Jakarta (ANTARA) - Minat mempelajari bahasa Inggris masih rendah di Indonesia, EF Education First melaporkan bahwa saat ini Indeks Kecakapan Bahasa Inggris atau EPI (English Proficiency Index) Indonesia berada di peringkat 80 dari 112 negara di seluruh dunia atau turun enam peringkat dibandingkan tahun lalu.
"Untuk Indonesia sendiri, mengajar bahasa Inggrisnya pun cukup menjadi tantangan bagi pengajarnya. Terutama lagi di daerah-daerah yang kita sebut dengan 3T itu terdepan, terluar dan tertinggal," ungkap Yunita Yanti selaku EF Adults Indonesia Academic Operations Manager saat diskusi daring, Senin.
Baca juga: PKM FKIP UPR hasilkan tulisan bahasa Inggris bertema lokal
"Di wilayah seperti ini ada banyak faktor. Contohnya aspek socio culture yang menganggap bahwa belajar bahasa Inggris itu tidak penting. Tantangan keduanya adalah paparan. Karena kita tinggal di Indonesia kita tidak menggunakan bahasa ini. Jadi kebanyakan kita hanya menghafal teori," lanjutnya.
Di sisi lain, Johan Wilhemsson selaku EF Adults Indonesia Country Manager mengatakan bahwa menurutnya bahasa Inggris sangat penting untuk dikuasai. Sebab bahasa Inggris dapat memungkinkan terciptanya kolaborasi internasional.
"Sejak dulu EF Education First percaya bahwa bahasa Inggris memungkinkan adanya pertukaran informasi agar tercipta kolaborasi internasional dengan relasi kerja dan organisasi di seluruh dunia," tutur Johan.
"Oleh karena itu, penguasaan Bahasa Inggris yang baik akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi terlebih pada negara-negara dengan bonus demografi seperti Indonesia," sambungnya.
Selain itu, Yunita menjelaskan bahwa bagi orang dewasa, keterampilan bahasa Inggris dapat menjadi pendorong keikutsertaan, memungkinkan partisipasi dalam pengembangan profesional dan menyamakan kedudukan bagi mereka yang datang dari keadaan dan latar belakang yang berbeda.
"Untuk itu, EF melalui brand EF for Adults berusaha menghadirkan pengalaman belajar bahasa Inggris yang sesuai, efektif, inklusif, dan mengedepankan student experience bagi kalangan dewasa yang mau membuka peluang pengembangan diri dan karir yang lebih besar melalui penguasaan bahasa Inggris," terang Yunita.
Baca juga: Bahasa resmi kedua Vietnam bahasa Indonesia ternyata hoaks
Baca juga: Minat belajar bahasa Korea meningkat berkat 'Squid Game'
Baca juga: Prajurit perempuan US Army mengaku suka bahasa dan budaya Indonesia
"Untuk Indonesia sendiri, mengajar bahasa Inggrisnya pun cukup menjadi tantangan bagi pengajarnya. Terutama lagi di daerah-daerah yang kita sebut dengan 3T itu terdepan, terluar dan tertinggal," ungkap Yunita Yanti selaku EF Adults Indonesia Academic Operations Manager saat diskusi daring, Senin.
Baca juga: PKM FKIP UPR hasilkan tulisan bahasa Inggris bertema lokal
"Di wilayah seperti ini ada banyak faktor. Contohnya aspek socio culture yang menganggap bahwa belajar bahasa Inggris itu tidak penting. Tantangan keduanya adalah paparan. Karena kita tinggal di Indonesia kita tidak menggunakan bahasa ini. Jadi kebanyakan kita hanya menghafal teori," lanjutnya.
Di sisi lain, Johan Wilhemsson selaku EF Adults Indonesia Country Manager mengatakan bahwa menurutnya bahasa Inggris sangat penting untuk dikuasai. Sebab bahasa Inggris dapat memungkinkan terciptanya kolaborasi internasional.
"Sejak dulu EF Education First percaya bahwa bahasa Inggris memungkinkan adanya pertukaran informasi agar tercipta kolaborasi internasional dengan relasi kerja dan organisasi di seluruh dunia," tutur Johan.
"Oleh karena itu, penguasaan Bahasa Inggris yang baik akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi terlebih pada negara-negara dengan bonus demografi seperti Indonesia," sambungnya.
Selain itu, Yunita menjelaskan bahwa bagi orang dewasa, keterampilan bahasa Inggris dapat menjadi pendorong keikutsertaan, memungkinkan partisipasi dalam pengembangan profesional dan menyamakan kedudukan bagi mereka yang datang dari keadaan dan latar belakang yang berbeda.
"Untuk itu, EF melalui brand EF for Adults berusaha menghadirkan pengalaman belajar bahasa Inggris yang sesuai, efektif, inklusif, dan mengedepankan student experience bagi kalangan dewasa yang mau membuka peluang pengembangan diri dan karir yang lebih besar melalui penguasaan bahasa Inggris," terang Yunita.
Baca juga: Bahasa resmi kedua Vietnam bahasa Indonesia ternyata hoaks
Baca juga: Minat belajar bahasa Korea meningkat berkat 'Squid Game'
Baca juga: Prajurit perempuan US Army mengaku suka bahasa dan budaya Indonesia