Jakarta (ANTARA) - Pendapatan iklan YouTube dikabarkan mencapai 8,6 miliar dolar AS (Rp123,3 triliun) mengalahkan platform Netflix.
Dikutip dari Hollywood Reporter, Rabu, platform video milik Google itu berhasil mendapatkan 28,8 miliar dolar AS (Rp413,2 triliun) pada tahun lalu. YouTube pun mengungguli Netflix dalam hal pendapatan kuartal, dengan menghasilkan 8,6 miliar pendapatan iklan di kuartal ke-4.
Pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya, YouTube menghasilkan 6,9 miliar dolar AS (Rp98,8 triliun) pendapatan iklan. Sebagai perbandingan, Netflix menghasilkan pendapatan 7,7 miliar dolar AS (Rp110,4 triliun) pada kuartal ke-4 tahun 2021, sementara di tahun sebelumnya menghasilkan 6,6 miliar dolar AS (Rp94,6 triliun).
Secara keseluruhan, Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google melaporkan pendapatan 75,3 miliar dolar AS (Rp1.080 triliun) untuk kuartal tersebut dan 257,6 miliar dolar AS (Rp3.696 triliun) untuk tahun ini, dengan iklan pencarian Google yang masih merupakan bagian terbesar dari pendapatan.
"Pendapatan kuartal keempat kami sebesar 75 miliar dolar AS, naik 32 persen dari tahun lalu. Ini mencerminkan kekuatan berbasis luas dalam pembelanjaan pengiklan dan aktivitas online konsumen yang kuat, serta pertumbuhan pendapatan berkelanjutan yang substansial dari Google Cloud," ungkap CFO Google Ruth Porat.
Baca juga: YouTube blokir permanen Dan Bongino karena unggah konten sesat
Baca juga: YouTube kembali hadirkan konten Disney usai capai kesepakatan
Baca juga: 'Baby Shark' pecahkan rekor YouTube dengan 10 miliar penayangan
Dikutip dari Hollywood Reporter, Rabu, platform video milik Google itu berhasil mendapatkan 28,8 miliar dolar AS (Rp413,2 triliun) pada tahun lalu. YouTube pun mengungguli Netflix dalam hal pendapatan kuartal, dengan menghasilkan 8,6 miliar pendapatan iklan di kuartal ke-4.
Pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya, YouTube menghasilkan 6,9 miliar dolar AS (Rp98,8 triliun) pendapatan iklan. Sebagai perbandingan, Netflix menghasilkan pendapatan 7,7 miliar dolar AS (Rp110,4 triliun) pada kuartal ke-4 tahun 2021, sementara di tahun sebelumnya menghasilkan 6,6 miliar dolar AS (Rp94,6 triliun).
Secara keseluruhan, Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google melaporkan pendapatan 75,3 miliar dolar AS (Rp1.080 triliun) untuk kuartal tersebut dan 257,6 miliar dolar AS (Rp3.696 triliun) untuk tahun ini, dengan iklan pencarian Google yang masih merupakan bagian terbesar dari pendapatan.
"Pendapatan kuartal keempat kami sebesar 75 miliar dolar AS, naik 32 persen dari tahun lalu. Ini mencerminkan kekuatan berbasis luas dalam pembelanjaan pengiklan dan aktivitas online konsumen yang kuat, serta pertumbuhan pendapatan berkelanjutan yang substansial dari Google Cloud," ungkap CFO Google Ruth Porat.
Baca juga: YouTube blokir permanen Dan Bongino karena unggah konten sesat
Baca juga: YouTube kembali hadirkan konten Disney usai capai kesepakatan
Baca juga: 'Baby Shark' pecahkan rekor YouTube dengan 10 miliar penayangan