Jakarta (ANTARA) - Tahun baru menjadi momen paling pas untuk memulai sesuatu yang baru termasuk pekerjaan, memiliki hewan peliharaan hingga hubungan, bahkan tidak sedikit yang memiliki resolusi tahun baru untuk berkenalan dengan seseorang.
Jika, bertemu dengan seseorang yang baru menjadi salah satu tujuan di tahun ini, Inez Kristanti, psikolog klinis dan pakar hubungan akan membantu Anda untuk menjadi diri sendiri dan menentukan ekspektasi yang lebih realistis saat menciptakan hubungan yang penuh makna.
Baca juga: Kiat kencan berdasarkan acara realitas 'Single's Inferno'
Inez mengatakan hal pertama yang harus diingat adalah tidak kejar target karena sudah memiliki umur yang cukup untuk menikah.
Sebagian orang mungkin menargetkan usia tertentu untuk menikah. Akan tetapi, jangan memaksakan sesuatu hanya karena takut apa yang sudah direncanakan tidak sesuai dengan rencana.
"Perlu diingat, bahwa jauh lebih penting menemukan pasangan yang sesuai untuk kamu, daripada sekadar mengejar target waktu. Karena setelah berkomitmen pun, kita ingin menjalani hubungan yang nyaman dan bahagia untuk kita," ujar Inez dalam siaran resminya pada Kamis.
Baca juga: Kenali ciri-ciri terjebak dalam hubungan 'toxic'
Dalam mencari pasangan, tidak masalah untuk menetapkan standar akan tetapi hal tersebut harus realistis dan jelas. Misalnya, Anda menginginkan anak di masa depan, maka jangan paksakan hal ini kepada pasangan yang tidak berencana untuk memiliki keturunan.
"Membangun komunikasi yang sehat dengan pasangan menjadi penting dari sebuah hubungan, dan ini harus dilakukan sejak awal.
Selain itu berkencan atau berkenalan dengan seseorang harus menjadi pengalaman yang menyenangkan. Tidak perlu terlalu terpaku pada target sehingga melupakan esensi dari berkencan yang sebenarnya.
Berkencan dapat membuat Anda lebih mengenal satu sama lain dan menikmati waktu berdua. Bagi yang berorientasi untuk komitmen jangka panjang, Anda dapat melihat apakah orang yang dikencani cocok untuk menjadi pendamping.
"Kamu tidak bisa memaksa kapan koneksi yang sesuai akan datang, berkencan merupakan sebuah pengalaman dan setiap orang berhak untuk bersenang-senang. Jadi, lakukanlah yang bisa dilakukan sambil tetap menikmati prosesnya," kata Inez.
Baca juga: Mengenal 'Gaslighting', kekerasan psikis dalam hubungan tak sehat
Baca juga: Tips jaga relasi dengan sahabat di tengah pandemi
Baca juga: Hubungan baik ibu-anak penting untuk hindarkan perilaku negatif
Jika, bertemu dengan seseorang yang baru menjadi salah satu tujuan di tahun ini, Inez Kristanti, psikolog klinis dan pakar hubungan akan membantu Anda untuk menjadi diri sendiri dan menentukan ekspektasi yang lebih realistis saat menciptakan hubungan yang penuh makna.
Baca juga: Kiat kencan berdasarkan acara realitas 'Single's Inferno'
Inez mengatakan hal pertama yang harus diingat adalah tidak kejar target karena sudah memiliki umur yang cukup untuk menikah.
Sebagian orang mungkin menargetkan usia tertentu untuk menikah. Akan tetapi, jangan memaksakan sesuatu hanya karena takut apa yang sudah direncanakan tidak sesuai dengan rencana.
"Perlu diingat, bahwa jauh lebih penting menemukan pasangan yang sesuai untuk kamu, daripada sekadar mengejar target waktu. Karena setelah berkomitmen pun, kita ingin menjalani hubungan yang nyaman dan bahagia untuk kita," ujar Inez dalam siaran resminya pada Kamis.
Baca juga: Kenali ciri-ciri terjebak dalam hubungan 'toxic'
Dalam mencari pasangan, tidak masalah untuk menetapkan standar akan tetapi hal tersebut harus realistis dan jelas. Misalnya, Anda menginginkan anak di masa depan, maka jangan paksakan hal ini kepada pasangan yang tidak berencana untuk memiliki keturunan.
"Membangun komunikasi yang sehat dengan pasangan menjadi penting dari sebuah hubungan, dan ini harus dilakukan sejak awal.
Selain itu berkencan atau berkenalan dengan seseorang harus menjadi pengalaman yang menyenangkan. Tidak perlu terlalu terpaku pada target sehingga melupakan esensi dari berkencan yang sebenarnya.
Berkencan dapat membuat Anda lebih mengenal satu sama lain dan menikmati waktu berdua. Bagi yang berorientasi untuk komitmen jangka panjang, Anda dapat melihat apakah orang yang dikencani cocok untuk menjadi pendamping.
"Kamu tidak bisa memaksa kapan koneksi yang sesuai akan datang, berkencan merupakan sebuah pengalaman dan setiap orang berhak untuk bersenang-senang. Jadi, lakukanlah yang bisa dilakukan sambil tetap menikmati prosesnya," kata Inez.
Baca juga: Mengenal 'Gaslighting', kekerasan psikis dalam hubungan tak sehat
Baca juga: Tips jaga relasi dengan sahabat di tengah pandemi
Baca juga: Hubungan baik ibu-anak penting untuk hindarkan perilaku negatif