Berikut kondisi kehamilan yang disarankan tidak berpuasa

Kamis, 7 April 2022 11:40 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis kandungan dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG menjelaskan lima kondisi kehamilan yang membuat ibu mengandung sebaiknya tidak berpuasa demi kesehatan ibu dan janin, antara lain kondisi hyperemesis gravidarum , hemoglobin rendah, diabetes, flek, dan masalah dispepsia.

"Alangkah lebih baik, jika sebelum mempertimbangkan untuk turut berpuasa, ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, supaya dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh," kata dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia, dikutip dari keterangan resmi, Kamis.

Baca juga: Ini dampak buruk pada bayi jika bumil terlalu gemuk

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan itu menjelaskan lima kondisi ibu hamil yang kurang disarankan untuk berpuasa.

Pertama, Hyperemesis gravidarum atau mual muntah berlebih pada kehamilan. Periode awal kehamilan ini merupakan masa sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin, karena pada periode inilah organ janin mulai terbentuk. Ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik guna menunjang tumbuh kembang janin. Pada usia kehamilan awal ini juga banyak ibu hamil yang mengalami mual pada pagi hari atau hyperemesis gravidarum (mual muntah berlebihan). Pada kondisi ini, ibu hamil tidak dianjurkan untuk berpuasa.

Kedua, ibu hamil yang punya kadar hemoglobin rendah. Kadar hemoglobin yang rendah menunjukkan adanya risiko terjadinya anemia. Ibu hamil dengan anemia justru membutuhkan asupan protein dan zat besi untuk mendukung tumbuh kembang janin secara optimal.

Ketiga, ibu hamil dengan diabetes. "Berpuasa bagi penyandang diabetes saja memerlukan kiat khusus, apalagi bagi penyandang diabetes yang sedang hamil," kata dokter yang praktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.

Dia menuturkan, secara umum berpuasa dapat meningkatkan risiko hipoglikemia atau turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini tentu berbahaya bagi kondisi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Maka itu, ibu hamil dengan diabetes kurang dianjurkan untuk berpuasa.

Keempat, ibu hamil yang mengeluarkan flek atau perdarahan. Ketika mengalami flek atau perdarahan, ibu hamil sebaiknya tidak melanjutkan puasanya. Yang dikhawatirkan adalah jika perdarahan terjadi semakin parah, perkembangan dan kesehatan janin juga dapat terganggu.

Kelima, ibu hamil yang punya gangguan sistem pencernaan. Dispepsia atau maag yang kerap dialami ibu hamil juga menjadi salah satu kondisi ibu hamil yang tidak disarankan untuk berpuasa. Apabila tetap memaksakan puasa, dikhawatirkan dapat memperparah kondisi gangguan pencernaan yang dialami.

Baca juga: Adakah efek buruk jika bumil berpuasa di trimester pertama?

Baca juga: Amankah berhubungan intim setelah transfer embrio?

Baca juga: Benarkah ibu hamil dengan diabetes dianjurkan tidak puasa?

Pewarta : Nanien Yuniar
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Wanita hamil dan menyusui harus batasi penggunaan riasan wajah

14 November 2024 9:00 Wib

Pentingnya asupan vitamin D selama hamil untuk kesehatan tulang anak

08 November 2024 11:10 Wib

Awas! Paparan polusi udara selama kehamilan tingkatkan risiko depresi

15 September 2024 11:29 Wib

Dokter ingatkan anemia pada ibu hamil tak boleh disepelekan

13 August 2024 14:38 Wib

Obat TBC untuk ibu hamil dinilai tidak berbahaya

21 June 2024 16:55 Wib
Terpopuler

Basirun resmi dilantik jadi Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya

Kabar Daerah - 18 November 2024 13:22 Wib

KPK panggil mantan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor

Kabar Daerah - 19 November 2024 8:37 Wib

Timnas futsal putri Indonesia lumat Myanmar

Olahraga - 20 November 2024 8:10 Wib

Ragnar Oratmangoen tekankan pentingnya konsistensi usai tekuk Saudi

Olahraga - 21 November 2024 5:31 Wib

Kedubes Arab Saudi kembali berangkatkan 50 WNI umrah gratis

Kabar Daerah - 21 November 2024 19:48 Wib