Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah wilayah di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mulai dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Rungan dan Sungai Kahayan yang melintasi wilayah setempat.
"Hujan mulai lebat baik di Palangka Raya maupun di wilayah hulu sehingga Sungai Rungan dan Kahayan tak mampu lagi menampung debit air. Dampaknya wilayah rendah terutama di bantaran sungai terendam luapan air," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin di Palangka Raya, Minggu.
Dia meminta masyarakat di Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini meningkatkan kewaspadaan. Terlebih saat ini pemerintah di daerah berjuluk "Kota Cantik" ini telah menetapkan status Siaga Darurat.
Pernyataan itu diungkapkan kepala daerah termuda di wilayah Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" usai memantau banjir di wilayah Kelurahan Palangka.
"Kita ingin mengetahui kondisi di lapangan, keluhan dan kendala masyarakat sembari kita siapkan kebutuhan utama seperti makanan, obat-obatan dan tenda darurat," katanya.
Fairid mengatakan saat ini aliran listrik di sejumlah wilayah padam karena travo milik PLN terendam banjir. Banjir di wilayah Kota Palangka Raya sendiri bervariasi bahkan pada lokasi terendah seperti wilayah yang dekat dengan sungai, kini ketinggian bisa mencapai 100 cm.
"Kita juga terus berkoordinasi dengan PLN terkait listrik dan PDAM untuk memastikan kebutuhan air bersih masyarakat terdampak banjir tetap tersedia dan terpenuhi," katanya.
Baca juga: Palangka Raya bentuk satgas kelurahan penanganan kekerasan perempuan dan anak
Saat dikonfirmasi jumlah masyarakat di lima kelurahan di Kota Palangka Raya yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Kahayan dan Sungai Rungan, Fairid mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendataan.
"Kita masih terus melakukan pendataan. Kondisi kita masih terus berubah apalagi hujan juga masih terjadi. Tapi khusus untuk Kelurahan Palangka sampai tadi malam terdata 328 warga terdampak," katanya.
Fairid menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah provinsi maupun pusat untuk mengantisipasi dan menangani banjir dalam jangka panjang.
"Kalau untuk infrastruktur seperti drainase di pusat kota secara bertahap terus kita tingkatkan berdasar skala prioritas yakni yang wilayahnya mudah tergenang air saat hujan," demikian Fairid.
Baca juga: Sembari bersepeda, Legislator Palangka Raya bantu promosikan usaha warga
"Hujan mulai lebat baik di Palangka Raya maupun di wilayah hulu sehingga Sungai Rungan dan Kahayan tak mampu lagi menampung debit air. Dampaknya wilayah rendah terutama di bantaran sungai terendam luapan air," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin di Palangka Raya, Minggu.
Dia meminta masyarakat di Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini meningkatkan kewaspadaan. Terlebih saat ini pemerintah di daerah berjuluk "Kota Cantik" ini telah menetapkan status Siaga Darurat.
Pernyataan itu diungkapkan kepala daerah termuda di wilayah Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" usai memantau banjir di wilayah Kelurahan Palangka.
"Kita ingin mengetahui kondisi di lapangan, keluhan dan kendala masyarakat sembari kita siapkan kebutuhan utama seperti makanan, obat-obatan dan tenda darurat," katanya.
Fairid mengatakan saat ini aliran listrik di sejumlah wilayah padam karena travo milik PLN terendam banjir. Banjir di wilayah Kota Palangka Raya sendiri bervariasi bahkan pada lokasi terendah seperti wilayah yang dekat dengan sungai, kini ketinggian bisa mencapai 100 cm.
"Kita juga terus berkoordinasi dengan PLN terkait listrik dan PDAM untuk memastikan kebutuhan air bersih masyarakat terdampak banjir tetap tersedia dan terpenuhi," katanya.
Baca juga: Palangka Raya bentuk satgas kelurahan penanganan kekerasan perempuan dan anak
Saat dikonfirmasi jumlah masyarakat di lima kelurahan di Kota Palangka Raya yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Kahayan dan Sungai Rungan, Fairid mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendataan.
"Kita masih terus melakukan pendataan. Kondisi kita masih terus berubah apalagi hujan juga masih terjadi. Tapi khusus untuk Kelurahan Palangka sampai tadi malam terdata 328 warga terdampak," katanya.
Fairid menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah provinsi maupun pusat untuk mengantisipasi dan menangani banjir dalam jangka panjang.
"Kalau untuk infrastruktur seperti drainase di pusat kota secara bertahap terus kita tingkatkan berdasar skala prioritas yakni yang wilayahnya mudah tergenang air saat hujan," demikian Fairid.
Baca juga: Sembari bersepeda, Legislator Palangka Raya bantu promosikan usaha warga