Kuala Kurun (ANTARA) - Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Hansli Gonak mengatakan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) menyasar delapan lokasi di wilayah setempat.

“Lokasi yang menjadi sasaran program P2L salah satunya adalah Desa Tumbang Sian, Kecamatan Kahayan Hulu Utara,” ucapnya saat membuka Pelatihan Tematik P2L di desa setempat, Rabu.

Lokasi lainnya yakni Kelurahan Sepang Simin Kecamatan Sepang, Desa Tumbang Tariak Kecamatan Kurun, Desa Sumur Mas Kecamatan Tewah, Kelurahan Tumbang Marikoi Kecamatan Damang Batu, Desa Luwuk Tukau Kecamatan Manuhing Raya, Desa Bereng Baru Kecamatan Rungan, dan Desa Tajah Antang Raya Kecamatan Rungan Barat.

Dia menjelaskan, P2L adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat secara bersama-sama dalam mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan, untuk meningkatkan ketersediaan dan akses pangan sebagai sumber pendapatan keluarga.

Baca juga: Pemkab Gumas berupaya optimalkan e-Database pada SIPD

Kegiatan P2L dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan.

Dasar penentuan lokasi P2L berdasarkan daerah prioritas stunting atau  atau daerah rentan rawan pangan berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan. Desa Tumbang Sian merupakan salah satu desa lokus stunting.

Kegiatan P2L bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, akses dan pemanfaatan pekarangan untuk menghasilkan pangan keluarga sesuai kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, serta meningkatkan pendapatan karena hasil panen dapat dijual.

“Untuk mencapai tujuan dari program P2L maka dilakukan melalui pemberdayaan kelompok masyarakat atau kelompok tani,” papar mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah Gumas ini.

Kegiatan P2L meliputi pengadaan sarana pembibitan, pengembangan demplot, kegiatan pertanaman, dan pasca panen. Masing-masing kelompok mendapat bantuan dari pemerintah pusat, yang dikelola secara swakelola oleh anggota dengan pendampingan oleh Tim Teknis DPKP dan Penyuluh Pertanian Lapangan.

Baca juga: Capaian vaksinasi COVID-19 di Gumas sentuh 54 persen

Lebih lanjut, agar pelaksanaan program P2L dapat berjalan dengan baik maka DPKP bersinergi dengan TP PKK Gumas melakukan pelatihan P2L. Pelatihan hingga saat ini sudah dilaksanakan di empat kelompok penerima bantuan dan sisanya akan segera dilaksanakan.

Pelatihan bertujuan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dari hasil pekarangan sendiri secara berkelanjutan, serta melatih anggota kelompok dalam melakukan teknik budi daya tanaman yang benar.

Ketua TP PKK Gumas Mimie Mariatie Jaya S Monong mengatakan, program P2L yang dilaksanakan di delapan lokasi ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam percepatan penurunan stunting.

Dengan adanya sarana prasarana rumah bibit  P2L nantinya menjadi sumber bibit yang bisa ditanam di polybag atau di pekarangan rumah untuk anggota kelompok dan masyarakat sekitar. Hasil panen kelompok tani  dijual dapat menjadi sumber pendapatan kelompok.

Dia mengimbau masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam berbagai macam sayuran  dan buah sehingga tersedia  kebutuhan pangan yang beragam sebagai sumber gizi keluarga dari halaman rumah.

“Selain tanaman sayuran dan buah, pekarangan juga dapat dimanfaatkan dengan beternak dan memelihara atau budi daya ikan di kolam atau dalam ember. Saya harap ke depan pekarangan rumah sudah ditanam dengan beraneka ragam sayuran dan buah, bahkan di satu desa ada spesifik tanaman lokal unggulan masing-masing,” demikian Mimie.

Baca juga: Perangkat daerah Gumas diminta dukung percepatan penerapan e-kinerja

Baca juga: Masyarakat Gumas diminta lirik peluang usaha budi daya dan pengolahan ikan

Baca juga: Kepercayaan masyarakat Gumas kepada kaum perempuan semakin meningkat

Pewarta : Chandra
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024