Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Indonesia (PDSKO), Dr. Leny Pintowari, Sp.K.O berpendapat, bergerak aktif diperlukan selain asupan nutrisi yang cukup, baik dan bergizi untuk membantu tumbuh kembang anak secara optimal.
"Aktivitas dan latihan fisik rutin teratur bisa mengoptimalkan tumbuh kembang dan daya tahan otot-otot, menguatkan tulang dan mencegah penyakit kronis sejak dini," ujar Leny dalam konferensi pers virtual, Jumat.
Bergerak aktif dikatakan Leny bisa melalui aktivitas atau latihan fisik rutin dengan intensitas sedang minimal 60 menit setiap hari. Menurut Leny, bila ini dilakukan rutin maka juga akan mendatangkan sederet manfaat antara lain meningkatkan kebugaran jantung dan paru, fungsi pernapasan dan daya tahan tubuh terlebih di masa pandemi COVID-19 saat ini.
Kegiatan ini juga mampu meningkatkan fungsi kognitif anak sehingga memaksimalkan kemampuan belajar mereka termasuk di masa pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Leny mengatakan, bergerak aktif akan membuat anak-anak semakin maksimal dalam belajar.
"Beraktivitas rutin teratur sesuai kaidah juga akan mencegah obeistas, menjaga berat badan ideal, mencegah depresi sehingga anak tetap ceria," kata dia.
Di masa pandemi ini, memasukkan unsur protokol kesehatan dalam berkegiatan fisik juga dimungkinkan. Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga dari Universitas Indonesia, Dr. Ade Jeanne D.L. Tobing, Sp.K.O, pada prinsipnya kegiatan fisik untuk anak menyenangkan tetapi sesuai kaidah yakni pemanasan, latihan inti dan diakhiri pendinginan.
"Prinsip yang saya terapkan pada senam ini adalah bergerak bermain sehingga menyenangkan. Seperti bermain basket, skipping, melompat, berlari," kata Ade yang juga pengurus PDSKO itu.
"Aktivitas dan latihan fisik rutin teratur bisa mengoptimalkan tumbuh kembang dan daya tahan otot-otot, menguatkan tulang dan mencegah penyakit kronis sejak dini," ujar Leny dalam konferensi pers virtual, Jumat.
Bergerak aktif dikatakan Leny bisa melalui aktivitas atau latihan fisik rutin dengan intensitas sedang minimal 60 menit setiap hari. Menurut Leny, bila ini dilakukan rutin maka juga akan mendatangkan sederet manfaat antara lain meningkatkan kebugaran jantung dan paru, fungsi pernapasan dan daya tahan tubuh terlebih di masa pandemi COVID-19 saat ini.
Kegiatan ini juga mampu meningkatkan fungsi kognitif anak sehingga memaksimalkan kemampuan belajar mereka termasuk di masa pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Leny mengatakan, bergerak aktif akan membuat anak-anak semakin maksimal dalam belajar.
"Beraktivitas rutin teratur sesuai kaidah juga akan mencegah obeistas, menjaga berat badan ideal, mencegah depresi sehingga anak tetap ceria," kata dia.
Di masa pandemi ini, memasukkan unsur protokol kesehatan dalam berkegiatan fisik juga dimungkinkan. Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga dari Universitas Indonesia, Dr. Ade Jeanne D.L. Tobing, Sp.K.O, pada prinsipnya kegiatan fisik untuk anak menyenangkan tetapi sesuai kaidah yakni pemanasan, latihan inti dan diakhiri pendinginan.
"Prinsip yang saya terapkan pada senam ini adalah bergerak bermain sehingga menyenangkan. Seperti bermain basket, skipping, melompat, berlari," kata Ade yang juga pengurus PDSKO itu.