Palangka Raya (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Dr Sonedi mengatakan formulasi yang tepat dalam menerapkan program merdeka belajar merupakan tantangan berat bagi para guru.
"Melalui program ini Mendikbudristek ingin meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Namun, untuk implementasi menyeluruh pada tataran sekolah dasar ini menjadi tantangan bagi guru dan kepala sekolah," kata Sonedi di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan, setiap kepala sekolah harus mampu menjabarkan dan mengimplementasikan program merdeka belajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
Artinya, setiap sekolah dan guru juga memiliki tantangan yang berbeda-beda, sehingga identifikasi dan formulasi kurikulum pembelajaran berbasis merdeka belajar harus dilakukan secara tepat dan berkelanjutan.
Pernyataan itu diungkapkan Sonedi saat membuka acara peluncuran Program Magister (S2) Pendidikan Dasar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (FKIP UMPR) serta seminar nasional bertajuk "Tren dan Tantangan Pendidikan dalam Menghadapi Era Merdeka Belajar".
Sebagai pemateri dalam seminar itu yakni Prof Dr Anom Sutopo akademisi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Dr Hamsi Mansur akademisi Universitas Lambung Mangkurat dan Dr Bulkani akademisi UMPR. Sebagai peserta antara lain dosen dan para guru tingkat sekolah dasar di Palangka Raya.
"Untuk itu, melalui seminar dan diskusi bersama para narasumber kita ingin para guru serta kepala sekolah mampu mengidentifikasi tantangan penerapan merdeka belajar sehingga ditemukan formulasi yang tepat dalam implementasi di lapangan," katanya.
Sementara itu, Dekan FKIP UMPR Hendri MPd mengatakan peluncuran Prodi S2 Pendidikan Dasar dan seminar nasional ini merupakan rangkaian kegiatan FKIP Summer Festival.
"Di dalamnya juga ada kegiatan 'FKIP got talent', temu dan 'outbond' karyawan dan dosen serta kemah hizbul wathan," katanya.
Hendri mengatakan, dengan hadirnya Prodi S2 Pendidikan Dasar pihaknya ingin semakin berkontribusi signifikan terhadap dunia pendidikan di Indonesia dan Kalimantan khususnya.
Baca juga: Terakreditas A, lulusan Fisipol UMPR cepat dapat kerjaan
"Prodi ini juga merupakan respons terhadap kebutuhan masyarakat dan pasar kerja, khususnya di bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan," katanya.
Pembukaan Prodi Magister Pendidikan Dasar itu berdasarkan surat keputusan Mendikbudristek Nomor 189/E/O/2022 yang dikeluarkan dan ditetapkan pada 14 Maret 2022.
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyambut baik pembukaan Prodi S2 Pendidikan Dasar di FKIP UMPR tersebut.
"Semoga kehadiran Prodi Magister Pendidikan Dasar semakin meningkatkan kualifikasi para guru dan tenaga pendidik di Palangka Raya, sehingga kualitas pendidikan kita semakin meningkat," kata Fairid.
Baca juga: Tingkatkan kualitas guru, FKIP UMPR-SMAN 1 Basarang kerjasama
Baca juga: UMPR resmi buka pendaftaran mahasiswa Prodi S2 Pendidikan Dasar
"Melalui program ini Mendikbudristek ingin meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Namun, untuk implementasi menyeluruh pada tataran sekolah dasar ini menjadi tantangan bagi guru dan kepala sekolah," kata Sonedi di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan, setiap kepala sekolah harus mampu menjabarkan dan mengimplementasikan program merdeka belajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
Artinya, setiap sekolah dan guru juga memiliki tantangan yang berbeda-beda, sehingga identifikasi dan formulasi kurikulum pembelajaran berbasis merdeka belajar harus dilakukan secara tepat dan berkelanjutan.
Pernyataan itu diungkapkan Sonedi saat membuka acara peluncuran Program Magister (S2) Pendidikan Dasar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (FKIP UMPR) serta seminar nasional bertajuk "Tren dan Tantangan Pendidikan dalam Menghadapi Era Merdeka Belajar".
Sebagai pemateri dalam seminar itu yakni Prof Dr Anom Sutopo akademisi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Dr Hamsi Mansur akademisi Universitas Lambung Mangkurat dan Dr Bulkani akademisi UMPR. Sebagai peserta antara lain dosen dan para guru tingkat sekolah dasar di Palangka Raya.
"Untuk itu, melalui seminar dan diskusi bersama para narasumber kita ingin para guru serta kepala sekolah mampu mengidentifikasi tantangan penerapan merdeka belajar sehingga ditemukan formulasi yang tepat dalam implementasi di lapangan," katanya.
Sementara itu, Dekan FKIP UMPR Hendri MPd mengatakan peluncuran Prodi S2 Pendidikan Dasar dan seminar nasional ini merupakan rangkaian kegiatan FKIP Summer Festival.
"Di dalamnya juga ada kegiatan 'FKIP got talent', temu dan 'outbond' karyawan dan dosen serta kemah hizbul wathan," katanya.
Hendri mengatakan, dengan hadirnya Prodi S2 Pendidikan Dasar pihaknya ingin semakin berkontribusi signifikan terhadap dunia pendidikan di Indonesia dan Kalimantan khususnya.
Baca juga: Terakreditas A, lulusan Fisipol UMPR cepat dapat kerjaan
"Prodi ini juga merupakan respons terhadap kebutuhan masyarakat dan pasar kerja, khususnya di bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan," katanya.
Pembukaan Prodi Magister Pendidikan Dasar itu berdasarkan surat keputusan Mendikbudristek Nomor 189/E/O/2022 yang dikeluarkan dan ditetapkan pada 14 Maret 2022.
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyambut baik pembukaan Prodi S2 Pendidikan Dasar di FKIP UMPR tersebut.
"Semoga kehadiran Prodi Magister Pendidikan Dasar semakin meningkatkan kualifikasi para guru dan tenaga pendidik di Palangka Raya, sehingga kualitas pendidikan kita semakin meningkat," kata Fairid.
Baca juga: Tingkatkan kualitas guru, FKIP UMPR-SMAN 1 Basarang kerjasama
Baca juga: UMPR resmi buka pendaftaran mahasiswa Prodi S2 Pendidikan Dasar