Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengendarai sepeda motor saat kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Utara, Rabu, dari Simpang Sibisa, Kabupaten Toba, menuju Kawasan Pantai Bebas Parapat, Kabupaten Simalungun.
Berdasarkan foto-foto yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu, Presiden menunggangi Kawasaki W175 ubah suaian miliknya yang berwarna dominan hijau.
Tampak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut menaiki sepeda motor masing-masing mengikuti Presiden.
Presiden sengaja menggunakan sepeda motor karena ingin menghirup udara segar Danau Toba. Di samping itu, Jokowi juga hendak menjajal infrastruktur jalan pendukungnya.
Presiden Joko Widodo naik motor custom miliknya dari Sibisa di Kabupaten Toba menuju Parapat di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022). Salah satu agenda Presiden Joko Widodo hari ini di Sumatera Utara adalah meresmikan Jalan bypass (lingkar luar) Balige, Kabupaten Toba. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Istana Kepresidenan/Agus Suparto/Handout/wsj. (Biro Pers Setpres/Agus Suparto)
"Saya dan menteri-menteri ingin menghirup udara segar Danau Toba karena udara di sini fresh sekali, rugi kalau enggak naik motor. Juga lihat infrastruktur jalannya mulus enggak, ya, tadi sudah 80 persen mulus, ada 20 persen masih gelombang sedikit-sedikit. Saya sudah menyampaikan kepada Menteri PU," ujar Presiden dalam keterangannya di Kawasan Pantai Bebas Parapat.
Menurut informasi, rute sejauh 11 kilometer yang dilalui Presiden menyuguhkan pemandangan indah di sejumlah titik. Selain udara segar, jalannya juga bervariasi dan berkelok dan hal tersebut yang membedakannya dengan jalan di Mandalika yang juga sempat dijajal Presiden.
"Di sini udaranya dingin dan segar. Kalau di sana (Mandalika) lurus, di sini kelok-kelok, bedanya itu," ujar Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden juga berharap infrastruktur jalan yang telah ada dapat dihubungkan dan diintegrasikan dengan sejumlah kawasan wisata.
"Semua kalau bisa itu diintegrasikan. Akan tetapi, tidak mungkin dalam waktu dekat karena semuanya ada mana yang skala prioritas, mana yang berikutnya," jelasnya.
Presiden Joko Widodo melambaikan tangannya ke arah warga saat naik motor custom miliknya dari Sibisa di Kabupaten Toba menuju Parapat di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022). Salah satu agenda Presiden Joko Widodo hari ini di Sumatera Utara adalah meresmikan Jalan bypass (lingkar luar) Balige, Kabupaten Toba. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Istana Kepresidenan/Agus Suparto/Handout/wsj. (Biro Pers Setpres/Agus Suparto)
Berdasarkan foto-foto yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu, Presiden menunggangi Kawasaki W175 ubah suaian miliknya yang berwarna dominan hijau.
Tampak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut menaiki sepeda motor masing-masing mengikuti Presiden.
Presiden sengaja menggunakan sepeda motor karena ingin menghirup udara segar Danau Toba. Di samping itu, Jokowi juga hendak menjajal infrastruktur jalan pendukungnya.
"Saya dan menteri-menteri ingin menghirup udara segar Danau Toba karena udara di sini fresh sekali, rugi kalau enggak naik motor. Juga lihat infrastruktur jalannya mulus enggak, ya, tadi sudah 80 persen mulus, ada 20 persen masih gelombang sedikit-sedikit. Saya sudah menyampaikan kepada Menteri PU," ujar Presiden dalam keterangannya di Kawasan Pantai Bebas Parapat.
Menurut informasi, rute sejauh 11 kilometer yang dilalui Presiden menyuguhkan pemandangan indah di sejumlah titik. Selain udara segar, jalannya juga bervariasi dan berkelok dan hal tersebut yang membedakannya dengan jalan di Mandalika yang juga sempat dijajal Presiden.
"Di sini udaranya dingin dan segar. Kalau di sana (Mandalika) lurus, di sini kelok-kelok, bedanya itu," ujar Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden juga berharap infrastruktur jalan yang telah ada dapat dihubungkan dan diintegrasikan dengan sejumlah kawasan wisata.
"Semua kalau bisa itu diintegrasikan. Akan tetapi, tidak mungkin dalam waktu dekat karena semuanya ada mana yang skala prioritas, mana yang berikutnya," jelasnya.