Palangka Raya (ANTARA) - Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FISIP UMPR), Kalimantan Tengah, Farid Zaky Y mengapresiasi penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah Kota Palangka Raya.
Penanganan COVID-19 itu termasuk pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan Pemkot Palangka Raya sudah sesuai ketentuan dan harapan banyak pihak, kata Zaky saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Minggu.
"Sejak beberapa waktu terakhir, kasus aktif rendah, sementara angka capaian vaksinasi tinggi. Ini menunjukkan capaian positif," tambahnya.
Menurut dia, salah satu penyebab keberhasilan dalam menekan penyebaran COVID-19 dan melampaui capaian target minimal vaksin karena pemerintah "Kota Cantik" mampu memaksimalkan kemajuan teknologi.
"Pemerintah, termasuk wali kota, yang mampu hadir di tengah masyarakat baik secara langsung maupun melalui media sosial. Ini juga meningkatkan kepercayaan dan kesadaran masyarakat, termasuk generasi milenial terlibat dalam menangani pandemi," katanya.
Menurut Zaky, pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat harus terus konsisten menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah juga harus memastikan, setiap kebijakan yang dikeluarkan dilaksanakan menyeluruh dan adil.
"Upaya bersama harus dilakukan guna memastikan kasus penyebaran virus corona tetap melandai. Termasuk dalam mengantisipasi potensi penyebaran COVID-19 pada Natal dan tahun baru mendatang," katanya.
Untuk itu, menurut pria yang tengah menempuh program doktoral di salah satu universitas di Malang tersebut, pemerintah sejak saat ini harus memanfaatkan segala sumber daya dimiliki memberikan pemahaman terhadap masyarakat potensi tersebut.
Baca juga: Akademisi: Program Lumbung Sosial harus diikuti pengawasan ketat
"Saat ini pendekatan secara humanis lebih mudah diterima masyarakat. Maka pemanfaatan segala yang dimiliki untuk memberikan pemahaman antisipasi penyebaran COVID-19 saat Natal dan tahun baru. Bisa menggunakan pendekatan media sosial, agama, budaya, pendidikan, komunitas dan lainnya," katanya.
Berdasar data satgas COVID-19 Kota Palangka Raya pada beberapa waktu lalu, 189.532 orang telah divaksin COVID-19 dosis pertama. Capaian tersebut mencapai 84,83 persen dari total target vaksin sebanyak 233.417 orang.
Untuk vaksinasi COVID-19 di "Kota Cantik" dosis kedua telah tercapai 67,91 persen atau sebanyak 151.733 orang telah divaksin COVID-19.
Kemudian jumlah warga yang sembuh itu berada di angka 12.596 orang dari total 13.117 warga Palangka Raya yang positif COVID-19. Dari seluruh kasus positif, juga tercatat 517 orang di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah meninggal dunia.
Sementara itu, sampai saat ini warga "Kota Cantik" yang dinyatakan positif terjangkit virus corona tinggal empat orang. Jumlah itu menempati angka 0,03 persen dari total pasien positif.
Baca juga: UM Palangkaraya wisuda 786 mahasiswa secara tatap muka
Baca juga: LP2M UMPR gelar seminar trik jitu kuasai matematika bagi siswa
Penanganan COVID-19 itu termasuk pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan Pemkot Palangka Raya sudah sesuai ketentuan dan harapan banyak pihak, kata Zaky saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Minggu.
"Sejak beberapa waktu terakhir, kasus aktif rendah, sementara angka capaian vaksinasi tinggi. Ini menunjukkan capaian positif," tambahnya.
Menurut dia, salah satu penyebab keberhasilan dalam menekan penyebaran COVID-19 dan melampaui capaian target minimal vaksin karena pemerintah "Kota Cantik" mampu memaksimalkan kemajuan teknologi.
"Pemerintah, termasuk wali kota, yang mampu hadir di tengah masyarakat baik secara langsung maupun melalui media sosial. Ini juga meningkatkan kepercayaan dan kesadaran masyarakat, termasuk generasi milenial terlibat dalam menangani pandemi," katanya.
Menurut Zaky, pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat harus terus konsisten menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah juga harus memastikan, setiap kebijakan yang dikeluarkan dilaksanakan menyeluruh dan adil.
"Upaya bersama harus dilakukan guna memastikan kasus penyebaran virus corona tetap melandai. Termasuk dalam mengantisipasi potensi penyebaran COVID-19 pada Natal dan tahun baru mendatang," katanya.
Untuk itu, menurut pria yang tengah menempuh program doktoral di salah satu universitas di Malang tersebut, pemerintah sejak saat ini harus memanfaatkan segala sumber daya dimiliki memberikan pemahaman terhadap masyarakat potensi tersebut.
Baca juga: Akademisi: Program Lumbung Sosial harus diikuti pengawasan ketat
"Saat ini pendekatan secara humanis lebih mudah diterima masyarakat. Maka pemanfaatan segala yang dimiliki untuk memberikan pemahaman antisipasi penyebaran COVID-19 saat Natal dan tahun baru. Bisa menggunakan pendekatan media sosial, agama, budaya, pendidikan, komunitas dan lainnya," katanya.
Berdasar data satgas COVID-19 Kota Palangka Raya pada beberapa waktu lalu, 189.532 orang telah divaksin COVID-19 dosis pertama. Capaian tersebut mencapai 84,83 persen dari total target vaksin sebanyak 233.417 orang.
Untuk vaksinasi COVID-19 di "Kota Cantik" dosis kedua telah tercapai 67,91 persen atau sebanyak 151.733 orang telah divaksin COVID-19.
Kemudian jumlah warga yang sembuh itu berada di angka 12.596 orang dari total 13.117 warga Palangka Raya yang positif COVID-19. Dari seluruh kasus positif, juga tercatat 517 orang di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah meninggal dunia.
Sementara itu, sampai saat ini warga "Kota Cantik" yang dinyatakan positif terjangkit virus corona tinggal empat orang. Jumlah itu menempati angka 0,03 persen dari total pasien positif.
Baca juga: UM Palangkaraya wisuda 786 mahasiswa secara tatap muka
Baca juga: LP2M UMPR gelar seminar trik jitu kuasai matematika bagi siswa