Sampit (ANTARA) - Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Darmawati meminta pemerintah kabupaten memperhatikan secara serius bantuan untuk korban banjir agar mereka tidak sampai telantar.

"Kami mendorong instansi terkait agar bisa mengalokasikan anggaran yang mencukupi untuk bisa membantu wilayah yang menjadi langganan banjir. Masyarakat harus segera mendapatkan bantuan. Jangan sampai terhambat," kata Darmawati di Sampit, Senin.

Akhir pekan tadi, Darmawati bersama partainya mengunjungi masyarakat yang mengalami musibah banjir sekaligus memberi bantuan. Kunjungan dilakukan di empat desa di dua kecamatan yakni Desa Patai dan Rubung Buyung Kecamatan Cempaga serta Desa Sudan dan Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur hingga Minggu (21/11), banjir masih melanda 10 desa yang tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Kota Besi, Cempaga, Cempaga Hulu dan Parenggean.

Desa Sudan Kecamatan Cempaga Hulu merupakan desa yang masih dilanda banjir cukup parah. Tercatat ada sembilan kepala keluarga dengan 27 jiwa yang masih mengungsi di bangunan Sekolah Dasar setempat. 

Banjir berangsur surut, diharapkan warga bisa kembali ke rumah dan beraktivitas secara normal. Namun pemerintah diminta tetap memantau kondisi dan memberikan bantuan untuk korban banjir hingga banjir benar-benar surut.

Saat berkunjung ke lokasi banjir, Darmawati menyaksikan sendiri banyak rumah warga yang terendam. Bahkan fasilitas publik seperti fasilitas kesehatan, sekolah dan kantor desa juga terendam.

Meski banjir berangsur surut, namun aktivitas masyarakat belum sepenuhnya pulih. Dia berharap banjir terus surut sehingga situasi benar-benar kembali normal.

Baca juga: Sebagian korban banjir di Kotim masih mengungsi

Darmawati yang juga menjabat Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, mendukung pengalokasian anggaran untuk penanggulangan bencana melalui pos anggaran belanja tidak terduga. 

Hal itu lantaran Kotawaringin Timur termasuk daerah rawan bencana seperti banjir, kebakaran lahan dan permukiman, angin kencang dan abrasi.

Tahun 2021 ini alokasi anggaran belanja tidak terduga awalnya hanya Rp1 miliar, kemudian dalam APBD Perubahan ditambah menjadi Rp5 miliar. Darmawati berharap penyaluran bantuan untuk korban banjir tidak sampai terhambat hanya karena rumitnya birokrasi.

“Saya berharap bantuan untuk korban bencana harus lancar. Jangan sampai terhambat. Meski saya ini berasal daerah pemilihan dapil 3, namun untuk masalah kemanusiaan kita harus bersatu dan bersama-sama membantu warga kita yang saat ini butuh bantuan dan perhatian kita tentunya,” demikian Darmawati. 

Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pemkab prioritaskan program penanggulangan banjir

Baca juga: GAPKI Kalteng dorong anggotanya tingkatkan bantuan untuk korban banjir
Terkait
Terpopuler