Palangka Raya (ANTARA) - Dalam pengimplementasian literasi digital tenaga pendidik memerlukan sejumlah strategi, agar pelaksanaannya benar-benar bisa dilakukan secara maksimal.
Widyaiswara Kementerian Agama Muhimatul Kibtiyah saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Barito Timur, Sabtu, mengatakan, ada sejumlah strategi dalam implementasi literasi digital.
"Pertama, dengan mengikuti berbagai pelatihan terkait literasi digital," kata Muhimatul Kibtiyah.
Kemudian strategi lainnya adalah menambah jumlah dan variasi sumber baca serta media berbasis digital, serta kegiatan dan kebijakan sekolah yang memanfaatkan teknologi maupun informasi.
Selanjutnya, menyediakan situs dan aplikasi edukatif sebagai sumber belajar, hingga memanfaatkan literasi digital dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu, Muhimatul Kibtiyah menyebut, sejumlah kompetensi khususnya pada abad 21 yang diperlukan, seperti kreatif, inovatif, berpikir kritis, penyelesaian masalah, komunikasi hingga kolaborasi.
"Kemudian literasi informasi, hingga literasi media sangat penting karena pendidik bertemu dengan digital native atau generasi yang lahir di lingkungan digital," terangnya.
Sementara anak didik harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir, pengetahuan, serta sosial emosional. Menurutnya, pendidik harus bisa memahami urgensi dari literasi digital, yakni pendidik sebagai agen pembelajaran yang berkewajiban meningkatkan mutu pendidikan nasional, maka sebagai agen, pendidik harus mampu mengantarkan peserta didik menuju era revolusi industri 4.0.
Adapun dalam Webinar Indonesia Makin Cakap Digital ini, turut hadir narasumber lain seperti kepala SMA Negeri 1 Tamiang Layang Istiqomah, guru SMA Negeri 1 Tamiang Layang Muhammad Zaini, serta Dosen Universitas Sebelas Maret Karlina Denistia. Topik yang dibahas mulai dari kecakapan digital, budaya digital, keamanan digital, hingga etika digital.
Melalui webinar ini diharapkan agar keterampilan atau kecakapan digital masyarakat, khususnya di Barito Timur bisa meningkat sehingga dapat memanfaatkan ruang digital secara maksimal, termasuk memperbanyak konten-konten positif di ruang digital tersebut.
Widyaiswara Kementerian Agama Muhimatul Kibtiyah saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Barito Timur, Sabtu, mengatakan, ada sejumlah strategi dalam implementasi literasi digital.
"Pertama, dengan mengikuti berbagai pelatihan terkait literasi digital," kata Muhimatul Kibtiyah.
Kemudian strategi lainnya adalah menambah jumlah dan variasi sumber baca serta media berbasis digital, serta kegiatan dan kebijakan sekolah yang memanfaatkan teknologi maupun informasi.
Selanjutnya, menyediakan situs dan aplikasi edukatif sebagai sumber belajar, hingga memanfaatkan literasi digital dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu, Muhimatul Kibtiyah menyebut, sejumlah kompetensi khususnya pada abad 21 yang diperlukan, seperti kreatif, inovatif, berpikir kritis, penyelesaian masalah, komunikasi hingga kolaborasi.
"Kemudian literasi informasi, hingga literasi media sangat penting karena pendidik bertemu dengan digital native atau generasi yang lahir di lingkungan digital," terangnya.
Sementara anak didik harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir, pengetahuan, serta sosial emosional. Menurutnya, pendidik harus bisa memahami urgensi dari literasi digital, yakni pendidik sebagai agen pembelajaran yang berkewajiban meningkatkan mutu pendidikan nasional, maka sebagai agen, pendidik harus mampu mengantarkan peserta didik menuju era revolusi industri 4.0.
Adapun dalam Webinar Indonesia Makin Cakap Digital ini, turut hadir narasumber lain seperti kepala SMA Negeri 1 Tamiang Layang Istiqomah, guru SMA Negeri 1 Tamiang Layang Muhammad Zaini, serta Dosen Universitas Sebelas Maret Karlina Denistia. Topik yang dibahas mulai dari kecakapan digital, budaya digital, keamanan digital, hingga etika digital.
Melalui webinar ini diharapkan agar keterampilan atau kecakapan digital masyarakat, khususnya di Barito Timur bisa meningkat sehingga dapat memanfaatkan ruang digital secara maksimal, termasuk memperbanyak konten-konten positif di ruang digital tersebut.