Palangka Raya (ANTARA) - Pengembangan hortikultura di kawasan food estate Provinsi Kalimantan Tengah, meliputi Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, membantu meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat.
"Melalui pengembangan hortikultura di kawasan food estate ini, kami harapkan produk yang dihasilkan semakin meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran di Palangka Raya, Minggu.
Adapun jenis tanaman hortikultura yang dikembangkan di kawasan food estate tersebut, diantaranya adalah buah-buahan berupa jeruk siam banjar, lengkeng, durian serta pisang.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Riza Rahmadi menambahkan, hal ini sebagai implementasi konsep pengembangan food estate yang terintegrasi.
"Jadi pengembangan food estate tidak hanya tanaman pangan seperti padi saja, namun juga hortikultura hingga peternakan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk pengembangan budi daya jeruk siam banjar tersebut diantaranya di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kecamatan Pulang Pisau. Perkembangannya hingga saat ini dinilai cukup bagus dan memiliki potensi yang baik ke depannya.
"Ke depan kami akan terus dukung saprodi untuk tanaman hortikultura ini," tuturnya.
Sementara itu Mujiono salah seorang petani di Desa Belanti Siam mengatakan, pihaknya menyambut baik pengembangan tanaman hortikultura di kawasan food estate yang terintegrasi dengan pengembangan pertanian padi.
Bahkan pihaknya berharap ke depan pengembangan hortikultura seperti jeruk siam banjar tersebut bisa semakin ditingkatkan dan diperluas.
"Kami harapkan dukungan saprodi untuk pengembangan jeruk siam ini semakin meningkat, mengingat potensinya sangat bagus," imbuhnya.
Mujiono mengatakan, pengembangan tanaman jeruk tersebut ke depan agar tak hanya di sekitaran tanggul tanaman pangan, bahkan di lahan lainnya di desa setempat yang juga telah pihaknya siapkan.
"Hortikultura ini, seperti jeruk siam ini sangat potensial dan penjualan juga enak saja pak, bukan hanya di Palangka Raya namun juga tempat lainnya," terangnya.
"Melalui pengembangan hortikultura di kawasan food estate ini, kami harapkan produk yang dihasilkan semakin meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran di Palangka Raya, Minggu.
Adapun jenis tanaman hortikultura yang dikembangkan di kawasan food estate tersebut, diantaranya adalah buah-buahan berupa jeruk siam banjar, lengkeng, durian serta pisang.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Riza Rahmadi menambahkan, hal ini sebagai implementasi konsep pengembangan food estate yang terintegrasi.
"Jadi pengembangan food estate tidak hanya tanaman pangan seperti padi saja, namun juga hortikultura hingga peternakan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk pengembangan budi daya jeruk siam banjar tersebut diantaranya di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kecamatan Pulang Pisau. Perkembangannya hingga saat ini dinilai cukup bagus dan memiliki potensi yang baik ke depannya.
"Ke depan kami akan terus dukung saprodi untuk tanaman hortikultura ini," tuturnya.
Sementara itu Mujiono salah seorang petani di Desa Belanti Siam mengatakan, pihaknya menyambut baik pengembangan tanaman hortikultura di kawasan food estate yang terintegrasi dengan pengembangan pertanian padi.
Bahkan pihaknya berharap ke depan pengembangan hortikultura seperti jeruk siam banjar tersebut bisa semakin ditingkatkan dan diperluas.
"Kami harapkan dukungan saprodi untuk pengembangan jeruk siam ini semakin meningkat, mengingat potensinya sangat bagus," imbuhnya.
Mujiono mengatakan, pengembangan tanaman jeruk tersebut ke depan agar tak hanya di sekitaran tanggul tanaman pangan, bahkan di lahan lainnya di desa setempat yang juga telah pihaknya siapkan.
"Hortikultura ini, seperti jeruk siam ini sangat potensial dan penjualan juga enak saja pak, bukan hanya di Palangka Raya namun juga tempat lainnya," terangnya.