Kuala Kurun (ANTARA) -
Wakil Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Efrensia LP Umbing meminta kontingen kabupaten setempat yang dikirim mengikuti Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) agar memberi penampilan terbaik.
“Harus semangat berprestasi dan menampilkan karya seni dan budaya terbaik, sehingga dapat mengangkat dan memperkenalkan kearifan lokal kita,” ucapnya saat melepas kontingen di Kuala Kurun, Jumat.
Perempuan pertama yang menjadi Wakil Bupati Gunung Mas ini meminta seluruh kontingen menjaga sikap, perilaku, serta nama baik kabupaten selama kegiatan tingkat provinsi tersebut.
Kontingen dari kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ ini juga harus selalu menjunjung tinggi sportivitas dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.
”Laksanakan tugas dan amanah ini dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Tetap jaga kesehatan selama melaksanakan kegiatan serta patuhi protokol kesehatan,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunung Mas Elkewirke menyampaikan, FBIM merupakan ajang yang bertujuan untuk memajukan, menghidupkan, dan menjaga ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan.
Selain itu, FBIM juga menjadi ajang silaturahmi dan berkompetisi antar pelaku seni se-Kalimantan Tengah, dengan tetap menjunjung tinggi mental sportivitas lomba, menggali potensi kesenian tradisional serta melestarikan nilai budaya lokal.
FBIM digelar mulai 17-22 Mei di Palangka Raya, dengan tempat kegiatan terpusat di beberapa lokasi seperti di Unit Pelaksana Tugas Taman Budaya, Bundaran Besar Palangka Raya, dan Aula Jaya Tingang.
Kontingen FBIM Gunung Mas secara keseluruhan berjumlah 90 orang, terdiri dari panitia inti 12 orang, pendamping lomba 17 orang, pelatih lomba enam orang, dan peserta lomba 55 orang.
Dari 17 cabang lomba yang dipertandingkan dalam FBIM, Kontingen Gunung Mas ikut berpartisipasi dalam sembilan cabang lomba yakni lomba tari daerah, lomba karungut putra dan putri, lomba jagau dan bawi nyai pariwisata Kalteng.
Selanjutnya lomba mangaruhi putra dan putri, lomba besei kambe putri, lomba jukung tradisional putra, lomba balogo putra dan putri, lomba habayang putra dan putri, serta lomba lawang sakepeng putra dan putri.
"Selain itu, Kontingen FBIM Gumas juga berpartisipasi dalam karnaval budaya dan pencatatan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) peserta mangenta terbanyak," demikian Elkewirke.
“Harus semangat berprestasi dan menampilkan karya seni dan budaya terbaik, sehingga dapat mengangkat dan memperkenalkan kearifan lokal kita,” ucapnya saat melepas kontingen di Kuala Kurun, Jumat.
Perempuan pertama yang menjadi Wakil Bupati Gunung Mas ini meminta seluruh kontingen menjaga sikap, perilaku, serta nama baik kabupaten selama kegiatan tingkat provinsi tersebut.
Kontingen dari kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ ini juga harus selalu menjunjung tinggi sportivitas dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.
”Laksanakan tugas dan amanah ini dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Tetap jaga kesehatan selama melaksanakan kegiatan serta patuhi protokol kesehatan,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunung Mas Elkewirke menyampaikan, FBIM merupakan ajang yang bertujuan untuk memajukan, menghidupkan, dan menjaga ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan.
Selain itu, FBIM juga menjadi ajang silaturahmi dan berkompetisi antar pelaku seni se-Kalimantan Tengah, dengan tetap menjunjung tinggi mental sportivitas lomba, menggali potensi kesenian tradisional serta melestarikan nilai budaya lokal.
FBIM digelar mulai 17-22 Mei di Palangka Raya, dengan tempat kegiatan terpusat di beberapa lokasi seperti di Unit Pelaksana Tugas Taman Budaya, Bundaran Besar Palangka Raya, dan Aula Jaya Tingang.
Kontingen FBIM Gunung Mas secara keseluruhan berjumlah 90 orang, terdiri dari panitia inti 12 orang, pendamping lomba 17 orang, pelatih lomba enam orang, dan peserta lomba 55 orang.
Dari 17 cabang lomba yang dipertandingkan dalam FBIM, Kontingen Gunung Mas ikut berpartisipasi dalam sembilan cabang lomba yakni lomba tari daerah, lomba karungut putra dan putri, lomba jagau dan bawi nyai pariwisata Kalteng.
Selanjutnya lomba mangaruhi putra dan putri, lomba besei kambe putri, lomba jukung tradisional putra, lomba balogo putra dan putri, lomba habayang putra dan putri, serta lomba lawang sakepeng putra dan putri.
"Selain itu, Kontingen FBIM Gumas juga berpartisipasi dalam karnaval budaya dan pencatatan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) peserta mangenta terbanyak," demikian Elkewirke.