Lombok Tengah (ANTARA) - Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk meraup rezeki dengan berjualan kaos di area pintu masuk Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Lombok.
Beni Karya bersama sekitar belasan pedagang lain mencoba menawarkan kaos dengan tulisan "Mandalika" atau bergambar sirkuit di depan area yang biasa menjadi spot foto pengunjung, Sabtu.
"Garos!" ujar Beni, sambil mengibaskan uang yang dia terima dari pembeli ke barang dagangnya, yang berarti "laris manis."
Beni sebelumnya bekerja di hotel sebagai housekeeper. Namun, pandemi COVID-19 membuat dia diberhentikan dari pekerjaannya, dan memutar otak untuk mencari rezeki.
Dia kemudian mulai berjualan kaos di tempat wisata pantai Kuta, Lombok, namun tidak tidak meraup banyak keuntungan karena tempat wisata masih sepi pengunjung.
Kejuaraan dunia superbike WSBK pada November tahun lalu menjadi momen untuk meraup lebih banyak rezeki. Demikian pula dengan gelaran MotoGP kali ini.
"Kalau tidak ada event paling terjual 10 biji. Kalau ada evet bisa dua kali lipat. Kalau tidak ada event Rp100 ribu atau Rp150 ribu, kadang-kadang kosong, tapi kalau ada event dapat Rp500 ribu-an," kata Beni.
Meski tidak dapat berjualan di dalam area sirkuit, Beni sangat bersyukur dapat menawarkan barang dagangannya di depan area masuk walaupun dalam keadaan seadanya tanpa alas.
Begitu pula dengan Saparoni, pedagang kaos lainnya. Menurut dia, pemerintah telah membuatkan tempat khusus bagi para pedagang untuk berjualan. Namun, lokasinya yang jauh dari sirkuit -- yang saat ini menjadi pusat keramaian -- membuat dia bersama-sama pedagang yang lain nekat berjualan.
"Bayar sewa Rp120 ribu per bulan tapi tamunya enggak ada. Semoga banyak event, selalu rame, ekonomi semakin maju," kata Saparoni.
Berkat gelaran MotoGP Mandalika, dia yang biasanya hanya dapat membawa pulang bersih Rp50 ribu, kini dapat meraup keuntungan hingga Rp200 ribu.
Kaos di tawarkan dengan harga mulai dari Rp100.000 untuk tiga item. Ada juga yang dibanderol dengan Rp100.000 untuk dua kaos tergantung pada bahan dan ukuran.
Selain kaos, ada pula pedagang yang menawarkan topi dengan harga Rp50.000, sementara gelang dijual dengan harga Rp5.000 hingga Rp10.000.
Beni Karya bersama sekitar belasan pedagang lain mencoba menawarkan kaos dengan tulisan "Mandalika" atau bergambar sirkuit di depan area yang biasa menjadi spot foto pengunjung, Sabtu.
"Garos!" ujar Beni, sambil mengibaskan uang yang dia terima dari pembeli ke barang dagangnya, yang berarti "laris manis."
Beni sebelumnya bekerja di hotel sebagai housekeeper. Namun, pandemi COVID-19 membuat dia diberhentikan dari pekerjaannya, dan memutar otak untuk mencari rezeki.
Dia kemudian mulai berjualan kaos di tempat wisata pantai Kuta, Lombok, namun tidak tidak meraup banyak keuntungan karena tempat wisata masih sepi pengunjung.
Kejuaraan dunia superbike WSBK pada November tahun lalu menjadi momen untuk meraup lebih banyak rezeki. Demikian pula dengan gelaran MotoGP kali ini.
"Kalau tidak ada event paling terjual 10 biji. Kalau ada evet bisa dua kali lipat. Kalau tidak ada event Rp100 ribu atau Rp150 ribu, kadang-kadang kosong, tapi kalau ada event dapat Rp500 ribu-an," kata Beni.
Meski tidak dapat berjualan di dalam area sirkuit, Beni sangat bersyukur dapat menawarkan barang dagangannya di depan area masuk walaupun dalam keadaan seadanya tanpa alas.
Begitu pula dengan Saparoni, pedagang kaos lainnya. Menurut dia, pemerintah telah membuatkan tempat khusus bagi para pedagang untuk berjualan. Namun, lokasinya yang jauh dari sirkuit -- yang saat ini menjadi pusat keramaian -- membuat dia bersama-sama pedagang yang lain nekat berjualan.
"Bayar sewa Rp120 ribu per bulan tapi tamunya enggak ada. Semoga banyak event, selalu rame, ekonomi semakin maju," kata Saparoni.
Berkat gelaran MotoGP Mandalika, dia yang biasanya hanya dapat membawa pulang bersih Rp50 ribu, kini dapat meraup keuntungan hingga Rp200 ribu.
Kaos di tawarkan dengan harga mulai dari Rp100.000 untuk tiga item. Ada juga yang dibanderol dengan Rp100.000 untuk dua kaos tergantung pada bahan dan ukuran.
Selain kaos, ada pula pedagang yang menawarkan topi dengan harga Rp50.000, sementara gelang dijual dengan harga Rp5.000 hingga Rp10.000.