Jakarta (ANTARA) - Biro penanggulangan kejahatan finansial India memanggil mantan pimpinan Xiaomi di negara itu untuk melihat apakah praktik bisnis mereka sesuai dengan regulasi.
Direktorat penegakan hukum lembaga tersebut menyelidiki Xiaomi sejak Februari, dikutip dari Reuters, Rabu.
Reuters mengutip dua narasumber yang dirahasiakan, biro tersebut memanggil Manu Kumar Jain, mantan pimpinan Xiaomi di India. Jain saat ini menjabat sebagai wakil direktur global Xiaomi dan berkantor di Dubai.
Baca juga: Xiaomi lakukan uji coba fitur peringatan dini gempa
Dia saat ini sedang berada di India, namun, tidak diketahui tujuan kunjungannya itu.
Juru bicara Xiaomi menyatakan perusahaan tunduk pada undang-undang India dan "mematuhi semua regulasi secara penuh".
"Kami bekerja sama dengan otoritas untuk penyelidikan yang sedang berlangsung, untuk memastikan mereka mendapatkan semua informasi yang disyaratkan," kata Xiaomi.
Perwakilan direktorat penegakan hukum tidak memberikan pernyataan tentang isu ini. Mereka memang jarang memberikan pernyataan tentang investigasi yang masih berlangsung.
Menurut narasumber yang dikutip Reuters, biro tersebut meminta sejumlah dokumen dari Jain melalui surat yang dikirimkan pada Februari kemarin. Informasi yang diminta antara lain adalah pendanaan asing, kepemilikan saham, pola pendanaan, keterangan finansial dan informasi tentang eksekutif yang menjalankan perusahaan tersebut.
Xiaomi saat ini menjadi ponsel yang paling populer di India, menguasai 24 persen pangsa pasar menurut data Counterpoint Research.
Baca juga: Xiaomi hadirkan skuter listrik Mijia 3 Lite seharga Rp4 jutaan
Baca juga: Ini strategi Xiaomi hadapi krisis chip
Baca juga: Seri Redmi Note 11 akan rilis secara global pada 26 Januari
Direktorat penegakan hukum lembaga tersebut menyelidiki Xiaomi sejak Februari, dikutip dari Reuters, Rabu.
Reuters mengutip dua narasumber yang dirahasiakan, biro tersebut memanggil Manu Kumar Jain, mantan pimpinan Xiaomi di India. Jain saat ini menjabat sebagai wakil direktur global Xiaomi dan berkantor di Dubai.
Baca juga: Xiaomi lakukan uji coba fitur peringatan dini gempa
Dia saat ini sedang berada di India, namun, tidak diketahui tujuan kunjungannya itu.
Juru bicara Xiaomi menyatakan perusahaan tunduk pada undang-undang India dan "mematuhi semua regulasi secara penuh".
"Kami bekerja sama dengan otoritas untuk penyelidikan yang sedang berlangsung, untuk memastikan mereka mendapatkan semua informasi yang disyaratkan," kata Xiaomi.
Perwakilan direktorat penegakan hukum tidak memberikan pernyataan tentang isu ini. Mereka memang jarang memberikan pernyataan tentang investigasi yang masih berlangsung.
Menurut narasumber yang dikutip Reuters, biro tersebut meminta sejumlah dokumen dari Jain melalui surat yang dikirimkan pada Februari kemarin. Informasi yang diminta antara lain adalah pendanaan asing, kepemilikan saham, pola pendanaan, keterangan finansial dan informasi tentang eksekutif yang menjalankan perusahaan tersebut.
Xiaomi saat ini menjadi ponsel yang paling populer di India, menguasai 24 persen pangsa pasar menurut data Counterpoint Research.
Baca juga: Xiaomi hadirkan skuter listrik Mijia 3 Lite seharga Rp4 jutaan
Baca juga: Ini strategi Xiaomi hadapi krisis chip
Baca juga: Seri Redmi Note 11 akan rilis secara global pada 26 Januari