Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mendorong Telkomsel untuk menjadi perusahaan digital atau digital company dalam rangka membangun ekosistem bagi generasi muda Indonesia menjadi kreator.
"Kami sekarang mendorong bagaimana yang namanya Telkomsel itu menjadi digital company supaya membangun ekosistem bagi para generasi muda menjadi kreator," ujar Erick Thohir dalam dialog daring di Jakarta, Jumat.
Menteri BUMN ingin adanya konten-konten, games hasil karya dari para kreator lokal sehingga jangan sampai baik konten maupun games semuanya berasal dari asing.
"Hal ini saya sangat mendorong generasi muda kita menjadi produktif, dan kita siapkan backbone-nya ini semua. Itu yang saya juga sangat tekankan," katanya.
Tentu ini merupakan impian semua pihak bahwa melihat Indonesia siap bersaing secara global, bukan sekedar menjadi penonton yang hanya berhiruk-pikuk atas perubahan.
Maka dari itu Menteri BUMN menyampaikan bahwa bagaimana jangan sampai dengan perubahan-perubahan ini Indonesia tidak siap. Semua pihak harus memastikan pasar nasional yang besar menjadi pertumbuhan bagi ekonomi Indonesia, sumber daya alam nasional yang melimpah untuk pertumbuhan bangsa Indonesia, bukan bangsa lain.
"Karena itu saya sangat mendorong generasi muda ini menjadi hal yang terpenting dalam mendorong kemajuan Indonesia. Karena kita penting sekali, kita harus memastikan kemerdekaan ini harus berdaulat, berdaulat atas sumber daya manusia untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia kita jangan sampai tertinggal," kata Erick.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan fokus baru Telkomsel dengan menjadi agregator bagi business to consumer (B2C) untuk mendukung pengembangan kreator lokal baru, salah satunya kreator game lokal.
Dikatakannya, Telkomsel akan diubah menjadi agregator untuk B2C, salah satunya yang mungkin teman-teman mahasiswa mainkan saat ini yakni game online, e-sports. Game online dan e-sports saat ini mayoritas gamenya buatan asing.
Di situlah Telkomsel ingin mendorong kreator-kreator lokal baru dari Indonesia, supaya Indonesia tidak terus terjebak barang impor.
Menurut Menteri BUMN, hal ini dimaksudkan agar generasi muda Indonesia ke depannya menjadi bagian dari ekosistem digital.
"Kami sekarang mendorong bagaimana yang namanya Telkomsel itu menjadi digital company supaya membangun ekosistem bagi para generasi muda menjadi kreator," ujar Erick Thohir dalam dialog daring di Jakarta, Jumat.
Menteri BUMN ingin adanya konten-konten, games hasil karya dari para kreator lokal sehingga jangan sampai baik konten maupun games semuanya berasal dari asing.
"Hal ini saya sangat mendorong generasi muda kita menjadi produktif, dan kita siapkan backbone-nya ini semua. Itu yang saya juga sangat tekankan," katanya.
Tentu ini merupakan impian semua pihak bahwa melihat Indonesia siap bersaing secara global, bukan sekedar menjadi penonton yang hanya berhiruk-pikuk atas perubahan.
Maka dari itu Menteri BUMN menyampaikan bahwa bagaimana jangan sampai dengan perubahan-perubahan ini Indonesia tidak siap. Semua pihak harus memastikan pasar nasional yang besar menjadi pertumbuhan bagi ekonomi Indonesia, sumber daya alam nasional yang melimpah untuk pertumbuhan bangsa Indonesia, bukan bangsa lain.
"Karena itu saya sangat mendorong generasi muda ini menjadi hal yang terpenting dalam mendorong kemajuan Indonesia. Karena kita penting sekali, kita harus memastikan kemerdekaan ini harus berdaulat, berdaulat atas sumber daya manusia untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia kita jangan sampai tertinggal," kata Erick.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan fokus baru Telkomsel dengan menjadi agregator bagi business to consumer (B2C) untuk mendukung pengembangan kreator lokal baru, salah satunya kreator game lokal.
Dikatakannya, Telkomsel akan diubah menjadi agregator untuk B2C, salah satunya yang mungkin teman-teman mahasiswa mainkan saat ini yakni game online, e-sports. Game online dan e-sports saat ini mayoritas gamenya buatan asing.
Di situlah Telkomsel ingin mendorong kreator-kreator lokal baru dari Indonesia, supaya Indonesia tidak terus terjebak barang impor.
Menurut Menteri BUMN, hal ini dimaksudkan agar generasi muda Indonesia ke depannya menjadi bagian dari ekosistem digital.