Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Elvi Esie mengajak masyarakat untuk mencari tahu berbagai hal terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dalam vaksinasi COVID-19, agar masyarakat tidak merasa khawatir usai disuntik vaksin.
“KIPI atau reaksi setelah disuntik vaksin bisa saja muncul pada diri kita. Namun jika ada reaksi maka masyarakat hendaknya tidak perlu khawatir, karena itu merupakan hal yang biasa,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini menyebut bahwa KIPI biasanya bersifat ringan dan sementara.
Beberapa contoh KIPI di antaranya adalah merasa nyeri pada lengan tepatnya di sekitar tempat suntikan, sakit kepala atau nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, serta mual atau muntah.
Baca juga: Bupati Gumas resmikan gedung Gereja Sakatik GKE Kuala Kurun
Kemudian, tutur politisi PDI Perjuangan ini, merasa lelah, demam yang ditandai dengan suhu di atas 37,8 derajat Celcius, dan bisa juga mengalami gejala mirip flu dan menggigil selama 1-2 hari.
“Jika merasa tidak nyaman kita sebaiknya beristirahat. Jika diperlukan kita juga bisa meminum obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan, dan minum air putih dengan cukup,” paparnya.
Selanjutnya jika terdapat rasa nyeri di tempat suntikan, masyarakat diminta tetap menggerakkan dan gunakan lengan seperti biasa. Jika dirasa perlu, masyarakat juga bisa mengompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi air es.
“Tidak semua orang yang divaksinasi mengalami reaksi atau KIPI. Jika muncul reaksi atau KIPI, itu adalah sesuatu yang wajar dan kita tidak perlu khawatir secara berlebihan, dan segera menghubungi petugas kesehatan terdekat,” tuturnya.
Elvi Esie sendiri sudah mengikuti vaksinasi lanjutan atau booster pada Senin (28/2) lalu. Hingga saat ini, dia merasa baik-baik saja dan sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak ragu mengikuti vaksinasi, baik itu dosis pertama, dosis kedua maupun booster, karena vaksin sudah terbukti aman dan dinyatakan halal.
“Bagi yang sudah divaksin tetap harus menaati protokol kesehatan seperti mengenakan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, menghindari kerumunan, menjaga jarak fisik, dan mengurangi mobilitas,” demikian Elvi Esie.
Baca juga: Jika syarat terpenuhi, masyarakat Gumas diimbau ikuti vaksinasi booster
Baca juga: Bupati Gumas berhentikan PT ALS beroperasional karena tidak penuhi kewajiban
Baca juga: Legislator Gumas sebut pembangunan rumah dinas guru jadi PR
“KIPI atau reaksi setelah disuntik vaksin bisa saja muncul pada diri kita. Namun jika ada reaksi maka masyarakat hendaknya tidak perlu khawatir, karena itu merupakan hal yang biasa,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini menyebut bahwa KIPI biasanya bersifat ringan dan sementara.
Beberapa contoh KIPI di antaranya adalah merasa nyeri pada lengan tepatnya di sekitar tempat suntikan, sakit kepala atau nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, serta mual atau muntah.
Baca juga: Bupati Gumas resmikan gedung Gereja Sakatik GKE Kuala Kurun
Kemudian, tutur politisi PDI Perjuangan ini, merasa lelah, demam yang ditandai dengan suhu di atas 37,8 derajat Celcius, dan bisa juga mengalami gejala mirip flu dan menggigil selama 1-2 hari.
“Jika merasa tidak nyaman kita sebaiknya beristirahat. Jika diperlukan kita juga bisa meminum obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan, dan minum air putih dengan cukup,” paparnya.
Selanjutnya jika terdapat rasa nyeri di tempat suntikan, masyarakat diminta tetap menggerakkan dan gunakan lengan seperti biasa. Jika dirasa perlu, masyarakat juga bisa mengompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi air es.
“Tidak semua orang yang divaksinasi mengalami reaksi atau KIPI. Jika muncul reaksi atau KIPI, itu adalah sesuatu yang wajar dan kita tidak perlu khawatir secara berlebihan, dan segera menghubungi petugas kesehatan terdekat,” tuturnya.
Elvi Esie sendiri sudah mengikuti vaksinasi lanjutan atau booster pada Senin (28/2) lalu. Hingga saat ini, dia merasa baik-baik saja dan sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak ragu mengikuti vaksinasi, baik itu dosis pertama, dosis kedua maupun booster, karena vaksin sudah terbukti aman dan dinyatakan halal.
“Bagi yang sudah divaksin tetap harus menaati protokol kesehatan seperti mengenakan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, menghindari kerumunan, menjaga jarak fisik, dan mengurangi mobilitas,” demikian Elvi Esie.
Baca juga: Jika syarat terpenuhi, masyarakat Gumas diimbau ikuti vaksinasi booster
Baca juga: Bupati Gumas berhentikan PT ALS beroperasional karena tidak penuhi kewajiban
Baca juga: Legislator Gumas sebut pembangunan rumah dinas guru jadi PR