Jakarta (ANTARA) - Mereka yang sudah mendapatkan vaksin lengkap COVID-19 disarankan tetap menjaga protokol kesehatan agar tak terkena penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 beserta variannya itu termasuk saat berlibur bersama keluarga pada akhir tahun 2021.
"Orang yang sudah divaksin harus tetap lakukan protokol kesehatan agar tidak terinfeksi COVID-19," kata Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. dr. Astuti Giantini Sp.PK(K), MPH dalam Webinar "Bicara Sehat Spesial Sentra Vaksinasi COVID-19" Yayasan Wings Peduli & RSUI: Menuju New Normal 2022”, Kamis.
Anjuran tetap menjalankan protokol kesehatan yakni mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitasi dan menghindari makan bersama ini termasuk diperuntukkan bagi mereka yang merencanakan bepergian pada akhir tahun ini.
Baca juga: Alat tes COVID-19 mengandung zat penyebab kanker hoaks!
Hal ini mengingat tidak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 namun lebih pada penyesuaian PPKM untuk Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Tetapi, sebagian masyarakat mulai abai pada protokol kesehatan.
"Di daerah rural dan dalam kota seperti di pasar, orang-orang sudah abai (pada protokol kesehatan), termasuk tidak memakai masker," catat Astuti.
Astuti menegaskan, penerapan protokol kesehatan termasuk bagi yang mereka yang sudah divaksin maka menjadi hal utama demi mencegah peningkatan jumlah infeksi, terlebih saat ini muncul berbagai varian COVID-19 salah satunya Omicron yang sudah merenggut nyawa pasien di Inggris.
"Yang perlu kita garisbawahi untuk penghujung tahun ini, varian covid Omicron di Inggris sudah ada yang meninggal. Walau sudah divaksinasi kita tetap harus lakukan prokes, yang ditakutkan terjadi peningkatan jumlah infeksi COVID-19," kata dia.
Astuti mencatat, menjelang akhir tahun 2021 yang masih dalam suasana pandemi, sebanyak lebih dari 4,2 juta orang terinfeksi COVID-19 dan 143.000 orang meninggal dunia. Indonesia juga sudah melalui beberapa lonjakan kasus dan varian virus.
Sementara untuk cakupan vaksinasi, hingga pertengahan Desember ini sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin pertama dan 50 persen yang melengkapi dengan vaksin kedua. Pada tahun depan, ada kemungkinkan vaksinasi dilanjutkan dengan vaksin booster.
"RSUI sebagai rumah sakit sentra terapi COVID-19 saat ini terus melakukan vaksinasi sejak Februari lalu sampai sekarang. Mulai minggu ini dari Senin kami sudah melakukan vaksinasi pada anak di atas usia 5 tahun, juga vaksinasi untuk dewasa (tetap dilakukan)," kata Astuti.
Baca juga: Teknis vaksinasi COVID-19 usia 6-11 tahun sama seperti vaksin remaja
Baca juga: Dokter bagikan kiat makan bersama di masa pandemi
Baca juga: Deteksi COVID, Jepang ciptakan masker gunakan antibodi burung unta
"Orang yang sudah divaksin harus tetap lakukan protokol kesehatan agar tidak terinfeksi COVID-19," kata Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. dr. Astuti Giantini Sp.PK(K), MPH dalam Webinar "Bicara Sehat Spesial Sentra Vaksinasi COVID-19" Yayasan Wings Peduli & RSUI: Menuju New Normal 2022”, Kamis.
Anjuran tetap menjalankan protokol kesehatan yakni mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitasi dan menghindari makan bersama ini termasuk diperuntukkan bagi mereka yang merencanakan bepergian pada akhir tahun ini.
Baca juga: Alat tes COVID-19 mengandung zat penyebab kanker hoaks!
Hal ini mengingat tidak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 namun lebih pada penyesuaian PPKM untuk Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Tetapi, sebagian masyarakat mulai abai pada protokol kesehatan.
"Di daerah rural dan dalam kota seperti di pasar, orang-orang sudah abai (pada protokol kesehatan), termasuk tidak memakai masker," catat Astuti.
Astuti menegaskan, penerapan protokol kesehatan termasuk bagi yang mereka yang sudah divaksin maka menjadi hal utama demi mencegah peningkatan jumlah infeksi, terlebih saat ini muncul berbagai varian COVID-19 salah satunya Omicron yang sudah merenggut nyawa pasien di Inggris.
"Yang perlu kita garisbawahi untuk penghujung tahun ini, varian covid Omicron di Inggris sudah ada yang meninggal. Walau sudah divaksinasi kita tetap harus lakukan prokes, yang ditakutkan terjadi peningkatan jumlah infeksi COVID-19," kata dia.
Astuti mencatat, menjelang akhir tahun 2021 yang masih dalam suasana pandemi, sebanyak lebih dari 4,2 juta orang terinfeksi COVID-19 dan 143.000 orang meninggal dunia. Indonesia juga sudah melalui beberapa lonjakan kasus dan varian virus.
Sementara untuk cakupan vaksinasi, hingga pertengahan Desember ini sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin pertama dan 50 persen yang melengkapi dengan vaksin kedua. Pada tahun depan, ada kemungkinkan vaksinasi dilanjutkan dengan vaksin booster.
"RSUI sebagai rumah sakit sentra terapi COVID-19 saat ini terus melakukan vaksinasi sejak Februari lalu sampai sekarang. Mulai minggu ini dari Senin kami sudah melakukan vaksinasi pada anak di atas usia 5 tahun, juga vaksinasi untuk dewasa (tetap dilakukan)," kata Astuti.
Baca juga: Teknis vaksinasi COVID-19 usia 6-11 tahun sama seperti vaksin remaja
Baca juga: Dokter bagikan kiat makan bersama di masa pandemi
Baca juga: Deteksi COVID, Jepang ciptakan masker gunakan antibodi burung unta