Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah, membuka layanan berupa penggalangan donasi untuk masyarakat setempat yang menjadi korban banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani di Palangka Raya, Senin, mengatakan penggalangan donasi ini dilakukan hingga 18 September 2021 dengan menerima sembako, obat-obatan, air mineral, makanan dan susu bayi, makanan instan, popok bayi, pakaian, tenda, karpet dan selimut serta berbagai kebutuhan pokok lain.

"Masyarakat yang akan menyalurkan donasi dapat mendatangi kantor BPBD "Kota Cantik" atau menghubungi pusat layanan di nomor 081336067888 atas nama Heri Fauzi dan di nomor 082154157063 atas nama Arifah," ucapnya.

Selain menggalang donasi, saat ini Pemkot Palangka Raya juga telah mendirikan posko kesehatan, posko pengungsian dan posko relawan, mendistribusikan air bersih, mendirikan dapur umum dan distribusi makan siap saji, penyediaan WC umum, pemantauan instalasi listrik dan terus memantau perkembangan banjir selama 24 jam serta terus memperbaharui data korban banjir," katanya.

Sementara itu berdasar data yang dirilis BPBD Kota Palangka Raya secara daring di https://www.sitangguhkotakita.id/pantau-banjir-kota-palangka-raya/ tercatat sebanyak 2.948 kepala keluarga setempat terdampak banjir.

"Para korban itu tersebar di 95 Rukun Tetangga (RT) yang tersebar di 12 kelurahan. Sementara ketinggian banjir tersebut paling tinggi mencapai 100 centimeter," beber Emi.

Sementara itu saat ini di berbagai lokasi di Kota Palangka Raya terutama di titik-titik lampu persimpangan lampu merah, warga setempat juga menggelar penggalangan dana dan donasi.

Berbagai cara dilakukan untuk menarik pengendara yang melintas agar memberikan bantuan. Ada yang melantangkan ajakan menggunakan pengeras suara bahkan sebagian lain menggunakan pakaian dan alat musik seni tradisional saat menggalang bantuan.

Baca juga: Banjir mulai melanda Palangka Raya

Sementara itu, sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan banjir yang melanda wilayahnya karena hujan lebat di wilayah hulu yang berdampak pada tak mampunya Sungai Rungan dan Kahayan menampung debit air.

Dia pun meminta masyarakat di Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah meningkatkan kewaspadaan. Terlebih saat ini Pemerintah "Kota Cantik" telah menetapkan status Siaga Darurat.

"Kita juga telah melakukan langkah penanganan pada para korban termasuk berkoordinasi dengan PLN terkait listrik dan PDAM untuk memastikan kebutuhan air bersih masyarakat terdampak banjir tetap tersedia dan terpenuhi," katanya.

Fairid menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak baik pemerintah provinsi maupun pusat untuk mengantisipasi dan menangani banjir dalam jangka panjang.

Baca juga: Palangka Raya bentuk satgas kelurahan penanganan kekerasan perempuan dan anak

Baca juga: Pemkot Palangka Raya-UMPR kerja sama tingkatkan kualifikasi ASN

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024