Palangka Raya (ANTARA) - Keahlian digital menjadi salah satu hal penting yang harus dimiliki seseorang dalam menunjang kegiatan pembelajaran daring atau online.
Keahlian digital merupakan satu set kemampuan yang memungkinkan seseorang menggunakan informasi secara strategis melalui teknologi informasi, kata Founder and CEO Renjana Inclusive Hub Billy Purwocaroko saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kapuas, Kalimantan Tengah, Jumat.
"Keahlian digital ini merupakan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi digital," katanya.
Selain itu keahlian digital atau 'digital skills' ini merupakan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam masyarakat digital pada abad ke-21.
Billy menjelaskan, saat ini mulai terjadi pergeseran dari metode pembelajaran langsung menjadi metode pembelajaran daring atau online.
Jika dulu masyarakat harus mendatangi suatu tempat seperti sekolah ataupun kampus agar memperoleh ilmu dan pendidikan, maka saat ini manusia dihadapkan pada satu medium baru yakni pembelajaran jarak jauh yang belum pernah teruji dalam jangka panjang keberhasilannya.
"Adapun penggunaan alat-alat berbasis teknologi, kecerdasan buatan dan sejenisnya merupakan corak utama dalam pendidikan jenis ini," terangnya.
Billy mencontohkan dirinya yang juga masih merupakan seorang mahasiswa dan sejak 2020 lalu harus menghadapi perubahan metode belajar ke daring.
Hal ini mendorong dirinya mencari praktik-praktik baik dari luar kampus dikarenakan belum adanya kejelasan waktu pembelajaran tatap muka bisa kembali dilaksanakan. Melalui praktik dimaksud kemudian ia bawa untuk bisa diadaptasikan.
"Saya mulai mencoba mengeksplorasi hal-hal yang belum pernah dicoba dan kuasai sebelumnya melalui platform online learning," paparnya.
Sementara itu, ada enam hal yang biasanya menjadi tolak ukur untuk mengetahui kapasitas atau kemampuan digital berdasarkan JISC digital capabilities framework.
Enam hal ini meliputi kemahiran penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, literasi data, media dan informasi, serta kreasi digital, inovasi maupun pemecahan masalah.
Kemudian komunikasi, kolaborasi dan partisipasi digital, pembelajaran dan pengembangan digital, hingga identitas dan kebahagiaan digital.
Keahlian digital merupakan satu set kemampuan yang memungkinkan seseorang menggunakan informasi secara strategis melalui teknologi informasi, kata Founder and CEO Renjana Inclusive Hub Billy Purwocaroko saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kapuas, Kalimantan Tengah, Jumat.
"Keahlian digital ini merupakan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi digital," katanya.
Selain itu keahlian digital atau 'digital skills' ini merupakan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam masyarakat digital pada abad ke-21.
Billy menjelaskan, saat ini mulai terjadi pergeseran dari metode pembelajaran langsung menjadi metode pembelajaran daring atau online.
Jika dulu masyarakat harus mendatangi suatu tempat seperti sekolah ataupun kampus agar memperoleh ilmu dan pendidikan, maka saat ini manusia dihadapkan pada satu medium baru yakni pembelajaran jarak jauh yang belum pernah teruji dalam jangka panjang keberhasilannya.
"Adapun penggunaan alat-alat berbasis teknologi, kecerdasan buatan dan sejenisnya merupakan corak utama dalam pendidikan jenis ini," terangnya.
Billy mencontohkan dirinya yang juga masih merupakan seorang mahasiswa dan sejak 2020 lalu harus menghadapi perubahan metode belajar ke daring.
Hal ini mendorong dirinya mencari praktik-praktik baik dari luar kampus dikarenakan belum adanya kejelasan waktu pembelajaran tatap muka bisa kembali dilaksanakan. Melalui praktik dimaksud kemudian ia bawa untuk bisa diadaptasikan.
"Saya mulai mencoba mengeksplorasi hal-hal yang belum pernah dicoba dan kuasai sebelumnya melalui platform online learning," paparnya.
Sementara itu, ada enam hal yang biasanya menjadi tolak ukur untuk mengetahui kapasitas atau kemampuan digital berdasarkan JISC digital capabilities framework.
Enam hal ini meliputi kemahiran penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, literasi data, media dan informasi, serta kreasi digital, inovasi maupun pemecahan masalah.
Kemudian komunikasi, kolaborasi dan partisipasi digital, pembelajaran dan pengembangan digital, hingga identitas dan kebahagiaan digital.