Buntok (ANTARA) - Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah Eddy Raya Samsuri mengatakan, kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas masih rendah.
"Karena keselamatan dalam berlalu lintas masih diabaikan bahkan dianggap tidak penting," katanya saat memimpin Apel Operasi Patuh Telabang 2021 di Buntok, Senin.
Hal itu ditunjukan dari 'political will' pengguna lalu lintas, baik pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor maupun pengguna jalan lainnya yang masih rendah.
Sebab lanjut dia, data jumlah kecelakaan berlalu lintas di wilayah hukum Polda Kalimantan Tengah berdasarkan aplikasi Integrated Road Safety Management System (IRSMS) yang dikelola Ditlantas Polda Kalteng pada 2020 lalu tercatat sebanyak 711 kejadian.
Sedangkan korban yang meninggal dunia pada 2020 lalu akibat kecelakaan lalu lintas tercatat sebanyak 270 orang, luka berat 84 orang dan luka ringan sebanyak 697 orang.
Meski demikian kata dia, jumlah kejadian kecelakaan berlalu lintas pada 2020 ini mengalami penurunan dibandingkan 2019 lalu yang tercatat sebanyak 964 kejadian.
"Penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2020 dibandingkan 2019 tersebut sebanyak 253 kejadian atau mengalami penurunan sebesar 26 persen," katanya saat membacakan sambutan Kapolda Kalimantan Tengah.
Untuk itu, salah satu yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah keselamatan bagi pengguna jalan, sebab keselamatan merupakan hal pertama dan utama dalam berlalu lintas.
"Dalam konteks ini lalu lintas dapat dipahami sebagai urat nadi kehidupan, cermin budaya bangsa dan cermin tingkat modernitas," ucap Eddy Raya Samsuri.
Ia juga mengatakan, permasalahan di bidang lalu lintas berkembang cepat dan dinamis. Hal tersebut adalah konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk yang saat ini memerlukan alat transporstasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Perkembangan transportasi juga telah memasuki era digital. Operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman yakni hanya dengan menggunakan handphone," tambah dia.
Menurut dia, modernisasi ini juga perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polisi Lalu lintas (Polantas), sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut.
"Mudah-mudahan Operasi Patuh Telabang 2021 ini berjalan dengan lancar dan baik, serta lalu lintas di Kalimantan Tengah khususnya di Kota Buntok terlaksana dengan baik," harapnya.
Acara apel Operasi Patuh Telabang 2021 yang berlangsung di halaman Mapolres lama Barito Selatan dihadiri Kapolres Barsel AKBP Agung Tri Widiantoro dan sejumlah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
"Karena keselamatan dalam berlalu lintas masih diabaikan bahkan dianggap tidak penting," katanya saat memimpin Apel Operasi Patuh Telabang 2021 di Buntok, Senin.
Hal itu ditunjukan dari 'political will' pengguna lalu lintas, baik pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor maupun pengguna jalan lainnya yang masih rendah.
Sebab lanjut dia, data jumlah kecelakaan berlalu lintas di wilayah hukum Polda Kalimantan Tengah berdasarkan aplikasi Integrated Road Safety Management System (IRSMS) yang dikelola Ditlantas Polda Kalteng pada 2020 lalu tercatat sebanyak 711 kejadian.
Sedangkan korban yang meninggal dunia pada 2020 lalu akibat kecelakaan lalu lintas tercatat sebanyak 270 orang, luka berat 84 orang dan luka ringan sebanyak 697 orang.
Meski demikian kata dia, jumlah kejadian kecelakaan berlalu lintas pada 2020 ini mengalami penurunan dibandingkan 2019 lalu yang tercatat sebanyak 964 kejadian.
"Penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2020 dibandingkan 2019 tersebut sebanyak 253 kejadian atau mengalami penurunan sebesar 26 persen," katanya saat membacakan sambutan Kapolda Kalimantan Tengah.
Untuk itu, salah satu yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah keselamatan bagi pengguna jalan, sebab keselamatan merupakan hal pertama dan utama dalam berlalu lintas.
"Dalam konteks ini lalu lintas dapat dipahami sebagai urat nadi kehidupan, cermin budaya bangsa dan cermin tingkat modernitas," ucap Eddy Raya Samsuri.
Ia juga mengatakan, permasalahan di bidang lalu lintas berkembang cepat dan dinamis. Hal tersebut adalah konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk yang saat ini memerlukan alat transporstasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Perkembangan transportasi juga telah memasuki era digital. Operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman yakni hanya dengan menggunakan handphone," tambah dia.
Menurut dia, modernisasi ini juga perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polisi Lalu lintas (Polantas), sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut.
"Mudah-mudahan Operasi Patuh Telabang 2021 ini berjalan dengan lancar dan baik, serta lalu lintas di Kalimantan Tengah khususnya di Kota Buntok terlaksana dengan baik," harapnya.
Acara apel Operasi Patuh Telabang 2021 yang berlangsung di halaman Mapolres lama Barito Selatan dihadiri Kapolres Barsel AKBP Agung Tri Widiantoro dan sejumlah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.