Jakarta (ANTARA) - Spotify telah menarik konten-konten dari sejumlah komedian populer termasuk Kevin Hart, Tiffany Haddish, John Mulaney, dan Jim Gaffigan karena masalah royalti, dikutip dari The Verge, Senin.
Dilaporkan pertama kali oleh The Wall Street Journal, sejumlah komedian meminta royalti ketika lelucon mereka diputar di radio dan layanan seperti Spotify, Pandora, YouTube, dan SiriusXM.
Upaya para komedian tersebut didukung oleh perusahaan administrasi hak asasi global, Spoken Giants, yang bekerja untuk memastikan bahwa para entertainer atau penghibur diberikan kompensasi untuk konten kata-kata yang diucapkan mereka.
Baca juga: Spotify akan hadirkan fitur video singkat seperti TikTok
Seperti yang dicatat WSJ, ketika layanan digital memutar konten mereka, komedian biasanya dibayar oleh label atau distributor mereka, bekerja sama dengan organisasi SoundExchange. Namun secara teknis, mereka tidak diberi kompensasi untuk menulis konten itu. Spoken Giants berharap ada perubahan terkait hal tersebut.
Setelah gagal bernegosiasi dengan Spoken Giants, Spotify menghapus ratusan konten para komedian. Dalam sebuah pernyataan kepada WSJ, Spotify mengatakan bahwa mereka sudah membayar sejumlah uang untuk konten yang dipermasalahkan.
Hingga kini, belum ada kabar apakah Spotify akan mencoba bernegosiasi lagi dengan Spoken Giant atau akan mengembalikan konten komedian.
Akhir tahun ini, Spotify diperkirakan akan memiliki lebih dari 400 juta pengguna. Dengan demikian, komedian yang terkena dampak mungkin akan kehilangan visibilitas dalam jumlah besar.
Baca juga: Spotify hilangkan fitur putar acak pada album Adele '30'
Baca juga: Spotify sebut Podcast jadi konten audio andalan untuk segarkan hari
Baca juga: Spotify lakukan uji coba pada 'Spotify Plus'
Dilaporkan pertama kali oleh The Wall Street Journal, sejumlah komedian meminta royalti ketika lelucon mereka diputar di radio dan layanan seperti Spotify, Pandora, YouTube, dan SiriusXM.
Upaya para komedian tersebut didukung oleh perusahaan administrasi hak asasi global, Spoken Giants, yang bekerja untuk memastikan bahwa para entertainer atau penghibur diberikan kompensasi untuk konten kata-kata yang diucapkan mereka.
Baca juga: Spotify akan hadirkan fitur video singkat seperti TikTok
Seperti yang dicatat WSJ, ketika layanan digital memutar konten mereka, komedian biasanya dibayar oleh label atau distributor mereka, bekerja sama dengan organisasi SoundExchange. Namun secara teknis, mereka tidak diberi kompensasi untuk menulis konten itu. Spoken Giants berharap ada perubahan terkait hal tersebut.
Setelah gagal bernegosiasi dengan Spoken Giants, Spotify menghapus ratusan konten para komedian. Dalam sebuah pernyataan kepada WSJ, Spotify mengatakan bahwa mereka sudah membayar sejumlah uang untuk konten yang dipermasalahkan.
Hingga kini, belum ada kabar apakah Spotify akan mencoba bernegosiasi lagi dengan Spoken Giant atau akan mengembalikan konten komedian.
Akhir tahun ini, Spotify diperkirakan akan memiliki lebih dari 400 juta pengguna. Dengan demikian, komedian yang terkena dampak mungkin akan kehilangan visibilitas dalam jumlah besar.
Baca juga: Spotify hilangkan fitur putar acak pada album Adele '30'
Baca juga: Spotify sebut Podcast jadi konten audio andalan untuk segarkan hari
Baca juga: Spotify lakukan uji coba pada 'Spotify Plus'