Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah exco di pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Seluruh Sepak Bola Indonesia (PSSI) Kalimantan Tengah angkat bicara menjelaskan terkait adanya isu, bahwa merekalah dalang dari penundaan Kompetensi Liga 3 zona Kalteng 2021 yang rencananya digelar 28 Desember sampai 2 Januari 2022 di Stadion Swakarya Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara.
Exco Asprov PSSI Kalteng Bidang Perwasitan Hatir Sata Tarigan di Palangka Raya, Senin, mengatakan pihaknya tidak pernah mempermasalahkan terkait di mana pelaksanaan pertandingan akan digulirkan.
"Hanya saja dalam keputusan perhelatan tersebut sejumlah exco baik itu bidang perwasitan dan kompetisi sama sekali tidak pernah diajak rapat, sedangkan dasar dari kegiatan tersebut hasil rapat dengan sejumlah exco di Asprov PSSI Kalteng," kata Hatir.
Dia mengungkapkan, terkait penundaan kegiatan tersebut tentunya yang menunda bukanlah dari pihak sejumlah exco, melainkan hal tersebut dari pihak Sekretaris dan wakil sekretaris Asprov PSSI Kalteng sendiri.
Parahnya lagi, jadwal kapan pertandingan dan bergulirnya liga 3 zona Kalteng tersebut sama sekali pihak exco tidak mengetahuinya, tiba-tiba akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
"Kami tidak akan bertanggung jawab ketika kegiatan tersebut terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Karena selama rapat terkait perhelatan liga 3 tersebut kami tidak pernah diajak rapat," tegasnya.
Ditambahkan Exco Bidang Perwasitan tersebut, pihaknya sepakat liga 3 segera digulirkan apabila ada kesepakatan atau komunikasi terkait pertanggungjawaban mengenai hal-hal lain seperti perangkat pertandingan serta lain sebagainya tanggungjawabnya bersama.
"Ingat pada intinya kami juga tidak mempermasalahkan kalau Liga 3 ini dilaksanakan di Kota Muara Teweh, justru kami senang ada kabupaten di Kalteng yang berani menjadi tuan rumah kompetisi ini," sebutnya.
Ditambahkan Hatir, memang dalam dua tahun ini kepengurusan organisasi Asprov PSSI hanya dijalankan oleh dua orang saja, yakni Sekretaris Umum PSSI Elbadi Fardian dan wakilnya Robert saja.
Setahu saya, saudara Robert tersebut, hasil kongres dua tahun lalu di Hotel Dandang Tingang Kota Palangka Raya yang bersangkutan sudah diberhentikan dari jabatannya.
"Apalagi pengurusan Asprov PSSI berakhir pada Desember 2021. Saya harap pihak Sekum ada melakukan koordinasi dengan kami, sehingga liga 3 tetap bisa jalan karena sudah ada beberapa tim yang sudah siap," ungkapnya.
Sementara itu di lokasi yang sama, Budi Yantoro yang juga sebagai Exco Bidang Kompetisi menambahkan, terkait surat pelaksanaan liga 3 itu dikeluarkan oleh Sekum Asprov PSSI Kalteng dan dilakukan penundaan juga itu dilakukan oleh mereka.
"Nah seharusnya tanyakan kepada mereka ada apa," ungkapnya.
Sedangkan Sekum Asprov PSSI Kalteng Elbadi Fardian saat dihubungi rekan wartawan melalui via whatsapp pada pukul 16.33 WIB guna menindaklanjuti persoalan tersebut, sama sekali tidak merespon.
Penundaan Liga 3 Kalteng tersebut berdasarkan surat Asprov PSSI Kalteng Nomor:69/Asprov.PSSI/Kalteng/XII-2021 tanggal 26 Desember 2021 yang ditandatangani Sekum Asprov PSSI Kalteng Elbadi Fardian.
Baca juga: Keroyok wasit, enam pemain klub Liga 3 jadi tersangka
Exco Asprov PSSI Kalteng Bidang Perwasitan Hatir Sata Tarigan di Palangka Raya, Senin, mengatakan pihaknya tidak pernah mempermasalahkan terkait di mana pelaksanaan pertandingan akan digulirkan.
"Hanya saja dalam keputusan perhelatan tersebut sejumlah exco baik itu bidang perwasitan dan kompetisi sama sekali tidak pernah diajak rapat, sedangkan dasar dari kegiatan tersebut hasil rapat dengan sejumlah exco di Asprov PSSI Kalteng," kata Hatir.
Dia mengungkapkan, terkait penundaan kegiatan tersebut tentunya yang menunda bukanlah dari pihak sejumlah exco, melainkan hal tersebut dari pihak Sekretaris dan wakil sekretaris Asprov PSSI Kalteng sendiri.
Parahnya lagi, jadwal kapan pertandingan dan bergulirnya liga 3 zona Kalteng tersebut sama sekali pihak exco tidak mengetahuinya, tiba-tiba akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
"Kami tidak akan bertanggung jawab ketika kegiatan tersebut terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Karena selama rapat terkait perhelatan liga 3 tersebut kami tidak pernah diajak rapat," tegasnya.
Ditambahkan Exco Bidang Perwasitan tersebut, pihaknya sepakat liga 3 segera digulirkan apabila ada kesepakatan atau komunikasi terkait pertanggungjawaban mengenai hal-hal lain seperti perangkat pertandingan serta lain sebagainya tanggungjawabnya bersama.
"Ingat pada intinya kami juga tidak mempermasalahkan kalau Liga 3 ini dilaksanakan di Kota Muara Teweh, justru kami senang ada kabupaten di Kalteng yang berani menjadi tuan rumah kompetisi ini," sebutnya.
Ditambahkan Hatir, memang dalam dua tahun ini kepengurusan organisasi Asprov PSSI hanya dijalankan oleh dua orang saja, yakni Sekretaris Umum PSSI Elbadi Fardian dan wakilnya Robert saja.
Setahu saya, saudara Robert tersebut, hasil kongres dua tahun lalu di Hotel Dandang Tingang Kota Palangka Raya yang bersangkutan sudah diberhentikan dari jabatannya.
"Apalagi pengurusan Asprov PSSI berakhir pada Desember 2021. Saya harap pihak Sekum ada melakukan koordinasi dengan kami, sehingga liga 3 tetap bisa jalan karena sudah ada beberapa tim yang sudah siap," ungkapnya.
Sementara itu di lokasi yang sama, Budi Yantoro yang juga sebagai Exco Bidang Kompetisi menambahkan, terkait surat pelaksanaan liga 3 itu dikeluarkan oleh Sekum Asprov PSSI Kalteng dan dilakukan penundaan juga itu dilakukan oleh mereka.
"Nah seharusnya tanyakan kepada mereka ada apa," ungkapnya.
Sedangkan Sekum Asprov PSSI Kalteng Elbadi Fardian saat dihubungi rekan wartawan melalui via whatsapp pada pukul 16.33 WIB guna menindaklanjuti persoalan tersebut, sama sekali tidak merespon.
Penundaan Liga 3 Kalteng tersebut berdasarkan surat Asprov PSSI Kalteng Nomor:69/Asprov.PSSI/Kalteng/XII-2021 tanggal 26 Desember 2021 yang ditandatangani Sekum Asprov PSSI Kalteng Elbadi Fardian.
Baca juga: Keroyok wasit, enam pemain klub Liga 3 jadi tersangka