Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit Widodo mengingatkan sekaligus meminta kepada pedagang jajanan kue khas Ramadhan di wilayah setempat, agar menghindari penggunaan zat yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Petugas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun biasanya melakukan pengambilan sampel jajanan yang dijajakan para pedagang, kata Sigit saat dibincangi di Palangka Raya, Rabu.
"Jadi, jangan sampai pedagang jajanan kue atau takjil Ramadhan di wilayah ini menyajikan makanan yang mengandung zat-zat berbahaya," tambahnya.
Menurut dia, apabila itu terjadi, tentunya makanan tersebut tidak akan menyehatkan bagi yang mengkonsumsi makanan tersebut. Bahkan makanan yang mengandung zat berbahaya, bisa mengalami gangguan kesehatan.
"Gangguan kesehatannya itu biasanya tidak langsung, namun bisa muncul pada beberapa bulan atau tahun kemudian. Maka dari itu saran saya jangan sampai hal ini terjadi, selanjutnya jajanan Ramadhan wajib diawasi kandungannya," bebernya.
Politisi PDIP Kota Palangka Raya itu juga menegaskan, masyarakat sebagai konsumen makanan-makanan siap saji nantinya jangan asal beli makanan yang diinginkan. Untuk itu, tidak ada salahnya terlebih dahulu dilihat makanan yang akan dibeli, baik itu sayur siap saji, makanan kue basah serta kue kering karena makanan yang sudah lama dan masak kembali akan terlihat teksturnya.
"Hal-hal tersebutlah yang dapat dilihat dari kasat mata, kalau kue yang dijajakan kua beberapa hari pun masyarakat tentunya sudah mengetahuinya. Ya semoga saja di bulan Ramadhan penuh berkah ini tidak ada terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan itu terjadi," ungkapnya.
Sebelum menutup perbincangannya dengan ANTARA, politisi binaan Megawati Soekarno Putri itu menambahkan, pasar Ramadhan di Kota Palangka Raya yang terletak di lima titik kini sudah mulai dibangun oleh panitia pengelola pasar tersebut.
Seperti di Kelurahan Pahandut, Kelurahan Langkai di Jalan R.A Kartini, Jalan Hasanudin Kelurahan Menteng, Pasar Kahayan Kelurahan Palangka dan di Pasar Rajawali yang masuk Kelurahan Bukit Tunggal.
"Para pengunjung dan pedagang Pasar setempat nantinya wajib mentaati protokol kesehatan, jangan sampai aktivitas di kawasan setempat malah menambah klaster baru di tengah pandemi COVID-19," demikian Sigit.
Baca juga: PLN diminta antisipasi pemadaman listrik selama Ramadhan
Baca juga: Legislator Palangka Raya apresiasi perkembangan pendidikan selama 2021
Baca juga: DPRD minta Pemkot Palangka Raya antisipasi penyebaran varian Deltacron
Petugas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun biasanya melakukan pengambilan sampel jajanan yang dijajakan para pedagang, kata Sigit saat dibincangi di Palangka Raya, Rabu.
"Jadi, jangan sampai pedagang jajanan kue atau takjil Ramadhan di wilayah ini menyajikan makanan yang mengandung zat-zat berbahaya," tambahnya.
Menurut dia, apabila itu terjadi, tentunya makanan tersebut tidak akan menyehatkan bagi yang mengkonsumsi makanan tersebut. Bahkan makanan yang mengandung zat berbahaya, bisa mengalami gangguan kesehatan.
"Gangguan kesehatannya itu biasanya tidak langsung, namun bisa muncul pada beberapa bulan atau tahun kemudian. Maka dari itu saran saya jangan sampai hal ini terjadi, selanjutnya jajanan Ramadhan wajib diawasi kandungannya," bebernya.
Politisi PDIP Kota Palangka Raya itu juga menegaskan, masyarakat sebagai konsumen makanan-makanan siap saji nantinya jangan asal beli makanan yang diinginkan. Untuk itu, tidak ada salahnya terlebih dahulu dilihat makanan yang akan dibeli, baik itu sayur siap saji, makanan kue basah serta kue kering karena makanan yang sudah lama dan masak kembali akan terlihat teksturnya.
"Hal-hal tersebutlah yang dapat dilihat dari kasat mata, kalau kue yang dijajakan kua beberapa hari pun masyarakat tentunya sudah mengetahuinya. Ya semoga saja di bulan Ramadhan penuh berkah ini tidak ada terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan itu terjadi," ungkapnya.
Sebelum menutup perbincangannya dengan ANTARA, politisi binaan Megawati Soekarno Putri itu menambahkan, pasar Ramadhan di Kota Palangka Raya yang terletak di lima titik kini sudah mulai dibangun oleh panitia pengelola pasar tersebut.
Seperti di Kelurahan Pahandut, Kelurahan Langkai di Jalan R.A Kartini, Jalan Hasanudin Kelurahan Menteng, Pasar Kahayan Kelurahan Palangka dan di Pasar Rajawali yang masuk Kelurahan Bukit Tunggal.
"Para pengunjung dan pedagang Pasar setempat nantinya wajib mentaati protokol kesehatan, jangan sampai aktivitas di kawasan setempat malah menambah klaster baru di tengah pandemi COVID-19," demikian Sigit.
Baca juga: PLN diminta antisipasi pemadaman listrik selama Ramadhan
Baca juga: Legislator Palangka Raya apresiasi perkembangan pendidikan selama 2021
Baca juga: DPRD minta Pemkot Palangka Raya antisipasi penyebaran varian Deltacron