Kuala Kapuas (ANTARA) - Legislator Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Didi Hartoyo mengingatkan seluruh pihak baik pemerintah dan masyarakat untuk tidak abai menerapkan protokol kesehatan meski kasus penyebaran COVID-19 di daerah setempat terus menurun atau melandai.
“Saya mengingatkan, COVID-19 hingga kini belum tahu kapan akan berakhir. Jika pemerintah dan warga abai penerapan protokol kesehatan yang saat ini sudah berjalan baik, tidak menutup kemungkinan gelombang tiga bisa terjadi,” kata Didi Hartoyo yang tergabung dalam Komisi IV DPRD di Kuala Kapuas, Selasa.
Jadi jangan abai, apa yang diserukan pemerintah pusat yang kemudian turun di daerah haruslah dilakukan. Jangan karena kasus menurun lalu kemudian aktivitas masyarakat dilonggarkan.
Menurutnya, semua pihak harus belajar bagaimana saat gelombang kedua menghantam, itu diakibatkan karena pelonggaran yang tidak hati-hati.
“Kita tentu berharap dan berdoa agar potensi adanya gelombang tiga COVID-19 tidak terjadi di negeri kita khususnya Kapuas. Namun semua itu tidak bisa terjadi jika semua pihak bekerja sama melawan penyebaran virus yang dapat mematikan ini,” ungkapnya.
Selain itu, wakil rakyat yang terpilih kembali dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III ini juga mengingatkan kepada pemerintah daerah setempat, agar mulai mewaspadai setelah adanya varian baru bernama Mu atau B1261 yang kini telah ditemukan di beberapa negara.
“Memang, saat ini varian Mu belum terdeteksi di Indonesia ataupun di Kapuas. Meski demikian masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan gelombang ketiga COVID-19 apabila masyarakat tidak patuh protokol kesehatan,” jelasnya.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, sangat mengapresiasi langkah-langkah serta upaya pemerintah maupun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kapuas yang sudah bekerja keras, hingga pada akhirnya di daerah setempat angka kasus yang semula mengalami peningkatan yang cukup tinggi, kini berangsur-angsur menurun.
Kini, lanjutnya, kabupaten yang berjuluk Tingang Mentang Panunjung Tarung ini, sudah memasuki level dua dan berada di zona kuning atau tingkat penyebaran kasus risiko ringan.
“Warga Kapuas yang terpapar COVID-19 baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang sedang menjalani isolasi mandiri, berangsur-angsur pulih,” demikian Didi Hartoyo.
“Saya mengingatkan, COVID-19 hingga kini belum tahu kapan akan berakhir. Jika pemerintah dan warga abai penerapan protokol kesehatan yang saat ini sudah berjalan baik, tidak menutup kemungkinan gelombang tiga bisa terjadi,” kata Didi Hartoyo yang tergabung dalam Komisi IV DPRD di Kuala Kapuas, Selasa.
Jadi jangan abai, apa yang diserukan pemerintah pusat yang kemudian turun di daerah haruslah dilakukan. Jangan karena kasus menurun lalu kemudian aktivitas masyarakat dilonggarkan.
Menurutnya, semua pihak harus belajar bagaimana saat gelombang kedua menghantam, itu diakibatkan karena pelonggaran yang tidak hati-hati.
“Kita tentu berharap dan berdoa agar potensi adanya gelombang tiga COVID-19 tidak terjadi di negeri kita khususnya Kapuas. Namun semua itu tidak bisa terjadi jika semua pihak bekerja sama melawan penyebaran virus yang dapat mematikan ini,” ungkapnya.
Selain itu, wakil rakyat yang terpilih kembali dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III ini juga mengingatkan kepada pemerintah daerah setempat, agar mulai mewaspadai setelah adanya varian baru bernama Mu atau B1261 yang kini telah ditemukan di beberapa negara.
“Memang, saat ini varian Mu belum terdeteksi di Indonesia ataupun di Kapuas. Meski demikian masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan gelombang ketiga COVID-19 apabila masyarakat tidak patuh protokol kesehatan,” jelasnya.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, sangat mengapresiasi langkah-langkah serta upaya pemerintah maupun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kapuas yang sudah bekerja keras, hingga pada akhirnya di daerah setempat angka kasus yang semula mengalami peningkatan yang cukup tinggi, kini berangsur-angsur menurun.
Kini, lanjutnya, kabupaten yang berjuluk Tingang Mentang Panunjung Tarung ini, sudah memasuki level dua dan berada di zona kuning atau tingkat penyebaran kasus risiko ringan.
“Warga Kapuas yang terpapar COVID-19 baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang sedang menjalani isolasi mandiri, berangsur-angsur pulih,” demikian Didi Hartoyo.