapat menyebabkan lebih banyak iritasi dan peradangan.
Pakar dermatologi dari Mount Sinai School of Medicine, Debra Jaliman menyarankan Anda mengganti pisau cukur sesering mungkin dan bila memungkinkan pilihlah pisau cukur dengan banyak mata pisau, karena ini akan mengurangi frekuensi Anda harus menempelkan pisau cukur pada kulit dan mengurangi kemungkinan iritasi.
Di sisi lain, menggunakan pisau cukur yang tersumbat rambut, sabun, atau krim cukur juga dapat menyebabkan luka. Jadi, biasakan membilas pisau cukur Anda sesering mungkin selama sesi bercukur.
Perhatikan juga teknik bercukur. Sebaiknya lakukan eksfoliasi kulit untuk mengangkat sel kulit mati sebelum bercukur. Lalu, bercukurlah saat mandi untuk memastikan rambut Anda terhidrasi dengan baik sebelum mencukur.
Jaliman merekomendasikan Anda mencukur ke arah pertumbuhan rambut (jadi ke bawah kaki Anda, bukan ke atas), dengan sapuan ringan dan pendek.
Sebelum Anda mengeringkannya, bilas area yang Anda cukur dengan air dingin untuk menutup pori-pori sehingga bahan iritan tak masuk.
Anda mungkin memiliki kebiasaan bercukur setiap hari, tetapi mungkin Anda tidak perlu melakukannya. Jika luka akibat pisau cukur menjadi kejadian biasa, mungkin membantu bila Anda mencukur setiap dua hari sekali, atau bahkan hanya beberapa kali per minggu.
Baca juga: Ini penyebab ketiak gatal setelah dicukur
Baca juga: Kulit ketiak menghitam? Ini penyebabnya
Baca juga: Gel waxing dengan harga di bawah Rp100 ribu