Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Zaini mematok target mampu meraih Adipura pada 2022.
"Kami telah melakukan berbagai upaya dan komitmen untuk menyambut datangnya lambang penghargaan tertinggi untuk kategori kebersihan kota tersebut," kata Ahmad Zaini di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan akibat pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir, penilaian dan penghargaan Adipura Kencana ditiadakan. Namun, seiring dengan melandainya kasus positif serta meningkatnya capaian vaksinasi, penilaian kebersihan lingkungan daerah kembali digelar.
"Belum lama ini, bapak wali kota menginstruksikan agar Dinas Lingkungan Hidup bersama instansi terkait berkolaborasi dalam menyiapkan diri menghadapi penilaian Adipura," katanya.
Ahmad Zaini mengatakan selama 10 tahun terakhir, penilaian Adipura di wilayah "Kota Cantik" itu terganjal kondisi dan sistem pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
"Nilai yang diraih selalu rendah, padahal pengelolaan TPA memiliki skor tertinggi dalam penilaian. Untuk itu, pembenahan sistem pengelolaan TPA menjadi fokus kami di tahun ini," katanya.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut, saat ini pihaknya menerapkan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga melalui bank sampah digital.
Menurut pria yang akrab disapa Zaini itu, keberadaan bank sampah digital merupakan suatu langkah maju di tengah semakin berkembangnya era digital dan teknologi saat ini.
Baca juga: Warga Palangka Raya diminta waspada penyebaran penyakit Hepatitis Akut
Masyarakat "Kota Cantik" dapat mengakses layanan bank sampah digital dengan mengunduh aplikasi "Mountrash" di google play store secara gratis, yang selanjutnya melakukan pendaftaran peserta sesuai arahan di aplikasi tersebut.
Zaini mengatakan melalui aplikasi tersebut masyarakat menjadi mudah menyetorkan sampahnya dan bisa diambil langsung ke rumah oleh petugas Bank Sampah. Salah satunya adalah dapat menambah penghasilan, karena saat menukarkan sampah akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang dimiliki.
Program bank sampah digital ini merupakan salah satu upaya mewujudkan Kota Palangka Raya yang Cantik dan Bersih dan salah satu bagian dari misi pembangunan Kota Palangka Raya, yaitu "Smart Environment". Bank sampah digital juga bertujuan mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir.
Baca juga: Akhir Mei 2022 wilayah Kalteng diperkirakan masuk kemarau
Baca juga: Pemberangkatan jamaah calon haji di Kalteng dalam proses pelunasan
"Kami telah melakukan berbagai upaya dan komitmen untuk menyambut datangnya lambang penghargaan tertinggi untuk kategori kebersihan kota tersebut," kata Ahmad Zaini di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan akibat pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir, penilaian dan penghargaan Adipura Kencana ditiadakan. Namun, seiring dengan melandainya kasus positif serta meningkatnya capaian vaksinasi, penilaian kebersihan lingkungan daerah kembali digelar.
"Belum lama ini, bapak wali kota menginstruksikan agar Dinas Lingkungan Hidup bersama instansi terkait berkolaborasi dalam menyiapkan diri menghadapi penilaian Adipura," katanya.
Ahmad Zaini mengatakan selama 10 tahun terakhir, penilaian Adipura di wilayah "Kota Cantik" itu terganjal kondisi dan sistem pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
"Nilai yang diraih selalu rendah, padahal pengelolaan TPA memiliki skor tertinggi dalam penilaian. Untuk itu, pembenahan sistem pengelolaan TPA menjadi fokus kami di tahun ini," katanya.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut, saat ini pihaknya menerapkan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga melalui bank sampah digital.
Menurut pria yang akrab disapa Zaini itu, keberadaan bank sampah digital merupakan suatu langkah maju di tengah semakin berkembangnya era digital dan teknologi saat ini.
Baca juga: Warga Palangka Raya diminta waspada penyebaran penyakit Hepatitis Akut
Masyarakat "Kota Cantik" dapat mengakses layanan bank sampah digital dengan mengunduh aplikasi "Mountrash" di google play store secara gratis, yang selanjutnya melakukan pendaftaran peserta sesuai arahan di aplikasi tersebut.
Zaini mengatakan melalui aplikasi tersebut masyarakat menjadi mudah menyetorkan sampahnya dan bisa diambil langsung ke rumah oleh petugas Bank Sampah. Salah satunya adalah dapat menambah penghasilan, karena saat menukarkan sampah akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang dimiliki.
Program bank sampah digital ini merupakan salah satu upaya mewujudkan Kota Palangka Raya yang Cantik dan Bersih dan salah satu bagian dari misi pembangunan Kota Palangka Raya, yaitu "Smart Environment". Bank sampah digital juga bertujuan mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir.
Baca juga: Akhir Mei 2022 wilayah Kalteng diperkirakan masuk kemarau
Baca juga: Pemberangkatan jamaah calon haji di Kalteng dalam proses pelunasan