Buntok, Kalteng (ANTARA) - Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Eddy Raya Samsuri menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2022, diproyeksikan sebesar 1,019 triliun.
Proyeksi tersebut berdasarkan nota kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) Tahun 2022 yang sudah disepakati bersama, kata Eddy saat menyampaikan pidato dalam rapat paripurna DPRD Barsel di Buntok, Rabu.
"Untuk postur nota keuangan dan rencana APBD tahun 2022, terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Di mana pendapatan Rp1.002.010.164.746,13 dan belanja daerah Rp1.019.710.164.746,13," beber dia.
Dia menjelaskan, untuk belanja daerah tersebut, disusun guna mendanai pelaksanaan urusan pemerintah daerah yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Dan untuk kewenangan pemerintah kabupaten, meliputi urusan wajib pelayanan dasar, urusan wajib bukan pelayanan dasar, urusan pilihan dan urusan pemerintahan fungsi penunjang terutama untuk tetap mendukung penanganan pandemi melalui peningkatan cakupan vaksinasi.
Eddy mengatakan ada hal yang signifikan dalam pos belanja ini yakni pada Belanja Tak Terduga (BTT) berdasarkan surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/4350/SJ tertanggal 16 Agustus 2021 tentang kebijakan dalam penyusunan APBD 2022. Di mana, surat edaran tersebut salah satunya memerintahkan agar pemerintah kabupaten, menganggarkan 5 sampai 10 persen lebih dari anggaran belanja tak terduga tahun 2021 ini untuk mendukung program vaksinasi.
Hal ini menunjukkan komitmen bersama yang kuat antara eksekutif dan legislatif untuk mendukung program vaksinasi sebagai ikhtiar bersama melawan COVID-19. Sedangkan untuk pembiayaan daerah merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun pada tahun-tahun berikutnya.
Baca juga: Eddy Raya minta seluruh ASN Barsel terus pacu kinerja
Pembiayaan daerah ini terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Untuk penerimaan pembiayaan pada tahun 2022 mendatang diproyeksikan sebesar Rp80 miliar, dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp62,3 miliar.
"Penerimaan pembiayaan dikurangi pengeluaran pembiayaan tersebut, maka akan terjadi surplus sebesar Rp17,7 miliar dan surplus tersebut untuk menutupi defisit anggaran yang merupakan selisih antara pendapatan dan belanja daerah," demikian Eddy Raya.
Acara rapat paripurna penyampaian penandatanganan nota kesepahaman KUA PPAS dan penyampaian raperda tentang APBD 2022 tersebut dihadiri wakil bupati, Satya Titiek Atyani Djoedir, Sekda, Edy Purwanto, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
Baca juga: Bupati Barsel Lantik 44 pejabat
Proyeksi tersebut berdasarkan nota kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) Tahun 2022 yang sudah disepakati bersama, kata Eddy saat menyampaikan pidato dalam rapat paripurna DPRD Barsel di Buntok, Rabu.
"Untuk postur nota keuangan dan rencana APBD tahun 2022, terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Di mana pendapatan Rp1.002.010.164.746,13 dan belanja daerah Rp1.019.710.164.746,13," beber dia.
Dia menjelaskan, untuk belanja daerah tersebut, disusun guna mendanai pelaksanaan urusan pemerintah daerah yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Dan untuk kewenangan pemerintah kabupaten, meliputi urusan wajib pelayanan dasar, urusan wajib bukan pelayanan dasar, urusan pilihan dan urusan pemerintahan fungsi penunjang terutama untuk tetap mendukung penanganan pandemi melalui peningkatan cakupan vaksinasi.
Eddy mengatakan ada hal yang signifikan dalam pos belanja ini yakni pada Belanja Tak Terduga (BTT) berdasarkan surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/4350/SJ tertanggal 16 Agustus 2021 tentang kebijakan dalam penyusunan APBD 2022. Di mana, surat edaran tersebut salah satunya memerintahkan agar pemerintah kabupaten, menganggarkan 5 sampai 10 persen lebih dari anggaran belanja tak terduga tahun 2021 ini untuk mendukung program vaksinasi.
Hal ini menunjukkan komitmen bersama yang kuat antara eksekutif dan legislatif untuk mendukung program vaksinasi sebagai ikhtiar bersama melawan COVID-19. Sedangkan untuk pembiayaan daerah merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun pada tahun-tahun berikutnya.
Baca juga: Eddy Raya minta seluruh ASN Barsel terus pacu kinerja
Pembiayaan daerah ini terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Untuk penerimaan pembiayaan pada tahun 2022 mendatang diproyeksikan sebesar Rp80 miliar, dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp62,3 miliar.
"Penerimaan pembiayaan dikurangi pengeluaran pembiayaan tersebut, maka akan terjadi surplus sebesar Rp17,7 miliar dan surplus tersebut untuk menutupi defisit anggaran yang merupakan selisih antara pendapatan dan belanja daerah," demikian Eddy Raya.
Acara rapat paripurna penyampaian penandatanganan nota kesepahaman KUA PPAS dan penyampaian raperda tentang APBD 2022 tersebut dihadiri wakil bupati, Satya Titiek Atyani Djoedir, Sekda, Edy Purwanto, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
Baca juga: Bupati Barsel Lantik 44 pejabat