Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memberikan kredit investasi untuk pembiayaan senilai Rp1 triliun kepada PT Garudafood Putra Putri Jaya, Tbk (GOOD).
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, menyampaikan pemberian fasilitas kredit ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI untuk turut mendukung perkembangan bisnis sektor prioritas, termasuk industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Menurut dia, industri FMCG merupakan salah satu industri yang cukup resilient dalam menghadapi dampak negatif pandemi COVID-19 dan dapat menumbuhkan bisnisnya untuk mendukung akselerasi pemulihan perekonomian nasional.
Selain itu, penyaluran pembiayaan ini juga dapat membantu sektor perbankan lantaran industri FMCG memiliki kualitas kredit terjaga dan bahkan terus menyerap fasilitas kredit perbankan secara konsisten.
"Fasilitas pembiayaan ini menunjukkan komitmen BNI untuk meningkatkan pembiayaan pada sektor manufaktur seperti pada industri makanan dan minuman. Terlebih, sektor ini menjadi salah satu dari lima sektor prioritas pemerintah dalam implementasi ekonomi sirkular, yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia," katanya.
Menurut rencana, fasilitas kredit bilateral ini akan digunakan untuk mengakuisisi fasilitas club deal dari sejumlah bank kepada GOOD dalam rangka akuisisi saham PT Mulia Boga Raya, Tbk serta untuk pembiayaan utang bank jangka panjang.
Dalam pembiayaan ini, BNI memberikan fasilitas kredit investasi dengan jangka waktu pembiayaan selama 60 bulan.
Ke depannya, kerja sama bisnis yang menyeluruh antara kedua pihak dapat terus dilakukan dengan mengoptimalkan potensi pembiayaan value chain perusahaan, cash management, payment channel, serta produk konsumer karyawan, baik dana maupun pinjaman.
Seluruh komitmen kerja sama itu didukung dengan penyediaan solusi digital yang solid bagi GOOD melalui transformasi digitalisasi bank yang semakin berkembang pesat.
Lebih lanjut, Royke menuturkan BNI sebagai bank internasional juga memiliki solusi keuangan untuk membantu Garudafood yang saat ini telah mampu menembus pasar ekspor ke 26 negara dengan fokus di negara-negara ASEAN, China, dan India.
"Kami juga memiliki basis data pelaku usaha internasional lengkap yang nantinya akan menjadi Garudafood untuk lebih meningkat penetrasi luar negerinya," katanya.
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja mengapresiasi komitmen pembiayaan serta langkah proaktif dari BNI untuk membantu akselerasi kinerja perseroan di tengah masa pemulihan ekonomi.
"Kami berterima kasih kepada BNI karena telah memberikan kepercayaan kepada kami dalam pengajuan kredit investasi untuk keperluan refinancing sebagian dari kredit sindikasi yang sudah ada," sebutnya.
Hardianto memastikan perseroan terus mencari terobosan yang lebih baik serta lebih efisien dengan tetap menjaga kualitas untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
"Kami optimis bahwa Garudafood dapat terus meningkatkan tren kinerja positif hingga akhir tahun 2021 dan akan lebih baik lagi di tahun depan," katanya.
Sebelumnya, Garudafood mencatatkan kinerja positif pada triwulan III-2021 dengan total penjualan bersih sebesar Rp6,3 triliun atau tumbuh 10,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba bersih yang dibukukan juga mengalami peningkatan sebesar 87,6 persen atau Rp370 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, diikuti dengan laba per lembar saham yang juga tumbuh 48,9 persen.
Baca juga: Timnas peraih Piala Thomas dapat bonus Rp5miliar dari BNI
Baca juga: BNI ajak UMKM tembus pasar Filipina lewat "business meeting"
Baca juga: BNI raih penghargaan Gold Sustainability Report
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, menyampaikan pemberian fasilitas kredit ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI untuk turut mendukung perkembangan bisnis sektor prioritas, termasuk industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Menurut dia, industri FMCG merupakan salah satu industri yang cukup resilient dalam menghadapi dampak negatif pandemi COVID-19 dan dapat menumbuhkan bisnisnya untuk mendukung akselerasi pemulihan perekonomian nasional.
Selain itu, penyaluran pembiayaan ini juga dapat membantu sektor perbankan lantaran industri FMCG memiliki kualitas kredit terjaga dan bahkan terus menyerap fasilitas kredit perbankan secara konsisten.
"Fasilitas pembiayaan ini menunjukkan komitmen BNI untuk meningkatkan pembiayaan pada sektor manufaktur seperti pada industri makanan dan minuman. Terlebih, sektor ini menjadi salah satu dari lima sektor prioritas pemerintah dalam implementasi ekonomi sirkular, yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia," katanya.
Menurut rencana, fasilitas kredit bilateral ini akan digunakan untuk mengakuisisi fasilitas club deal dari sejumlah bank kepada GOOD dalam rangka akuisisi saham PT Mulia Boga Raya, Tbk serta untuk pembiayaan utang bank jangka panjang.
Dalam pembiayaan ini, BNI memberikan fasilitas kredit investasi dengan jangka waktu pembiayaan selama 60 bulan.
Ke depannya, kerja sama bisnis yang menyeluruh antara kedua pihak dapat terus dilakukan dengan mengoptimalkan potensi pembiayaan value chain perusahaan, cash management, payment channel, serta produk konsumer karyawan, baik dana maupun pinjaman.
Seluruh komitmen kerja sama itu didukung dengan penyediaan solusi digital yang solid bagi GOOD melalui transformasi digitalisasi bank yang semakin berkembang pesat.
Lebih lanjut, Royke menuturkan BNI sebagai bank internasional juga memiliki solusi keuangan untuk membantu Garudafood yang saat ini telah mampu menembus pasar ekspor ke 26 negara dengan fokus di negara-negara ASEAN, China, dan India.
"Kami juga memiliki basis data pelaku usaha internasional lengkap yang nantinya akan menjadi Garudafood untuk lebih meningkat penetrasi luar negerinya," katanya.
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja mengapresiasi komitmen pembiayaan serta langkah proaktif dari BNI untuk membantu akselerasi kinerja perseroan di tengah masa pemulihan ekonomi.
"Kami berterima kasih kepada BNI karena telah memberikan kepercayaan kepada kami dalam pengajuan kredit investasi untuk keperluan refinancing sebagian dari kredit sindikasi yang sudah ada," sebutnya.
Hardianto memastikan perseroan terus mencari terobosan yang lebih baik serta lebih efisien dengan tetap menjaga kualitas untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
"Kami optimis bahwa Garudafood dapat terus meningkatkan tren kinerja positif hingga akhir tahun 2021 dan akan lebih baik lagi di tahun depan," katanya.
Sebelumnya, Garudafood mencatatkan kinerja positif pada triwulan III-2021 dengan total penjualan bersih sebesar Rp6,3 triliun atau tumbuh 10,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba bersih yang dibukukan juga mengalami peningkatan sebesar 87,6 persen atau Rp370 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, diikuti dengan laba per lembar saham yang juga tumbuh 48,9 persen.
Baca juga: Timnas peraih Piala Thomas dapat bonus Rp5miliar dari BNI
Baca juga: BNI ajak UMKM tembus pasar Filipina lewat "business meeting"
Baca juga: BNI raih penghargaan Gold Sustainability Report