Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kalimantan Tengah, telah berhasil mendaftarkan atau mensertifikatkan hampir satu juta bidang tanah di provinsi ini
Hampir satu juta bidang tanah itu sampai semester pertama 2021, kata Kepala Kanwil ATR/BPN Kalteng Elijas usai upacara memperingati Hari Ulang Tahun Agraria dan Tata Ruang (Hataru) di kantor BPN Kalteng di Palangka Raya, Jumat.
"Kalau berdasarkan roadmap kami di ATR/BPN Kalteng, masih ada sekitar 550 ribu bidang tanah di provinsi ini yang perlu diselesaikan," tambahnya.
Dia pun memastikan bahwa program PTSL akan tetap berlanjut hingga tahun 2024. Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini, berperan aktif mendukung suksesnya program PTSL.
Elijas mengatakan ATR/BPN Kalteng memiliki niat dan komitmen yang besar menyelesaikan target PTSL, serta program pensertifikatan lainnya. Hanya, niat dan komitmen itu akan kurang optimal jika tidak ada partisipasi dari masyarakat yang memiliki lahan untuk ikut program PTSL ataupun lainnya
"Layanan di Kementerian ATR/BPN itu berdasarkan permohonan. Artinya, baik itu dalam bentuk program maupun rutin, tetap berdasarkan permohonan. Jadi, atensi ataupun animo dari masyarakat sangat kami butuhkan," ucapnya.
Baca juga: BPN dorong dan siap membantu perubahan RTRW Kalteng jadi RDTR
Kepala Kanwil ATR/BPN Kalteng itu mengakui ada banyak kendala dalam melaksanakan program PTSL dan lainnya sangat banyak. Hanya, dirinya tetap optimis target program PTSL dan lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah dapat direalisasikan sampai 2024.
Dia mengatakan Kementerian ATR/BPN pun sekarang ini terus berupaya melaksanakan secara maksimal transformasi menuju digital. Di mana layanan-layanan di ATR/BPN akan dilaksanakan secara daring atau online.
"Kami akan meluncurkan aplikasi loketku. Jadi, seluruh layanan di ATR/BPN dapat dilakukan melalui aplikasi loketku. Nanti masyarakat bisa memanfaatkannya," demikian Elijas.
Baca juga: BPN Barut berupaya berikan kontribusi PAD kepada pemda
Baca juga: BPN Kotim layani gratis pemuatan titik koordinat bidang tanah
Hampir satu juta bidang tanah itu sampai semester pertama 2021, kata Kepala Kanwil ATR/BPN Kalteng Elijas usai upacara memperingati Hari Ulang Tahun Agraria dan Tata Ruang (Hataru) di kantor BPN Kalteng di Palangka Raya, Jumat.
"Kalau berdasarkan roadmap kami di ATR/BPN Kalteng, masih ada sekitar 550 ribu bidang tanah di provinsi ini yang perlu diselesaikan," tambahnya.
Dia pun memastikan bahwa program PTSL akan tetap berlanjut hingga tahun 2024. Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini, berperan aktif mendukung suksesnya program PTSL.
Elijas mengatakan ATR/BPN Kalteng memiliki niat dan komitmen yang besar menyelesaikan target PTSL, serta program pensertifikatan lainnya. Hanya, niat dan komitmen itu akan kurang optimal jika tidak ada partisipasi dari masyarakat yang memiliki lahan untuk ikut program PTSL ataupun lainnya
"Layanan di Kementerian ATR/BPN itu berdasarkan permohonan. Artinya, baik itu dalam bentuk program maupun rutin, tetap berdasarkan permohonan. Jadi, atensi ataupun animo dari masyarakat sangat kami butuhkan," ucapnya.
Baca juga: BPN dorong dan siap membantu perubahan RTRW Kalteng jadi RDTR
Kepala Kanwil ATR/BPN Kalteng itu mengakui ada banyak kendala dalam melaksanakan program PTSL dan lainnya sangat banyak. Hanya, dirinya tetap optimis target program PTSL dan lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah dapat direalisasikan sampai 2024.
Dia mengatakan Kementerian ATR/BPN pun sekarang ini terus berupaya melaksanakan secara maksimal transformasi menuju digital. Di mana layanan-layanan di ATR/BPN akan dilaksanakan secara daring atau online.
"Kami akan meluncurkan aplikasi loketku. Jadi, seluruh layanan di ATR/BPN dapat dilakukan melalui aplikasi loketku. Nanti masyarakat bisa memanfaatkannya," demikian Elijas.
Baca juga: BPN Barut berupaya berikan kontribusi PAD kepada pemda
Baca juga: BPN Kotim layani gratis pemuatan titik koordinat bidang tanah