Tamiang Layang (ANTARA) - Polisi dikerahkan untuk menjaga ketat 68 gereja di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah selama perayaan Natal 2021 dan tahun baru 2022.
“Semua personel dilibatkan untuk pengamanan Natal dan tahun baru, termasuk menjaga maupun mengamankan 68 gereja di Barito Timur,” kata Kapolres Barito Timur AKBP Afandi Eka Putra usai apel gelar pasukan Operasi Lilin Telabang di Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, upaya antisipasi dilakukan dalam mengamankan perayaan Natal dan tahun baru, serta dilakukan bekerja sama dengan beberapa instansi diantaranya Kementerian Agama Barito Timur.
Kerja sama tersebut dilakukan untuk mendeteksi kelompok-kelompok maupun individu yang dinilai radikal.
“Untuk saat ini, kondusifitas di wilayah Barito Timur cukup aman,” jelasnya.
Masyarakat Barito Timur diminta tidak panik dengan adanya penangkapan terhadap tiga orang terduga teroris di Kalteng.
“Setiap warga kami harapkan memiliki kepedulian dengan lingkungannya, yakni mengenali tetangga dan warga yang baru, serta berkoordinasi dengan Kepolisian jika mengetahui ada yang janggal,” paparnya.
Selain mengamankan rumah ibadah umat Kristiani, Afandi juga memerintahkan personelnya melakukan antisipasi ancaman lain seperti mencegah terjadinya kejahatan konvensional hingga kecelakaan lalu lintas.
Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas mengatakan, lurah dan kepala desa diharapkan bisa memantau perkembangan wilayahnya dengan melibatkan Rukun Tetangga (RT).
“Misal tamu atau warga yang datang 1x 24 jam atau lebih wajib lapor, jika tidak lapor ditanyakan. Hal ini juga perlu dilakukan kepada warga pendatang untuk dilakukan pendataan identitas yang bersangkutan,” kata Ampera.
“Semua personel dilibatkan untuk pengamanan Natal dan tahun baru, termasuk menjaga maupun mengamankan 68 gereja di Barito Timur,” kata Kapolres Barito Timur AKBP Afandi Eka Putra usai apel gelar pasukan Operasi Lilin Telabang di Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, upaya antisipasi dilakukan dalam mengamankan perayaan Natal dan tahun baru, serta dilakukan bekerja sama dengan beberapa instansi diantaranya Kementerian Agama Barito Timur.
Kerja sama tersebut dilakukan untuk mendeteksi kelompok-kelompok maupun individu yang dinilai radikal.
“Untuk saat ini, kondusifitas di wilayah Barito Timur cukup aman,” jelasnya.
Masyarakat Barito Timur diminta tidak panik dengan adanya penangkapan terhadap tiga orang terduga teroris di Kalteng.
“Setiap warga kami harapkan memiliki kepedulian dengan lingkungannya, yakni mengenali tetangga dan warga yang baru, serta berkoordinasi dengan Kepolisian jika mengetahui ada yang janggal,” paparnya.
Selain mengamankan rumah ibadah umat Kristiani, Afandi juga memerintahkan personelnya melakukan antisipasi ancaman lain seperti mencegah terjadinya kejahatan konvensional hingga kecelakaan lalu lintas.
Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas mengatakan, lurah dan kepala desa diharapkan bisa memantau perkembangan wilayahnya dengan melibatkan Rukun Tetangga (RT).
“Misal tamu atau warga yang datang 1x 24 jam atau lebih wajib lapor, jika tidak lapor ditanyakan. Hal ini juga perlu dilakukan kepada warga pendatang untuk dilakukan pendataan identitas yang bersangkutan,” kata Ampera.