Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Polie L Mihing mendorong Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat menggenjot pengerjaan proyek tahun jamak atau multi years agar terlaksana sesuai rencana.
"Terlebih di Gumas ada sejumlah proyek multiyears dan ditargetkan selesai pada tahun 2022 ini. Pengerjaan multiyears harus digenjot, namun jangan sampai mengabaikan kualitas pengerjaannya,” kata Polie di Kuala Kurun, Jumat.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini menyebutkan, sejumlah proyek tahun jamak yang dimaksud yakni peningkatan ruas jalan dari Kelurahan Tumbang Miri menuju Desa Tumbang Sian Kecamatan Kahayan Hulu Utara menuju Kelurahan Tumbang Napoi Kecamatan Miri Manasa.
Kemudian, tutur politisi Partai Hanura ini, peningkatan ruas jalan Desa Parempei, Kecamatan Rungan Barat menuju Harang Karamat, Desa Bereng Jun, Kecamatan Manuhing,
Selain itu, peningkatan ruas jalan penghubung Kelurahan Tumbang Miri menuju Desa Batu Tangkoi, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, menuju Kelurahan Tumbang Marikoi, Kecamatan Damang Batu.
Ada juga pembuatan pile slab menuju oprit jembatan Sei Kahayan di Kecamatan Sepang. Jembatan ini akan menghubungkan antara Desa Sepang Kota dan Kelurahan Sepang Simin.
“Masyarakat sangat berharap proyek multiyears bisa selesai dengan baik, sehingga bisa segera digunakan oleh mereka untuk transportasi baik itu barang maupun orang,” kata pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri ini.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gumas Baryen mengatakan bahwa pihaknya terus menggenjot pengerjaan proyek tahun jamak, dengan tetap mengutamakan kualitas pengerjaan.
Baca juga: Gumas susun SOP penanganan kasus korban kekerasan perempuan dan anak
Dia mengakui kegiatan tidak berjalan sesuai dengan rencana, sehingga ada keterlambatan. Walau demikian, Dinas Pekerjaan Umum Gumas sudah berupaya untuk mengatasi dan menjaga agar pengerjaan sesuai jalur rencana.
Pihaknya sudah beberapa kali melaksanakan rapat monitoring, termasuk rapat pembuktian keterlambatan pekerjaan pada pekerjaan konstruksi atau Show Cause Meeting (SCM).
“SCM berfungsi mendata progress pengerjaan berapa selisihnya, dari selisih itu kita membuat target supaya mereka bisa mengejar selisih tersebut,” bebernya.
Dalam periode tertentu ada uji coba atau trial. Jika pihak ketiga yang mengerjakan proyek multiyears mampu dalam uji coba tersebut, maka pengerjaan akan berjalan dengan tepat waktu.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum Gumas juga terus memantau percepatan pengerjaan keempat proyek tahun jamak.
Dia mengakui pekerjaan mengalami keterlambatan sehingga tidak sesuai seperti jadwal yang diharapkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kondisi cuaca yang agak ekstrem beberapa waktu lalu.
“Memang ada keterlambatan, tetapi kami tetap upayakan untuk bisa mengejar keterlambatan dengan tetap memperhatikan kualitas pengerjaan proyek tersebut,” demikian Baryen.
Baca juga: Pemkab harapkan sanggar berperan lestarikan kebudayaan dan kesenian tradisional
Baca juga: Pastikan berjalan baik, Bupati Gumas pantau pelaksanaan ujian sekolah
Baca juga: Cegah karhutla di Gumas, Pemdes diminta anggarkan pengadaan APAR
"Terlebih di Gumas ada sejumlah proyek multiyears dan ditargetkan selesai pada tahun 2022 ini. Pengerjaan multiyears harus digenjot, namun jangan sampai mengabaikan kualitas pengerjaannya,” kata Polie di Kuala Kurun, Jumat.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini menyebutkan, sejumlah proyek tahun jamak yang dimaksud yakni peningkatan ruas jalan dari Kelurahan Tumbang Miri menuju Desa Tumbang Sian Kecamatan Kahayan Hulu Utara menuju Kelurahan Tumbang Napoi Kecamatan Miri Manasa.
Kemudian, tutur politisi Partai Hanura ini, peningkatan ruas jalan Desa Parempei, Kecamatan Rungan Barat menuju Harang Karamat, Desa Bereng Jun, Kecamatan Manuhing,
Selain itu, peningkatan ruas jalan penghubung Kelurahan Tumbang Miri menuju Desa Batu Tangkoi, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, menuju Kelurahan Tumbang Marikoi, Kecamatan Damang Batu.
Ada juga pembuatan pile slab menuju oprit jembatan Sei Kahayan di Kecamatan Sepang. Jembatan ini akan menghubungkan antara Desa Sepang Kota dan Kelurahan Sepang Simin.
“Masyarakat sangat berharap proyek multiyears bisa selesai dengan baik, sehingga bisa segera digunakan oleh mereka untuk transportasi baik itu barang maupun orang,” kata pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri ini.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gumas Baryen mengatakan bahwa pihaknya terus menggenjot pengerjaan proyek tahun jamak, dengan tetap mengutamakan kualitas pengerjaan.
Baca juga: Gumas susun SOP penanganan kasus korban kekerasan perempuan dan anak
Dia mengakui kegiatan tidak berjalan sesuai dengan rencana, sehingga ada keterlambatan. Walau demikian, Dinas Pekerjaan Umum Gumas sudah berupaya untuk mengatasi dan menjaga agar pengerjaan sesuai jalur rencana.
Pihaknya sudah beberapa kali melaksanakan rapat monitoring, termasuk rapat pembuktian keterlambatan pekerjaan pada pekerjaan konstruksi atau Show Cause Meeting (SCM).
“SCM berfungsi mendata progress pengerjaan berapa selisihnya, dari selisih itu kita membuat target supaya mereka bisa mengejar selisih tersebut,” bebernya.
Dalam periode tertentu ada uji coba atau trial. Jika pihak ketiga yang mengerjakan proyek multiyears mampu dalam uji coba tersebut, maka pengerjaan akan berjalan dengan tepat waktu.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum Gumas juga terus memantau percepatan pengerjaan keempat proyek tahun jamak.
Dia mengakui pekerjaan mengalami keterlambatan sehingga tidak sesuai seperti jadwal yang diharapkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kondisi cuaca yang agak ekstrem beberapa waktu lalu.
“Memang ada keterlambatan, tetapi kami tetap upayakan untuk bisa mengejar keterlambatan dengan tetap memperhatikan kualitas pengerjaan proyek tersebut,” demikian Baryen.
Baca juga: Pemkab harapkan sanggar berperan lestarikan kebudayaan dan kesenian tradisional
Baca juga: Pastikan berjalan baik, Bupati Gumas pantau pelaksanaan ujian sekolah
Baca juga: Cegah karhutla di Gumas, Pemdes diminta anggarkan pengadaan APAR