Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mulai memetakan daerah-daerah strategis dan potensial sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

"Kami mulai memetakan daerah-daerah potensial penyangga IKN melalui tim yang di antaranya meninjau melalui jalur darat," kata Penjabat Sekda Kalteng Nuryakin di Palangka Raya, Selasa.

Menurutnya tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi secara mandiri oleh IKN, sehingga potensi itu harus dimanfaatkan Kalteng untuk memaksimalkan perannya sebagai daerah penyangga.

"Baik sektor pertanian, perikanan dan lainnya harus mulai disiapkan, sehingga saat pemerintah memerlukan kita sudah sedia," terangnya.

Nuryakin menjelaskan, Kalteng memiliki sumber daya melimpah, sehingga akan dimaksimalkan pemanfaatannya sesuai kebutuhan termasuk berkaitan dengan IKN.

Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian daerah agar terus tumbuh dan berkembang, serta kesejahteraan masyarakat.

Saat ini berbagai terobosan pembangunan terus dilaksanakan dan dikembangkan di Kalteng, salah satunya adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.

Kemudian memaksimalkan potensi kelautan dan perikanan di kawasan pesisir Kalteng, melalui pengembangan kawasan tambak udang vaname atau shrimp estate.

"Kami juga terus meningkatkan SDM, khususnya melalui peningkatan kualitas dan sarana prasarana pendidikan, sehingga mampu bersaing," terangnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo menyerahkan sampel tanah dan air dari daerah kepada Presiden Joko Widodo dalam prosesi penyatuan tanah dan air di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3).

Tanah dan air dalam prosesi ini berasal dari lokasi-lokasi tertentu di 34 provinsi di Indonesia. Para gubernur atau wagub menyerahkan tanah dan air dari daerah kepada presiden untuk selanjutnya dituangkan menjadi satu ke dalam gentong yang sudah disiapkan.

Prosesi dirangkai dengan penanaman pohon bersama di sekitar lokasi penyatuan tanah dan air. Kemudian pada penanaman pohon, Edy menanam bibit pohon Jelutung (Dyera Polyphyla) sebagai pohon khas dari Bumi Tambun Bungai.

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024