Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalimantan Tengah Kuwu Senilawati mengingatkan sekaligus meminta kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota di wilayah setempat, agar menjadikan pelajaran terkait sempat terjadinya kelangkaan minyak goreng.
Ketersediaan dan pendistribusian minyak goreng di provinsi ini perlu lebih diperhatikan dan diperketat pengawasannya, agar kelangkaan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu tidak terulang lagi, kata Kuwu di Palangka Raya, kemarin.
"Kami sempat tidak percaya minyak goreng bisa langka di Indonesia, termasuk Kalteng. Kita kan terkenal memiliki kebun yang sangat luas, jadi kecil peluangnya minyak goreng langka, tapi faktanya terjadi," ucap dia.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu pun menyarankan, pemerintah daerah melalui dinas atau instansi terkait, agar lebih cepat lagi mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di waktu-waktu mendatang.
"Pantau dan awasi distributor maupun penyalur minyak goreng di tiap daerah. Jangan hanya di Ibu Kota Provinsi saja yang diawasi, tapi harus sampai ke tingkat kabupaten dan desa," kata Kuwu.
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kalteng itu menyatakan bahwa dirinya sepakat semua komponen di wilayah setempat, baik itu pemprov, pemkab termasuk kalangan mahasiswa, untuk bisa sama-sama mendengar penjelasan pemerintah pusat terkait berbagai hal yang terjadi belakangan ini. Mulai dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), minyak goreng serta lainnya.
Baca juga: Legislator Kalteng usul rute penerbangan Palangka Raya-Kaltim dibuka
Dia mengatakan, pihaknya di DPRD Kalteng, bisa memahami aspirasi masyarakat, terkhusus mahasiswa yang sampai turun ke jalan melakukan demonstrasi. Sebab, kelangkaan minyak goreng dan kenaikan BBM jenis pertamax, tentunya semakin menyulitkan masyarakat di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
"Harga BBM naik, Minyak Goreng langkah dan harganya mahal, pasti akan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, termasuk harga Sembako di pasaran," demikian Kuwu.
Baca juga: DPRD Kalteng siap sampaikan aspirasi DPRD dan mahasiswa Kotim ke Pusat
Baca juga: Ketua DPRD minta jalan nasional di Kalteng selesai sebelum lebaran
Ketersediaan dan pendistribusian minyak goreng di provinsi ini perlu lebih diperhatikan dan diperketat pengawasannya, agar kelangkaan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu tidak terulang lagi, kata Kuwu di Palangka Raya, kemarin.
"Kami sempat tidak percaya minyak goreng bisa langka di Indonesia, termasuk Kalteng. Kita kan terkenal memiliki kebun yang sangat luas, jadi kecil peluangnya minyak goreng langka, tapi faktanya terjadi," ucap dia.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu pun menyarankan, pemerintah daerah melalui dinas atau instansi terkait, agar lebih cepat lagi mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di waktu-waktu mendatang.
"Pantau dan awasi distributor maupun penyalur minyak goreng di tiap daerah. Jangan hanya di Ibu Kota Provinsi saja yang diawasi, tapi harus sampai ke tingkat kabupaten dan desa," kata Kuwu.
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kalteng itu menyatakan bahwa dirinya sepakat semua komponen di wilayah setempat, baik itu pemprov, pemkab termasuk kalangan mahasiswa, untuk bisa sama-sama mendengar penjelasan pemerintah pusat terkait berbagai hal yang terjadi belakangan ini. Mulai dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), minyak goreng serta lainnya.
Baca juga: Legislator Kalteng usul rute penerbangan Palangka Raya-Kaltim dibuka
Dia mengatakan, pihaknya di DPRD Kalteng, bisa memahami aspirasi masyarakat, terkhusus mahasiswa yang sampai turun ke jalan melakukan demonstrasi. Sebab, kelangkaan minyak goreng dan kenaikan BBM jenis pertamax, tentunya semakin menyulitkan masyarakat di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
"Harga BBM naik, Minyak Goreng langkah dan harganya mahal, pasti akan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, termasuk harga Sembako di pasaran," demikian Kuwu.
Baca juga: DPRD Kalteng siap sampaikan aspirasi DPRD dan mahasiswa Kotim ke Pusat
Baca juga: Ketua DPRD minta jalan nasional di Kalteng selesai sebelum lebaran