Mengulas serba-serbi keputihan

Senin, 27 September 2021 9:49 WIB

Jakarta (ANTARA) - Keputihan adalah hal yang lazim terjadi pada perempuan, namun waspadai bila ciri-ciri keputihan yang dialami tidak normal, kata spesialis kandungan dr. Cynthia Agnes Susanto dari Universitas Indonesia.

Keputihan adalah keluarnya cairan dari alat genitalia yang bukan darah.

Ada tiga waktu di mana keputihan lazim terjadi pada perempuan usia produktif, yakni sebelum haid, sesudah haid dan menjelang ovulasi. Ini merupakan keputihan fisiologis atau normal. Ciri-cirinya adalah warna bening dengan tekstur seperti telur mentah, tekstur putih susu dan agak cloudy yang agak kental tanpa bau menyengat juga termasuk normal.

Sementara keputihan patologis adalah keputihan yang tidak normal.

Baca juga: Gejala kanker serviks bisa datang dari keputihan yang tak biasa

"Pertama candidiasis, dia putih, kental, seperti keju. Biasanya perih dan gatal. Karena gatal kita garuk-garuk dan menimbulkan luka di organ genital luar," jelas Cynthia dalam webinar kesehatan, Sabtu.

Candidiasis bisa sembuh sendiri. Namun, bila keputihan ini berulang dua hingga tiga kali dalam setahun, dia menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Lalu, keputihan akibat bakteri yang warnanya putih tapi lebih encer. Warnanya juga bisa keabuan. Ciri utamanya adalah bau amis. Bakterial Vaginosis ini sering terjadi akibat perubahan pH pada vagina. Perubahan pH ini membuat koloni bakteri dan jamur mudah berkembang biak di organ kewanitaan.

Kemudian, Trichomonas yang memiliki ciri kuning kehijauan yang bisa diakibatkan infeksi menular seksual. Keputihan jenis ini sangat berbau.

Keputihan juga bisa terjadi akibat gonore yang ditandai dengan nyeri saat buang air kecil (anyang-anyangan) dan nyeri panggul serta perut. Keputihan ini juga bisa keluar dari penis, bukan cuma vagina.

Baca juga: Perbedaan keputihan dengan 'pilek' pada organ intim akibat GO

Keputihan terjadi bila kebersihan di vagina tidak terjaga secara benar. "Terlalu bersih atau terlalu kotor juga jadi faktor risiko," jelas dia.

Cara cebok yang salah bisa menimbulkan masalah. Dia mengingatkan untuk cebok dari arah depan ke belakang, dari saluran kemih ke arah anus. Lakukan secara searah, jangan bolak-balik. Jika cebok dari belakang ke depan, bakteri di anus bisa masuk ke dalam vagina dan menimbulkan risiko infeksi saluran kencing.

Bersihkan vagina dengan air bersih yang mengalir dan jangan lupa untuk keringkan dengan handuk kecil atau tisu lembut tanpa pewangi.

Ketika akan berkonsultasi dengan dokter seputar keputihan, bawa serta pasangan agar keduanya bisa disembuhkan karena bisa saja pasangan juga terinfeksi saat berhubungan intim. Jika hanya satu orang yang mendapatkan terapi kemudian sembuh, reinfeksi bisa terjadi.

Baca juga: Obati 'keputihan' dengan Yoghurt

Cynthia menegaskan, keterbukaan dan komunikasi dengan pasangan adalah kunci utama.

"Jangan pernah saling tuduh, misalnya langsung beranggapan pasangan 'jajan'. Bisa saja kita tidak ngapa-ngapain hanya dari kamar mandi umum tapi kecipratan dan jadinya terkena gonore," ujar dia.

Untuk orang yang mengalami keputihan, dia mengatakan perhatikan warna, waktu, aroma dan apakah rasa gatal yang menyertai. Bila keputihan terjadi berulang-ulang dan tidak kunjung sembuh, dia menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Pemakaian pantyliner tidak disarankan untuk mengatasi keputihan, apalagi jika dipakai setiap hari, karena bisa membuat vagina jadi lembab akibat pertukaran udara yang sulit terjadi. Lebih baik untuk mengganti celana dalam, utamanya berbahan katun, lebih sering dibandingkan memakai pantyliner.

Baca juga: Tips cegah keputihan saat perjalanan mudik

Baca juga: Ini efek samping pil KB yang paling umum

Baca juga: Masalah seksual yang dialami penderita diabetes

Pewarta : Nanien Yuniar
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Etana kembangkan vaksin pneumonia guna kendalikan penyakit menular

06 December 2024 6:53 Wib

Disdik Palangka Raya: Waspadai kemunculan penyakit disaat banjir

03 December 2024 16:54 Wib

Waspadai jenis-jenis penyakit yang muncul saat musim hujan

20 November 2024 11:43 Wib

DPRD Kotim minta Dinkes antisipasi sebaran penyakit di musim hujan

05 November 2024 5:54 Wib

Benarkah HIV bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh?

30 October 2024 13:13 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 20 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib