Nusa Dua (ANTARA) - Ganda putra peringkat dua dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan melaju ke babak kedua Indonesia Masters melalui kemenangan atas Christo Popov/Toma Junior Popov di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Pasangan berjuluk the Daddies ini menuntaskan pertandingan selama 36 menit dengan dua gim langsung 21-17, 21-14 meski sempat terganggu dengan shuttlecock yang lebih berat.
"Main di sini emang harus sabar karena bolanya agak berat, tidak bisa langsung mematikan musuh karena temponya jadi lambat," kata Hendra usai pertandingan, Rabu.
Keunggulan The Daddies di gim pertama tercipta berkat kepiawaian mereka melakukan strategi bertahan dan menciptakan pengembalian yang akurat.
Hendra/Ahsan dengan mudah menghalau serangan Popov bersaudara, dan setelahnya membalas lewat smes yang sulit dihadang lawannya. Ahsan ikut berperan penting dalam perolehan poin di gim pembuka ini, yang aktif melakukan dropshot secara beruntun membuat Popov kesulitan menangkis.
Strategi dengan memakai perpaduan antara pertahanan dan serangan balik kembali menjadi senjata andalan Hendra/Ahsan yang sukses menjadi pendulang poin di gim kedua.
Ganda putra asal Prancis itu sempat berusaha memperlambat tempo dan mengajak bermain reli, namun keputusan ini terbukti salah karena dimanfaatkan oleh Hendra/Ahsan untuk mendikte ritme permainan yang dianggap lebih enak mengingat bola yang lebih berat.
Pada babak 16 besar turnamen Super 750 hari Kamis, pasangan unggulan kedua akan bertemu juara Denmark Open yaitu Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang.
Menyikapi calon lawannya besok, The Daddies akan menaruh kewaspadaan karena Hoki/Kobayashi baru mengantongi gelar juara dan sedang dalam performa yang baik.
"Saya rasa kesempatan untuk menang sama-sama ada, jadi untuk besok mau evaluasi lagi sama pelatih mau memakai strategi apa. Besok harapannya juga ingin lebih fokus, sabar dan lebih tenang, karena bolanya agak pelan di sini, jadi tidak bisa buru-buru cetak poin," pungkas Ahsan.
Pasangan berjuluk the Daddies ini menuntaskan pertandingan selama 36 menit dengan dua gim langsung 21-17, 21-14 meski sempat terganggu dengan shuttlecock yang lebih berat.
"Main di sini emang harus sabar karena bolanya agak berat, tidak bisa langsung mematikan musuh karena temponya jadi lambat," kata Hendra usai pertandingan, Rabu.
Keunggulan The Daddies di gim pertama tercipta berkat kepiawaian mereka melakukan strategi bertahan dan menciptakan pengembalian yang akurat.
Hendra/Ahsan dengan mudah menghalau serangan Popov bersaudara, dan setelahnya membalas lewat smes yang sulit dihadang lawannya. Ahsan ikut berperan penting dalam perolehan poin di gim pembuka ini, yang aktif melakukan dropshot secara beruntun membuat Popov kesulitan menangkis.
Strategi dengan memakai perpaduan antara pertahanan dan serangan balik kembali menjadi senjata andalan Hendra/Ahsan yang sukses menjadi pendulang poin di gim kedua.
Ganda putra asal Prancis itu sempat berusaha memperlambat tempo dan mengajak bermain reli, namun keputusan ini terbukti salah karena dimanfaatkan oleh Hendra/Ahsan untuk mendikte ritme permainan yang dianggap lebih enak mengingat bola yang lebih berat.
Pada babak 16 besar turnamen Super 750 hari Kamis, pasangan unggulan kedua akan bertemu juara Denmark Open yaitu Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang.
Menyikapi calon lawannya besok, The Daddies akan menaruh kewaspadaan karena Hoki/Kobayashi baru mengantongi gelar juara dan sedang dalam performa yang baik.
"Saya rasa kesempatan untuk menang sama-sama ada, jadi untuk besok mau evaluasi lagi sama pelatih mau memakai strategi apa. Besok harapannya juga ingin lebih fokus, sabar dan lebih tenang, karena bolanya agak pelan di sini, jadi tidak bisa buru-buru cetak poin," pungkas Ahsan.