Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin meminta warga setempat untuk mewaspadai perubahan cuaca ekstrem saat pancaroba.
"Berdasar informasi BMKG, saat ini kita masuk pancaroba atau perubahan iklim dari musim hujan ke kemarau. Untuk itu selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang bisa terjadi setiap saat," kata Fairid di Palangka Raya, Rabu.
Diantara cuaca yang harus diwaspadai yakni hujan deras disertai sambaran petir hingga adanya angin kencang. Tanda-tanda sebelum terjadinya kondisi tersebut yakni munculnya awan cumulonimbus.
Awan yang biasa disebut awan Cb ini biasanya terlihat menjulang dan gelap. Biasanya, tak lama jika awan ini muncul akan segera turun hujan yang disertai angin bahkan sambaran petir.
"Setiap masyarakat harus selalu waspada. Jika terjadi cuaca ekstrem seperti itu segera cari tempat berlindung yang aman, seperti di dalam bangunan," kata Fairid.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani menambahkan, saat ini timnya juga tengah siaga terhadap potensi cuaca ekstrem.
"Kesiagaan ini kami terus lakukan selama 24 jam, sehingga jika terjadi risiko bencana dapat segera dilakukan penanganan," kata Emi.
Baca juga: PLN diminta antisipasi pemadaman listrik selama Ramadhan
Dia mencontohkan, seperti dua hari lalu, saat terjadi hujan disertai angin kencang, sejumlah pohon di wilayah "Kota Cantik" tumbang. Meski demikian, kejadian itu tidak sampai memakan korban.
"Usai mendapat laporan dari masyarakat, tim bersama sejumlah relawan melakukan evakuasi atau pembersihan terhadap pohon-pohon yang tumbang itu. Kami ingatkan masyarakat juga waspada jika terjadi cuaca ekstrem," katanya.
Diantara yang harus dilakukan warga, jika terjadi hujan lebat, disertai angin kencang dan sambaran petir yakni segera berteduh di bangunan atau gedung. Kemudian menjauhi pohon dan papan reklame, karena keduanya rawan tumbang dan tersambar petir.
Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan mengetahui prakiraan cuaca, masyarakat juga dapat memantau melalui laman resmi BMKG atau aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh di apple store dan play store.
Baca juga: Kemenkumham Kalteng komitmen bebas pungutan liar dan gratifikasi
Baca juga: Polresta Palangka Raya tingkatkan patroli keamanan saat Ramadhan
Baca juga: ANTARA-Fisipol UMPR latih mahasiswa di Palangka Raya terkait jurnalistik
"Berdasar informasi BMKG, saat ini kita masuk pancaroba atau perubahan iklim dari musim hujan ke kemarau. Untuk itu selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang bisa terjadi setiap saat," kata Fairid di Palangka Raya, Rabu.
Diantara cuaca yang harus diwaspadai yakni hujan deras disertai sambaran petir hingga adanya angin kencang. Tanda-tanda sebelum terjadinya kondisi tersebut yakni munculnya awan cumulonimbus.
Awan yang biasa disebut awan Cb ini biasanya terlihat menjulang dan gelap. Biasanya, tak lama jika awan ini muncul akan segera turun hujan yang disertai angin bahkan sambaran petir.
"Setiap masyarakat harus selalu waspada. Jika terjadi cuaca ekstrem seperti itu segera cari tempat berlindung yang aman, seperti di dalam bangunan," kata Fairid.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani menambahkan, saat ini timnya juga tengah siaga terhadap potensi cuaca ekstrem.
"Kesiagaan ini kami terus lakukan selama 24 jam, sehingga jika terjadi risiko bencana dapat segera dilakukan penanganan," kata Emi.
Baca juga: PLN diminta antisipasi pemadaman listrik selama Ramadhan
Dia mencontohkan, seperti dua hari lalu, saat terjadi hujan disertai angin kencang, sejumlah pohon di wilayah "Kota Cantik" tumbang. Meski demikian, kejadian itu tidak sampai memakan korban.
"Usai mendapat laporan dari masyarakat, tim bersama sejumlah relawan melakukan evakuasi atau pembersihan terhadap pohon-pohon yang tumbang itu. Kami ingatkan masyarakat juga waspada jika terjadi cuaca ekstrem," katanya.
Diantara yang harus dilakukan warga, jika terjadi hujan lebat, disertai angin kencang dan sambaran petir yakni segera berteduh di bangunan atau gedung. Kemudian menjauhi pohon dan papan reklame, karena keduanya rawan tumbang dan tersambar petir.
Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan mengetahui prakiraan cuaca, masyarakat juga dapat memantau melalui laman resmi BMKG atau aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh di apple store dan play store.
Baca juga: Kemenkumham Kalteng komitmen bebas pungutan liar dan gratifikasi
Baca juga: Polresta Palangka Raya tingkatkan patroli keamanan saat Ramadhan
Baca juga: ANTARA-Fisipol UMPR latih mahasiswa di Palangka Raya terkait jurnalistik